Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Intoleransi Laktosa dan Alergi Susu Sapi, Apa Bedanya?

KOMPAS.com - Intoleransi laktosa dan alergi susu sapi sebenarnya merupakan dua hal yang berbeda, meski sama-sama diakibatkan oleh susu sapi.

Kendati demikian, masih banyak masyarakat Indonesia yang menganggap bahwa keduanya adalah hal yang sama. Padahal, sebenarnya ada perbedaan yang mencolok antara keduanya.

"Ada perbedaan respon tubuh dari alergi susu dan intoleransi laktosa," ujar Ahli Gizi Dr Arif Sabta Aji dalam webinar #BeraniMinumSusu bersama Milklife Bebas Laktosa, Kamis (13/1/2022).

Menurut dokter Arif, alergi susu merupakan respons imun tubuh yang berlebihan terhadap protein susu sapi. Gejalanya pun sama seperti alergi pada umumnya, misalnya ruam merah dan gatal-gatal.

Sementara itu, intoleransi laktosa menyerang saluran pencernaan. Biasanya, intoleransi laktosa akan mengakibatkan perasaan tidak nyaman di perut dan diare.

Dokter Arif mengatakan bahwa semua itu terjadi akibat enzim laktase pada tubuh tidak cukup untuk mengonversi laktosa dari susu sapi menjadi bentuk sederhana, yaitu glukosa dan galaktosa dalam saluran pencernaan kita.

Selain itu, intoleransi laktosa pun tidak bisa disembuhkan, berbeda dengan alergi susu sapi yang biasanya dapat sembuh seiring bertambahnya usia.

“Kalau intoleransi laktosa, itu kelainan dalam tubuh kita, sehingga tidak bisa sembuh,” ujar dokter Arif.

“Tapi kalau alergi susu sapi, biasanya hanya terjadi pada anak-anak saja yang imunnya masih berkembang. Ketika sudah dewasa, biasanya alergi itu hilang,” tambahnya.

Dokter Arif juga menjelaskan bahwa mereka yang mengalami intoleransi laktosa tetap bisa meminum susu.

“Bukan berarti nggak bisa minum susu. Bisa diganti dengan susu soya (kedelai) atau susu dari protein nabati lainnya,” kata dia.

Namun menurutnya, jika tetap ingin mendapatkan nutrisi dari susu sapi, bisa mencari susu dengan kadar laktosa rendah atau tanpa laktosa. Dengan mengonsumsinya, nutrisi lain seperti kalsium, vitamin, dan mineral bisa ikut dikonsumsi.

“Sekarang di Indonesia sudah banyak produk susu yang sudah melewati proses ekstraksi sehingga lactose free (bebas laktosa). Seperti produk dari Milklife,” pungkasnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/01/13/164001720/intoleransi-laktosa-dan-alergi-susu-sapi-apa-bedanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com