Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Fakta Menarik soal Wayang, Sudah Tahu?

KOMPAS.com - Asal usul wayang ramai dibahas di media sosial setelah konten promosi Adidas Singapura membuat warganet Indonesia geram.

Keributan dunia maya ini berawal ketika Adidas merilis koleksi sepatu UltraBOOST DNA City Pack beberapa waktu lalu.

Dalam salah satu promosi di Instagram, brand olahraga ini menyebut wayang sebagai identitas dan warisan budaya dari Malaysia.

"Celebrate Malaysia's cultural heritage through @JAEMYC's eyes in our next #ULTRABOOST DNA City PACK!", demikian caption yang diunggah di akun @adidassg tersebut.

Koleksi tersebut memang didesain oleh desainer grafis dari Malaysia, Jaemy Choong.

Namun warganet geram karena wayang disebut sebagai budaya milik Malaysia, menyalahi fakta sebenarnya.

Pasalnya, UNESCO telah mengakui wayang sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity asli Indonesia.

Pengakuan tersebut diberikan sejak 7 November 2003, hampir 20 tahun silam.

Fakta menarik soal wayang

Perdebatan soal warisan budaya antara Indonesia dan Malaysia memang kerap menyeruak.

Sebelum wayang, perdebatan soal batik sebagai budaya asli Indonesia juga lebih dulu meramaikan media sosial.

Sebagai negara serumpun, Indonesia dan Malaysia memang memiliki banyak kesamaan.

Namun, wayang ditetapkan sebagai warisan budaya asal Indonesia karena praktik kesenian ini telah begitu mendarah daging dan istimewa bagi masyarakat di Tanah Air.

Untuk lebih memahami keistimewaan wayang, berikut adalah lima fakta menarik yang harus diketahui:

  • Sejarah wayang

Sejarah wayang di Indonesia memang tidak bisa dipastikan karena keterbatasan sumber.

Ada teori yang menyatakan wayang berasal dari praktik totemisme di Jawa yakni kepercayaan prasejarah yang mempercayai benda-benda keramat atau yang dinilai suci.

Wayang dianggap berasal dari kata “ma Hyang”, artinya menuju spiritualitas sang kuasa.

Kata wayang juga merujuk pada teknik pertunjukan bayangan (bayang/wayang) di layar.

Wayang di Indonesia sudah ada sejak puluhan abad lalu dengan berbagai jenis dan lakon yang ditampilkan.

Pertunjukkan wayang dianggap sebagai gambaran watak atau sifat-sifat manusia.

Wayang juga berperan sebagai alat komunikasi, pendidikan, serta magis-religius seperti mitos kuno tradisional yang dipercaya oleh masyarakat pada zaman itu.

Kisahnya banyak diambil dari kitab Mahabarata atau sebagai saluran media dakwah agama Islam di era walisongo.

  • Jenis wayang

Ada banyak jenis wayang di Indonesia dan tersebar di berbagai daerah. Namun wayang kulit adalah yang paling populer di Indonesia, berdasarkan bahan pembuatannya.

Wayang ini terbuat dari kulit kerbau, dan juga dikenal dengan nama wayang purwa.

Wayang purwa ini pun memiliki turunan lainnya, yaitu berdasarkan gaya atau gagrak saat pertunjukan berlangsung.

Jenis wayang lain yang juga terkenal adalah wayang golek yang dibuat dari kayu. Ciri khasnya adalah bentuknya yang tiga dimensi dan lebih menyerupai boneka.

Berdasarkan pembuatannya, jenis wayang lain yang terkenal adalah wayang klithik, diproduksi dari kayu pipih, dan wayang beber, dari kain lebar berisi gambar.

Jenis lain yang tak kalah populer adalah wayang wong alias wayang orang, dimainkan oleh manusia.

Para pemainnya menggunakan busana dan riasan lengkap, sesuai dengan lakon yang dimainkannya.

  • Pembuatan wayang kulit

Pembuatan wayang kulit menggunakan bahan dasar kulit kerbau yang telah dikeringkan.

Kulit kerbau dihilangkan bulu dan kotorannya dengan dikerik lalu didiamkan hingga satu bulan untuk mendapatkan kualitas yang dibutuhkan.

Kulit yang sudah kering kemudian digambar dengan pola lalu ditatah sesuai bentuknya.

Wayang kulit yang berkualitas memiliki tatahan yang halus serta perpaduan motif yang serasi.

Wayang yang sudah ditatah lalu diamplas dan disatukan untuk kemudian diwarnai.

Pewarnaan bisa dilakukan berulang kali untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Ditambahkan tanduk kerbau dan sekrup untuk bagian siku dan gagang wayang agar gerakannya lebih dinamis.

  • Lokasi menyaksikan wayang

Pertunjukkan wayang paling banyak dijumpai di Pulau Jawa. Biasanya wayang digelar dalam rangka upacara budaya, pernikahan maupun kemeriahan lainnya.

Namun kini wayang sudah banyak dijadikan pertunjukkan wisata sehingga kita bisa menyaksikannya sewaktu-waktu.

Sejumlah daerah yang kerap menawarkan pertunjukkan wayang kulit di festival budaya atau destinasi wisata sejarah misalnya Semarang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, dan Banyuwangi.

Kita juga bisa menyaksikan wayang kulit di Pulau Bali, khususnya sebagai rangkaian acara pelengkap pada upacara-upacara adat dan keagamaan.


 

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/11/16/165055120/4-fakta-menarik-soal-wayang-sudah-tahu

Terkini Lainnya

Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com