Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Cara Sederhana Mencegah Asma Kambuh

Namun, asma mungkin membuat seseorang mengalami gejala Covid-19 yang lebih buruk jika terinfeksi daripada orang tanpa asma.

Hal itu dapat terjadi terutama jika asma tak terkontrol.

Ketika asma tidak terkontrol, artinya ada tanda-tanda peradangan di paru-paru dan saluran udara sudah terganggu.

Itulah yang menjelaskan mengapa orang dengan asma tak terkontrol lebih berisiko mengalami gejala yang lebih buruk ketika terinfeksi Covid-19.

Asma sering kali merupakan kondisi jangka panjang. Namun, itu tidak berarti penderita asma mesti susah bernapas sepanjang waktu.

Jika asma tak kambuh atau berhasil dikontrol, maka penderitanya tetap bisa beraktivitas normal.

Beberapa tips mencegah asma kambuh yang dapat diterapkan antara lain:

1. Menghindari pemicu

Perhatikan kapan dan di mana Anda mengalami gejala seperti mengi dan batuk.

Jika bisa menentukan pemicu serangan asma, Anda juga bisa menghindarinya.

Beberapa pemicu umum asma termasuk udara dingin, olahraga, alergen yang terhirup seperti serbuk sari dan bulu hewan peliharaan, hingga pilek atau bronkitis.

Bau yang menyengat juga dapat menyebabkan serangan asma bagi sebagian orang.

Jadi, sebaiknya hindari hal-hal seperti parfum, semprotan rambut, bedak talk, dan asap rokok.

Termasuk jika ada orang lain di rumah yang merokok, mintalah ia untuk berhenti.

Sebab, sekalipun orang tersebut merokok di luar rumah dan tidak dekat dengan Anda, bau dan bahan kimia di dalam pakaian dan rambutnya tetap dapat terhirup.

Makanan dan minuman bukanlah pemicu asma yang umum, tetapi beberapa di antaranya mungkin mengandung senyawa yang disebut sulfit, seperti bir, anggur, kentang, buah kering, dan udang.

Adapun sulfit dapat membuat asma kambuh bagi sebagian orang.

Begitu pula dengan beberapa obat, seperti aspirin dan pereda nyeri lainnya, atau obat resep, misalnya beberapa obat tekanan darah tinggi yang umum (beta-blocker atau penghambat ACE).

Jika menggunakan obat-obatan tersebut dan merasa obat memengaruhi asma Anda, tanyakan kepada dokter apakah ada pilihan obat lain yang dapat Anda coba.

2. Berolahraga

Beberapa tipe olahraga mungkin akan berat untuk dijalani oleh penderita asma, namun bukan berarti olahraga tidak berdampak baik bagi penderita asma.

Aktivitas fisik rutin sangat baik untuk kesehatan secara keseluruhan, termasuk kesehatan paru-paru.

Sebuah studi mengungkapkan bahwa orang dengan asma yang berolahraga 30 menit per hari 2,5 kali lebih mungkin mengontrol gejala asma mereka dibandingkan dengan yang tidak.

Jika lari intensif terasa terlalu berat, cobalah aktivitas seperti bersepeda atau yoga. Berenang juga olahraga yang bagus untuk orang dengan asma karena udara hangat dan lembap di sekeliling kolam renang biasanya tidak akan memicu gejala.

3. Obati kondisi lain

Asma bisa terasa lebih parah dan lebih berbahaya ketika penderitanya juga menghadapi masalah kesehatan lain.

Penyakit seperti pilek dan flu, infeksi sinus, penyakit asam lambung, dan sleep apnea membuat asma lebih sulit untuk ditangani.

Jadi, konsultasikan dengan dokter untuk mengobati kondisi-kondisi lain tersebut dan apakah berkaitan dengan asma yang Anda miliki.

Anda mungkin juga memiliki alergi yang memicu gejala asma, seperti alergi bulu hewan peliharaan atau serbuk sari.

Jika pemicu alergi tidak dapat dihindari, Anda mungkin bisa mendapatkan pengobatan alergi yang disebut imunoterapi.

Bahkan, stres dan kecemasan juga bisa memperburuk asma. Jadi, jika Anda mengalami stres, cobalah konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan bantuan dalam menangani emosi.

Mendapatkan dukungan dari sekitar dan melakukan meditasi bisa menjadi langkah awal untuk mengelola stres.

4. Jaga kebersihan rumah

Setiap rumah memiliki tungau debu, atau serangga kecil yang hidup di furnitur, tempat tidur, hingga karpet.

Jika Anda atau orang di rumah menderita asma, menghirup makhluk-makhluk tersebut dapat memperburuk gejala asma.

Tungau atau serangga kecil memang tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, tetapi bisa diturunkan jumlahnya dengan melakukan sejumlah perubahan.

Misalnya, rutin mencuci bantal setiap minggu dengan air panas untuk membunuh tungau, setidaknya dengan suhu 54 derajat Celcius.

Menggunakan air hangat dan pemutih juga bisa menjadi alternatif.

Selain itu, pastikan mencuci seprai dan selimut setiap minggu, serta boneka mainan yang digunakan anak Anda untuk tidur.

Gunakan dehumidifier atau pendingin ruangan untuk menjaga kelembapan di rumah antara 30 persen dan 50 persen, dan singkirkan karpet dari kamar tidur.

Menyedot debu secara teratur dapat membantu mencegah tungau debu. Tetapi jika menderita asma, Anda mungkin ingin meminta bantuan orang lain untuk melakukannya.

Seban, penyedot debu dapat menerbangkan partikel-partikel kecil yang dapat mengiritasi paru-paru penderita asma.

Jadi, jika memungkinkan, menjauhlah ketika proses menyedot debu sedang dilakukan.

Jika terpaksa melakukannya sendiri, kenakan masker debu dan pastikan penyedot debu Anda memiliki filter HEPA atau kantong filter mikro.

5. Perhatikan udara di lingkungan sekitar

Udara yang dingin dan kering dapat mengiritasi paru-paru.

Jika Anda pergi keluar ketika cuaca sedang dingin, pastikan hidung dan mulut tetap hangat. Selain menggunakan masker, Anda juga bisa melapisinya dengan syal.

Jika batuk atau mengi saat berolahraga di cuaca dingin, cobalah berolahraga di dalam ruangan.

Pada hari-hari ketika tingkat ozon atau polusi sedang tidak sehat, sebaiknya usahakan tak berlama-lama di luar ruangan.

6. Susun rencana tindakan asma

Rencana tindakan asma sangat penting untuk mengendalikan asma.

Jika Anda tidak memilikinya, cobalah membuat janji dengan dokter untuk membuatnya.

Rencana tindakan asma akan dimulai dengan pemantauan yang memungkinkan Anda untuk melihat ada di “zona” mana asma yang Anda alami.

Misalnya, hijau berarti asma dalam kondisi terkontrol, kuning dalam kondisi hati-hati, dan merah adalah kondisi yang dekat dengan serangan asma sehingga perlu dilakukan langkah khusus untuk mencari perawatan.

Rencana tindakan asma yang baik juga akan membantu Anda mengidentifikasi pemicu dan langkah yang dapat diambil agar asma tak kambuh.

7. Upayakan tidak terinfeksi virus

Menurut Canadian Lung Association, virus seperti pilek dan flu dapat menginfeksi saluran udara dan paru-paru penderitanya. Begitu pula dengan infeksi virus corona.

Padahal, infeksi virus adalah penyebab umum gejala asma. Jika terhindar dari tertular virus, gejala asma akan berkurang.

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari virus:

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/05/07/125136220/7-cara-sederhana-mencegah-asma-kambuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke