Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Seberapa Efektif Buku Dongeng Berbahasa Asing pada Balita?

KOMPAS.com - Tren membelikan buku dongeng untuk anak-anak kini sedang mendera para ibu muda. Tujuannya satu, yakni meningkatkan kecerdasan anak yang sedang dalam masa keemasan tumbuh kembangnya.

Pedagang buku anak-anak pun bertebaran di media sosial maupun e-commece. Jenisnya juga beragam, dari yang biasa, interaktif, sampai dilengkapi dengan berbagai fitur lainnya.

Seringkali, buku cerita berbahasa inggris yang diterbitkan percetakan asing dibandrol dengan harga selangit.

Namun jelas prestisenya juga lebih tinggi sehingga para orangtua berlomba membelikan buku tersebut bagi anaknya.

Harganya yang mahal atau kesulitan untuk mendapatkan buku tersebut, misalnya dengan sistem pra pesan dari luar negeri, bukanlah masalah.

Membacakan buku

Para orangtua muda kini memang jauh lebih peduli pada stimulasi kecerdasan buah hatinya lewat aktivitas membaca. Buku tersebut biasanya dipakai sebagai sumber untuk aktivitas mendongeng bagi si kecil.

Namun, sebenarnya bagaimana efektivitas buku dongeng berbahasa asing pada balita?

Ratih Ibrahim, M. M., psikolog klinis mengatakan buku dongeng luar boleh saja diperkenalkan kepada anak sejak dini. Apalagi jika tujuannya untuk memperkenalkan anak pada bahasa asing.

"Boleh, silahkan kalau niatnya agar anak bisa belajar dua bahasa," terangnya secara virtual pada virtual press conference Nestlé Dancow Nutritods “Dongeng Aku Dan Kau: Indonesia Mendongeng 2021”, Kamis (02/08/2021).

Jika anak masih kesulitan memahami bahasa asing, ia menganjurkan orangtua untuk membacakannya dalam Bahasa Indonesia. Sebab, fokus utama anak di usia balita yakni pada gambarnya, bukan tulisan yang tertera.

Orangtua bisa menjadikan gambar-gambar tersebut sebagai sarana pembelajaran yang efektif untuk memperkenalkan kosakata bahasa asing.

Pada anak usia balita, orangtua harus jeli memiliki buku dongeng yang tepat dan sesuai dengan pemahaman anak.

Pada usia 1-3 tahun, tambahnya, anak cocok dikenalkan pada dongeng yang berkisah soal kondisi anak dan keluarganya.

Sedangkan pada usia 3-5 tahun, buku dongeng yang dipakai bisa ditambah variasi. Umumnya, balita di rentang usia ini akan tertarik pada kisah yang mempelajari manusia dan lingkungannya.

Perkembangan otak anak

Fase balita adalah saat periode yang sensitif sekaligus kritis untuk tumbuh kembang anak. Perkembangan otak yang terjadi bisa mencapai 80 persen dari ukuran orang dewasa.

Selain itu, kapasitas otak anak di usia ini masih sangat luas dan kuat untuk ditanamkan hal-hal baru. Hal ini membuat orangtua bisa lebih mudah menanamkan hal-hal baik termasuk nilai moral dan kasih sayang lewat kedekatan kala mendongeng kepada anak.

Ia menambahkan, anak bisa mulai dikenalkan pada kebiasaan mendongeng sejak masih dalam kandungan.

"Sejak usia dini, sejak dalam kandungan saja engga apa-apa," jelasnya. Ia bahkan menceritakan pengalamannya yang mendongengkan koran, jurnal atau apapaun bacaannya ketika buah hatinya masih dalam kandungan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/02/170700920/seberapa-efektif-buku-dongeng-berbahasa-asing-pada-balita-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke