Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketika Masyarakat Paris Mencoba Membatik...

Tapi, aktivitas ini mungkin masih cukup asing bagi masyarakat Paris.

Seperti Sylvain, masyarakat Paris yang menghadiri Merci-Beyond Bali, acara promosi produk kreatif Indonesia yang dilangsungkan di toko Merci, Paris, Perancis.

Saat itu ia dan beberapa pengunjung lain mencoba menggambar batik menggunakan canting dan malam di atas potongan kain blacu sesuai instruksi yang diberikan.

Di tengah dekorasi hutan tropis, pelukis Indonesia yang menetap di Perancis, Erlina Doho, mengajarkan mereka cara membatik. Momen itu memang bagian dari rangkaian Merci-Beyond Bali, yakni Batik demonstration.

"Ternyata tidak mudah menggambar dengan canting. Saya kagum para pembatik bisa menghasilkan motif yang sangat cantik, berbeda dengan motif yang ada di Perancis."

"Saya ingin bisa membeli kain batik tulis asli," ujar Sylvain, seperti dikutip dari keterangan tertulis KBRI Paris.

Tak hanya batik, sejumlah produk kreatif juga didatangkan langsung dari tanah air untuk Merci-Beyond Bali. Mulai dari produk fesyen, busana, aksesoris dan pernak pernik, tas dan dompet, hingga perabotan dan peralatan makan dari 28 merek yang bertuliskan “Made in Indonesia”.

Seluruh produk kreatif ditampilkan di beranda toko Merci yang didekor bak hutan tropis.

Beberapa pengunjung ternyata pernah mengunjungi Indonesia, sehingga mereka datang ke sana untuk melihat-lihat produk dari tanah air.

"Tiga tahun lalu saya datang ke Bali dan Lombok. Saya sangat terkesan dengan produk-produk Indonesia yang sangat kreatif dan dibuat dengan bahan alami," kata Célia dan Alice.

Kerja sama dengan toko Merci adalah bagian dari upaya KBRI Paris untuk mempromosikan produk kreatif Indonesia dengan mekanisme kolaborasi berdasarkan pada consumer base.

Kerja sama serupa juga telah dilakukan bersama Christian Dior, My Little Warung, dan Ithemba.

Para kolaborator diberikan kebebasan untuk memilih produk yang sesuai dengan selera pelanggannya dan mendatangkan sendiri barangnya dengan pengurusan proses impor secara mandiri.

"Mekanisme kolaborasi ini lebih efektif karena masing-masing kolaborator sudah memahami karakter pelanggannya dan kategori pasar yang menjadi sasaran," kata Duta Besar RI Paris, Arrmanatha Nasir.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/08/05/190800320/ketika-masyarakat-paris-mencoba-membatik-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke