Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Agar Tak Mubazir, Begini Tips Mengatur Makanan

KOMPAS.com - Jumlah makanan yang mubazir dan terbuang sia-sia setiap tahun di seluruh dunia masih terbilang tinggi.

Salah satu faktor yang berkontribusi bisa bersumber dari makanan yang menumpuk adalah tidak termakan dan kondisinya sudah tak layak lagi sehingga harus dibuang.

Elizabeth Balkan, Direktur Limbah Makanan di Natural Resources Defense Council di New York, AS mengatakan limbah makanan ini memberikan dampak buruk bagi lingkungan.

Selain itu, makanan yang mubazir juga berpengaruh pada pengeluaran bulanan keluarga.

Dia mengatakan, rata-rata keluarga di AS yang beranggotakan 4 orang membutuhkan hampir $1.500 atau sekitar Rp 21 juta untuk makanan yang tidak habis dimakan.

"Hampir seperempat atau 21 persen, air yang digunakan oleh industri pertanian AS juga akan menumbuhkan makanan yang tidak akan pernah dimakan," tambah Balkan.

"Jika limbah makanan global adalah sebuah negara, itu akan memiliki jejak iklim tertinggi ketiga, di belakang AS dan China," katanya.

Balkan menyebut, satu-satunya sumber terbesar limbah makanan bukanlah dari restoran, toko kelontong, atau pertanian, melainkan dari manusia itu sendiri.

Maka dari itu, kita perlu belajar mengelola makanan dengan lebih baik agar tidak ada lagi yang mubazir dan menjadi limbah.

Selain lebih hemat, kita juga berkontribusi untuk mengurangi sampah makanan dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

Berikut adalah beberapa tips sederhana yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi limbah makanan di rumah.

Salah satu cara untuk menghindari makanan yang mubazir adalah merencanakan menu yang akan disantap.

Langkah ini bisa dimulai dari menentukan resep dan seberapa banyak makanan yang dapat dikonsumsi dalam beberapa hari.

Ini bisa membantumu menghindari membuang sisa makanan karena sudah melewati tanggal kadaluwarsa.

Elizabeth Balkan merekomendasikan penggunaan alat digital yang bisa membantu menyiapkan makanan ini.

Alat ini bisa menyesuaikan daftar belanjaan dan menu sesuai jumlah orang yang makan.

2. Olah sisa makanan

Kalau punya kebiasaan membuang batang brokoli atau seledri, kita bisa mencoba untuk mengubahnya menjadi salad.

Ini bisa menjadi cara agar tidak ada sisa makanan di atas piring dan bisa mengubanya jadi menu lain yang tak kalah lezatnya.

"Ini bisa menyenangkan! Menantang diri kita sendiri untuk mengatasi limbah makanan kita sendiri berarti menjadi kreatif dan mencampuradukkan berbagai hal di dapur," kata Balkan.

Kita ditantang untuk lebih kreatif dalam membuat menu makanan dan keluar dari kebiasaan memasak biasanya.

3. Belajar menyimpan makanan

Menyimpan makanan dengan cara yang salah akan membuatnya cepat rusak.

Kamu bisa belajar trik menyimpan makanan agar awet dari beragam sumber, baik melalui internet maupun media sosial.

Jangan lupa untuk belajar cara mendinginkan, membekukan, dan memanaskan makanan dengan cara yang tepat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/02/06/071500920/agar-tak-mubazir-begini-tips-mengatur-makanan

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com