Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Kesalahan Umum Saat Membeli Sofa yang Harus Dihindari

Membeli sofa yang salah bisa berdampak pada tampilan ruangan secara keseluruhan dan lebih jauh, memengaruhi kepuasan pribadi kita dalam membeli perabot.

Melansir the Spruce, berikut lima kesalahan umum saat membeli sofa yang seharusnya dapat dihindari:

1. Ukuran tidak sesuai

Membeli sofa yang ukurannya terlalu besar atau terlalu kecil mungkin adalah kesalahan paling umum yang dilakukan ketika kita membeli sofa.

Hal ini terjadi karena sering kali kita tidak mengukur ruangan yang tersedia, sofa yang akan dibeli, atau tidak mengukur dua-duanya.

Jangan pernah langsung memilih sofa terbesar yang ada di toko. Sebab, sofa bakal terkesan lebih kecil ketika dipajang di toko.

Membelinya tanpa melakukan pengukuran dapat membuat kita berakhir membeli sofa yang terlalu besar atau bahkan tidak cukup masuk melalui pintu rumah kita.

Jadi, melewatkan pengukuran bisa membawa banyak masalah.

Selain mengukur ruangan, ukur pula skalanya. Sofa harus memiliki skala yang sama dengan perabot lain di rumah kita atau ruangan tempat menaruh sofa tersebut.

Hal ini dilakukan agar sofa tak tampak terlalu kecil atau terlalu besar ketika diletakkan di ruangan bersama perabot lainnya.

2. Beli tanpa dicoba

Penting untuk memastikan sofa tidak terlalu kecil atau terlalu besar untuk ruangan di rumah kita.

Namun selain itu, kita juga perlu memastikan sofa tidak terlalu kecil atau terlalu besar untuk kita.

Jika memiliki tubuh tinggi, pastikan dudukan sofanya cukup dalam untuk duduk. Sementara jika tubuh tak begitu tinggi atau memiliki masalah lutut, carilah dudukan sofa yang dangkal fan memungkinkan kita bangkit dengan mudah.

Jika memungkinkan, jangan membeli sofa tanpa mencobanya terlebih dahulu. Ketika menyukai sebuah sofa di toko, usahakan untuk mencobanya atau bahkan berbaring di atasnya seperti bagaimana kita akan memakainya di rumah.

Jika kita sering tidur di sofa, pastikan memilih ketinggian lengan sofa yang pas. Pastikan pula bantalan dan sandarannya empuk atau kokoh seperti yang kita inginkan.

Untuk memastikan kenyamanannya, sofa dapat dicoba untuk diduduki. Namun secara estetika, kita perlu melihatnya dengan cermat demi mencegah membeli sesuatu yang tidak cocok di ruangan kita.

Setiap rumah dan ruangannya memiliki gaya dominan tertentu. Jika sofa yang dibeli tidak sesuai dengan gaya tersebut, tentunya ruangan menjadi tidak enak dipandang.

Salah satu cara sederhana yang bisa kita lakukan adalah membayangkan bagaimana sofa itu akan berdampingan dengan perabot lain di rumah kita, terutama di ruangan tertentu tempat sofa akan diletakkan.

4. Memilih bahan atau warna yang salah

Memilih bahan sofa yang salah bisa menjadi kesalahan yang sangat fatal. Pilihlah bahan sesuai dengan bagaimana sofa itu akan dipakai dan di mana kita akan meletakannya.

Jika sofa dibeli untuk area yang sering dikunjungi, seperti ruang keluarga, pilihlah bahan dan warna yang lembut serta tidak mudah rusak sekalipun sering digunakan.

Selain itu, sesuaikan warna sofa dengan perabot lain, warna dinding, dan pencahayaan.

Selalu pilih sofa dengan warna yang kita sukai dan kita mau lihat ada di ruangan kita.

Jangan memilih warna hanya berdasarkan tren atau iseng. Sebab, kita bakal tinggal bersama warna tersebut selama bertahun-tahun.

Membeli sofa berkualitas akan menghemat uang kita dalam jangka panjang. Sebab, membeli sofa dengan kualitas buruk akan membuat kita lebih cepat kehilangan bentuk, tampilan, dan kenyamanannya. Beberapa sofa berkualitas buruk bahkan sudah menunjukkan kualitas tersebut salam beberapa bulan saja.

Rangka sofa yang kualitasnya buruk juga akan mudah patah dan lengan dan kakinya akan lebih goyah atau tidak stabil.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/06/07/095947720/5-kesalahan-umum-saat-membeli-sofa-yang-harus-dihindari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke