Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenali, Penyebab Problem Asam Urat dan Makanan Pemicunya

Asam urat tinggi biasanya ditandai dengan akumulasi purin di persendian. Hal inilah yang menyebabkan peradangan dan rasa sakit yang hebat.

Para ahli kesehatan menjelaskan, sebagian besar pasien asam urat memiliki kualitas hidup yang lebih buruk dan kelangsungan hidup yang berkurang dibandingkan dengan orang kebanyakan.

Hal ini dikarenakan munculnya masalah kesehatan lain seperti gangguan ginjal, hipertensi arteri, dan hiperkolesterolemia yang kerap menyertainya.

Di sisi lain, ahli reumatologi di General University Hospital of Alicantet di Spanyol, Mariano Andrés Collado mengatakan, mengurangi risiko asam urat tinggi sangatlah mudah.

Asalkan, pasien dengan asam urat konsisten untuk minum obat yang telah direkomendasikan dokter, mengikuti pola makan sehat, mengontrol berat badan, dan berolahraga secara teratur.

Penyebab problem asam urat

Menurut Mayo Clinic, kadar asam urat yang tinggi bisa terjadi ketika ginjal tidak menghilangkan asam urat secara efisien.

Hal-hal yang dapat menyebabkan perlambatan pembuangan asam urat ini dipengaruhi oleh makanan tertentu, kelebihan berat badan, diabetes, dan minum terlalu banyak alkohol.

Penyebab lain yang kurang umum adalah terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung purin atau tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kadar asam urat tinggi dalam darah kita meliputi:

• Genetika (kecenderungan yang diturunkan).

• Hipotiroidisme (tiroid kurang aktif).

• Obat penekan kekebalan tubuh.

• Niasin, atau vitamin B-3.

• Psoriasis.

• Sindrom lisis tumor (pelepasan sel yang cepat ke dalam darah yang disebabkan oleh kanker tertentu atau oleh kemoterapi untuk kanker tersebut).

Cara menurunkan kadar asam urat

Asam urat adalah zat yang muncul dalam organisme setelah pemecahan purin.

Selain itu, konsumsi makanan tertentu yang kaya purin juga dapat menyebabkan peningkatan kadar zat ini.

Normalnya, organisme menghilangkan 80 persen dari asam urat yang dihasilkan pada siang hari.

Dengan demikian ada keseimbangan antara apa yang dihasilkan dan pembuangan zat ini untuk mengatur kadarnya dalam tubuh.

Namun, ketika keseimbangan ini rusak untuk jangka waktu yang lama, akumulasi asam urat dapat terjadi dan menyebabkan penyakit asam urat dengan konsekuensi peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.

Jadi, ketika seorang spesialis medis mendeteksi kelebihan kadar asam urat setelah tes darah yang sesuai, dia cenderung akan menetapkan pengobatan yang didasarkan pada serangkaian modifikasi pola makan dan asupan obat-obatan tertentu.

Makanan-makanan yang harus dihindari

Oleh karena itu, untuk menghindari peningkatan kadar asam urat dan mendukung penurunannya jika terjadi kelebihan, penting untuk melakukan diet yang membatasi atau menghilangkan konsumsi makanan yang kaya purin.

Dalam hal ini, makanan yang paling tidak direkomendasikan adalah semua jenis makanan laut, daging merah, jeroan, sosis, kaldu daging, atau saus-saus yang instan.

Di samping itu, penting juga untuk menghindari asupan minuman beralkohol.

Dengan demikian, buah-buahan dengan kulit dan buah-buahan alami diperbolehkan.

Tetapi, konsumsi sayur dan biji-bijian seperti kacang polong, lentil, jagung, kedelai, buncis, asparagus, kembang kol atau bayam perlu dimoderasi.

Artinya, kita juga perlu berhati-hati dengan rangkaian buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan.

Demikian pula, dianjurkan juga untuk memoderasi atau membatasi konsumsi berbagai varietas jamur.

Semua makanan ini pada tingkat yang lebih besar atau lebih kecil dapat berkontribusi menghasilkan purin pada organisme, sehingga sulit untuk mengurangi kadar asam urat yang berbahaya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/11/12/130634620/kenali-penyebab-problem-asam-urat-dan-makanan-pemicunya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke