Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Kesalahan Minum Kopi yang Perlu Dihindari

KOMPAS.com – Tidak sedikit orang yang hobi menyeruput secangkir kopi untuk memulai harinya.

Memang, minum kopi di pagi hari memberi sugesti agar kita dapat terus terjaga, bersemangat, dan siap menjalani aktivitas.

Dan faktanya, kopi pagi bukan hanya sekadar memberi sugesti, tapi benar-benar dapat membantu kita menjalani hari secara lebih aktif.

Menurut Nina Riggins MD, PhD, direktur Headache and Traumatic Brain Injury Center di University of California San Diego, meminum kopi di pagi hari dapat meningkatkan kewaspadaan, konsentrasi, dan suasana hati.

Selain itu, kopi juga memiliki efek antioksidan dan anti-inflamasi yang berguna bagi tubuh.

Lalu, sebuah ulasan di Archives of Medical Science pada April 2017 menyebutkan bahwa meminum kopi rutin dapat menurunkan risiko neurodegenerative, seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson.

Namun, semua manfaat ini hanya bisa kita dapatkan jika meminum kopi dengan cara yang benar. Jika caranya salah, kopi dapat membahayakan kesehatan otak.

Berikut ini, ada deretan kesalahan yang sering dilakukan pecinta kopi yang wajib diketahui.

1. Minum terlalu banyak

Meski meminum kopi rutin dapat menjaga kesehatan otak, sebenarnya meminum kopi berlebihan memiliki banyak dampak negatif.

Faktanya, sebuah penelitian oleh Nutritional Neuroscience pada Juni 2011 silam menemukan bahwa minum lebih dari enam cangkir kopi per hari dikaitkan dengan mengecilnya volume otak dan meningkatkan risiko demensia sebanyak 53 persen.

Menurut U.S. Food and Drug Administration, orang dewasa yang sehat hanya bisa meminum 400 miligram kafein per harinya, atau sekitar empat gelas kopi home-brewed. Jadi, minumlah kopi dengan jumlah itu.

2. Meminumnya terlalu siang

Saat mengantuk di siang hari, mungkin kita akan tergoda untuk meminum kopi. Padahal, kopi yang diminum pada siang hari akan membuatmu gelisah menjelang waktu tidur.

Hal ini disebabkan karena kafein yang merupakan stimulan, tetap berada di dalam aliran darah kita selama sekitar lima jam.

Artinya, butuh waktu sekitar 10 jam untuk menghilangkan kafein dari sitem peradaran darah kita. Itulah sebabnya minum kopi di sore hari bisa membuat kita mengalami masalah tidur malamnya.

Padahal, jam tidur yang buruk tidak baik untuk kesehatan. Selain itu, menurut National Heart, Lung, and Blood Institute, kurang tidur dapat menyebabkan masalah dalam belajar, fokus dan bereaksi.

Jika dibiarkan, sulit tidur dapat meningkatkan penumpukan beta-amiloid, protein di otak yang terkait dengan gangguan kognisi dan penyakit Alzheimer.

Jadi, Dr. Riggins menyarankan agar menghindari asupan kafein setidaknya enam jam sebelum waktu tidur.

3. Memasukkan banyak gula

Jika menyukai kopi manis, kesehatan secara keseluruhan bisa terancam lho.

Faktanya, sebuah penelitian di Clinical Interventions in Aging pada Juli 2019 menemukan bahwa konsumsi gula berlebih pada orang dewasa dapat dikaitkan dengan fungsi kognitif yang buruk.

Lalu, Harvard Medical School menyebutkan bahwa kadar gula darah yang tinggi dapat menyusutkan otak dan berdampak pada konektivitas yang dapat mengakibatkan penyakit pembuluh darah kecil.

Jadi, kurangi atau jangan menggunakan gula sama sekali saat ngopi.

Menurut American Heart Association, laki-laki seharusnya tidak mengonsumsi lebih dari sembilan sendok teh gula per harinya, sementara perempuan bisa mengonsumsi gula maksimal enam sendok teh per hari.

Ingat, gula tambahan juga ada di berbagai makanan olahan, jadi, meski kita tidak menambahkan gula ke dalam kopi, bisa saja batas maksimal konsumi gula sudah terpenuhi.

4. Melakukan metode Cold Turkey

Jika memutuskan ingin berhenti mengonsumsi kafein, sebaiknya melakukannya secara perlahan, bukan dengan cara mendadak (Cold Turkey).

Pasalnya, bila kita merupakan seorang peminum kopi rutin, kita bisa mengalami efek samping jika berhenti tiba-tiba.

"Begitu dialisis menghilangkan kafein dari sistem secara mendadak, seseorang dapat menderita sakit kepala," kata Dr. Riggins.

Selain itu, Cleveland Clinic juga mengungkapkan bahwa pengurangan kafein mendadak dapat menyebabkan kesulitan berkonsentrasi.

Jadi, untuk menghindari sakit kepala dan brain fog, kurangi asupan kafein sedikit demi sedikit. Cleveland Clinic menyarankan agar mencoba meminum kopi biasa dan kopi tanpa kafein secara bergantian, lalu perlahan-lahan beralih mengonsumsi kopi tanpa.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/03/095610720/4-kesalahan-minum-kopi-yang-perlu-dihindari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke