Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Olahraga yang Tak Boleh Dilakukan Setelah Berusia 60 Tahun

KOMPAS.com – Ketika umur masih muda, mungkin kita berusaha untuk membuat badan terlihat bagus dengan rutin ke gym dan melakukan berbagai olahraga yang berat.

Kendati demikian, saat usia mulai bertambah dan menginjak usia lanjut, sekitar 60 tahunan, kebutuhan pun mulai berubah.

Kita tak lagi sibuk olahraga demi mengejar perut six-pack dan badan yang indah, namun lebih sering melakukan olahraga yang dapat meningkatkan kualitas kesehatan dan kehidupan kita.

"Prioritas tertinggi dari olahraga bagi para lansia adalah olaharaga yang dapat memelihara kepadatan tulang, massa otot, dan keseimbangan," kata Leann Poston M.D., M.B.A., M.Ed., dari Invigor Medical.

Poston menyarankan beberapa gerakan peregangan untuk mempertahankan fleksibilitas serta membantu menghilangkan rasa sakit dan gerakan untuk melatih kekuatan dan mempertahankan massa otot.

Ia juga menyarankan agar mereka yang baru terjun ke angkat beban untuk memulainya dengan mengangkat beban ringan, seperti kaleng sup, dan meningkatkan beratnya sesuai kemampuan.

Lalu, para lansia juga bisa berbincang dengan dokter atau pelatih pribadi berpengalaman demi mendapatkan program latihan dan olahraga yang cocok serta olahraga yang harus dihindari.

"Pelatih saya mengatakan untuk tidak melakukan Zercher squat, karena dapat berdampak pada saraf ulnaris saya," kata Robert Herbst, pelatih pribadi berusia 63 tahun sekaligus juara dunia powerlifter selama 19 kali.

Herbst juga mengatakan bahwa jika seseorang menderita rematik bahu, mereka masih bisa melakukan bench press dengan gerakan parsial atau dumbel.

Namun secara umum, ada beberapa olahraga yang sebaiknya tidak dilakukan oleh mereka yang berusia di atas 60 tahun, seperti berikut ini.

Boot Camp

Boot camp memang menyenangkan. Kendati demikian, para ahli berpendapat bahwa gerakan high-impact dalam boot camp tidak baik bagi mereka yang berusia 60 tahun ke atas.

“Tidak masalah jika tidak ada dampak negatif dari aktivitas tersebut. Namun, bagi mereka yang sudah berusia lanjut, kelas boot camp yang keras dengan banyak lompatan atau cardio boxing itu kurang baik,” ujar Kim Evans, AFAA, ACE, USATF, pelatih dan instruktur grup di Michigan.

Menurutnya, jika kita tidak mempersiapkan tubuh untuk menendang, memukul, atau melompat, dampaknya bisa berbahaya. Karena itu, mereka yang berusia lanjut harus pintar-pintar memilih gaya olahraga.

“Selama kita melatih kekuatan, gerakan, cardiovascular dan geralan dasar seperti squat, lunge, hinge, rotate, push, pull, plank, olahraga sudah sempurna,” ujarnya.

Angkat beban yang melebihi berat kita

Menurut Dave Durell, MS, PTA, mantan pelatih kekuatan NFL dan pemilik dari Strength After 50, saat usia seseorang telah menginjak 60 tahun, risiko cedera lebih tinggi.

"Semua olahraga di mana berat kita kurang, seperti barbell bench press dan barbell squat, sebaiknya dihindari jika dilakukan tanpa adanya pelindung untuk menangkap beban guna mencegah kita terjebak di bawahnya,’ ujarnya.

Jadi, cobalah alternatif yang lebh aman, seperti mesin chest press.

Crunch

Menurut para pelatih dan penelitian, olahraga satu ini sebaiknya memang dihindari, terutama bagi mereka yang telah berusia di atas 60 tahun.

Pasalnya, gerakan ini membuat tulang belakang lengkung secara berulang, yang dapat menyebabkan cedera tulang belakang dan sakit punggung, terutama jika dilakukan dengan cara yang salah.

Bahkan, para pelatih lain menyarankan agar mereka yang berusia lanjut menghindari semua olahraga lantai.

"Saat melatih mereka yang berusia lanjut, saya membatasi olahraga lantai, terutama di pagi hari,” ujar Jack Craig, CPT dari Inside Bodybuilding.

Menurut Craig, seiring bertambahnya usia, fleksibilitas tulang belakang berkurang. Artinya, seseorang dapat mengalami kesulitan bangun dari berbaring di lantai.

Waktu yang lama di lapangan juga dapat menyebabkan cedera atau masalah kesehatan yang berkepanjangan.

“Jadi sebaiknya hindari jenis latihan ini sama sekali jika klien tidak dapat bangun sendirim” ujarnya.

Gerakan yang membuat berat bertumpuk di belakang kepala atau leher

Bahu kita akan memiliki dampak besar dalam kualitas kehidupan kita di masa tua. Jadi, memiliki bahu yang kuat dan sehat sangat krusial agar tetap aktif di usia lanjut.

Namun, usia 60 tahun ke atas juga bisa membuat robekan rotator cuff dan cedera seperti shoulder impingement (saat tendon bergesekan dengan tulang), semakin sering terjadi setelah usia 60 tahun.

Jadi, Durell mengatakan bahwa jka ingin bahu tetap sehat, jangan letakkan apa pun di belakang leher. Artinya, mereka yang telah berusia lanjut sebaiknya tidak melakukan gerakan barbell squats, dan neck pulldowns/shoulder press.

“Saya merekomendasikan alternatif yang lebih aman, seperti under hand grip pulldowns ke depan, atau dumbbell shoulder press," ujarnya.

Lari jarak jauh di pagi hari

Menurut Steve Stonehouse, seorang USATF-Certified Run Coach dan Director of Education untuk STRIDE, akan lebih baik jika mereka yang berusia lanjut menghindari lari jarak jauh di pagi hari, apalagi jika mereka bukanlah pelari.

"Itu bukan berarti kita tidak bisa menjadi pelari, tetapi bangun dan berlari tanpa pengalaman sebelumnya atau pemanasan yang benar dapat berdampak besar pada persendian," ujarnya.

Karena itulah, ia menyarankan mereka yang berusia di atas 60 tahun ke atas untuk berjalan atau jogging ringan.

"Berlari di treadmill juga dapat membantu meringankan beberapa dampak berlari di luar," tambahnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/08/30/102110020/olahraga-yang-tak-boleh-dilakukan-setelah-berusia-60-tahun

Terkini Lainnya

Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com