Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Buah Kiwi Mampu Turunkan Tekanan Darah Tinggi dalam 8 Minggu

Banyak penderita hipertensi yang awalnya tidak mengetahui telah mengalami kondisi tersebut, dan kemudian mengalami penyakit komplikasi hipertensi, seperti stroke dan serangan jantung.

Tekanan darah tinggi bisa disebabkan oleh gaya hidup yang buruk, termasuk jarang berolahraga, kelebihan berat badan (obesitas), atau mengonsumsi makanan yang tinggi kandungan garam.

Kurangnya asupan sayuran dan buah-buahan tertentu juga dapat memicu hipertensi, karena sayuran dan buah-buahan merupakan sumber potasium yang memiliki efek untuk menurunkan tekanan darah.

Asupan buah-buahan tertentu diketahui dapat menurunkan tekanan darah secara drastis dan mencegah hipertensi, salah satunya kiwi.

Sebuah penelitian terbaru memerlihatkan, buah kiwi memberikan efek penurunan pada tekanan darah diastolik dan sistolik dalam delapan minggu.

Pada satu uji coba yang dimuat dalam jurnal Blood Pressure, para peneliti memelajari efek buah kiwi pada 118 peserta dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi stadium satu.

Tim peneliti mengamati penurunan signifikan pada tekanan sistolik dan diastolik pada subjek yang mengonsumsi tiga buah kiwi sehari selama delapan minggu.

Peneliti menyebutkan, zat bioaktif yang terdapat dalam buah kiwi dapat menurunkan tekanan darah lebih dari satu apel sehari.

"Di antara pria dan wanita yang mengalami tekanan darah yang relatif tinggi, asupan tiga buah kiwi dikaitkan dengan tekanan darah sistolik dan diastolik lebih rendah daripada satu apel sehari," tulis para peneliti.

"Efek ini mungkin diregulasi oleh mekanisme selain peningkatan fungsi endotel."

Tekanan darah tinggi diukur dalam dua variabel. Tekanan darah sistolik (atas) menunjukkan tekanan ketika jantung berkontraksi untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Sedangkan, tekanan darah diastolik (bawah) merupakan tekanan saat otot jantung berelaksasi sebelum kembali memompa darah.

"Angka teratas lebih penting karena memberikan gambaran yang lebih baik tentang risiko kita terkena stroke atau serangan jantung," demikian keterangan Blood Pressure UK.

Buah kiwi merupakan sumber vitamin C yang sudah terbukti menurunkan tekanan darah pada orang yang mengonsumsi 500 miligram vitamin setiap hari.

Efek penurunan tekanan darah pada buah kiwi juga dikaitkan dengan antioksidan lutein, yang ditemukan dalam buah tersebut.

Nehal Mehta, ahli jantung di Hospital of the University of Pennsylvania, Philadelphia mengomentari studi itu.

"Ada kemungkinan biologis, namun saya tidak akan mengonsumsi tiga buah kiwi sehari," ujar dia.

Elliott M. Antman, profesor kedokteran di Harvard Medical School di Boston menambahkan, "jangan bergantung pada buah kiwi sebagai jawaban lengkap untuk mengatasi tekanan darah tinggi."

Satu studi pada 2017 menemukan, orang yang memakan buah kiwi dalam jumlah lebih tinggi cenderung memiliki risiko lebih rendah untuk terkena penyakit kardiovaskular.

Situs web Harvard Health mencantumkan manfaat buah kiwi untuk menurunkan kolesterol tinggi.

"Berlawanan dengan kepercayaan populer, kita tidak perlu mengupas buah berwarna cokelat ini."

"Tetapi untuk menghindari kulit buah, potong buah menjadi dua dan ambil bagian dalam dengan sendok sebagai camilan yang kaya serat dan manis."

Selain kiwi, buah-buahan lain juga dapat menurunkan tekanan darah, termasuk jeruk, beri, pisang, delima, dan melon.

Namun jangan lupa, gaya hidup sehat lainnya harus diterapkan, seperti mengelola stres, tidur berkualitas, dan berolahraga.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/01/03/120000320/buah-kiwi-mampu-turunkan-tekanan-darah-tinggi-dalam-8-minggu

Terkini Lainnya

Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com