Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Hambatan dari Hubungan Percintaan Introvert-Ekstrovert

Namun, terkadang ada nilai yang bisa didapat dalam mengelompokkan orang sebagai sarana dalam memahami kesamaan untuk dapat saling terhubung.

Salah satu caranya adalah dengan mengategorikan kepribadian orang sebagai ekstrovert dan introvert.

Ekstrovert lebih terbuka, dan introvert mungkin lebih suka dengan ketenangan.

Meski begitu, perbedaan ini mungkin akan membuat orang-orang introvert-ekstrovert yang terlibat dalam sebuah hubungan percintaan bertanya-tanya.

Apakah perbedaan semacam itu memungkinkan hubungan yang harmonis dalam jangka panjang?

Menurut terapis hubungan, Tracy Ross, hubungan introvert-ekstrovert umum terjadi, dan keadaan ini tercipta salah satunya karena manusia mendambakan keseimbangan.

"Introvert dan ekstrovert tertarik satu sama lain karena perbedaan," kata Ross.

"Dan, dalam beberapa hal, ini dapat bekerja dengan sangat baik seperti ketika orang yang introvert merasa membutuhkan lebih banyak aktivitas sosial."

"Atau, ketika orang yang ekstrovert merasa kewalahan dengan komitmen mereka," ujar Ross.

Tetapi, bagaimana pun, perbedaan ini dapat menyebabkan beberapa ketegangan dalam hubungan.

Terutama ketika introvert dan ekstrovert tidak saling berhadapan atau berkomunikasi dengan jujur satu sama lain.

"Komunikasi adalah tulang punggung dalam hubungan apa pun," sambung Ross.

"Komunikasi benar-benar berarti memahami kebutuhan satu sama lain, memahami perbedaan, dan mengenal diri kita dengan cukup baik."

"Kesadaran semacam itu diperlukan untuk mengetahui bagaimana kita mampu mengakomodasi satu sama lain," lanjut dia.

Meskipun komunikasi yang sehat bisa terjadi dalam hubungan percintaan antara introvert-ekstrovert, namun ada hambatan potensial yang harus diperhatikan.

Nah, Ross lantas menguraikan tiga hambatan yang kerap terjadi dalam hubungan percintaan introvert-ekstrovert dan cara mengatasinya.

1. Berkompromi pada keterlibatan sosial

Untuk seorang ekstrovert, bertemu orang baru tidak hanya menyenangkan, tetapi ini juga menjadi cara mereka untuk mengisi energi.

Itulah sebabnya, orang-orang ekstrovert mungkin cenderung lebih banyak keluar dan bergaul bersama dengan teman-temannya dibandingkan pasangan introvert.

"Namun, terlepas dari peran apa yang kita mainkan dalam hubungan introvert-ekstrovert, sedikit pemahaman bisa sangat membantu," ungkap Ross.

Jika kita adalah seorang ekstrovert, ingatlah bahwa pasangan kita kemungkinan besar akan terkuras oleh interaksi sosial semacam itu.

Sehingga, kita boleh tersinggung ketika pasangan tidak ikut pergi keluar rumah untuk bersosialisasi.

Ross juga menyarankan agar kita dapat memberikan pasangan sedikit lebih banyak waktu ketika kita ingin pergi ke suatu tempat.

Sebab, orang introvert membutuhkan lebih banyak waktu dalam mempersiapkan mental untuk menjalani interaksi sosial.

Demikian pula, jika kita introvert dalam hubungan, memahami pasangan kita membutuhkan interaksi sosial untuk mengisi ulang energi dapat menyebabkan perubahan perspektif.

Alhasil, pasangan ekstrovert akan merasa lebih dihargai jika kita melakukan sesuatu bukan karena kita ingin melakukannya, tetapi karena kita mengerti hal itu penting bagi pasangan kita.

2. Kewalahan dengan interaksi sosial

Penelitian telah menunjukkan, kualitas orang-orang ekstrovert lebih disukai dalam situasi sosial.

Dengan mengingat hal itu, dapat dimengerti bahwa introvert mungkin kewalahan atau merasa terintimidasi.

"Kuncinya di sini adalah untuk mengingat bahwa kedua pihak yang terlibat memiliki kekuatan dan situasi di mana mereka bersinar dalam pertemuan sosial," kata Ross.

Penting bagi introvert dan ekstrovert untuk memahami hal ini, sehingga tidak ada benih kebencian yang ditanam.

Selain itu, ekstrovert mungkin perlu berhati-hati untuk menghabiskan waktu dalam situasi yang sesuai dengan kekuatan introvert agar kenyataan ini menjadi jelas.

"Kita semua memiliki preferensi sendiri dan itu adalah tanda kedewasaan emosional bahwa pasangan kita memahami dan memvalidasinya," tutur dia.

3. Pendekatan yang berbeda untuk berpendapat

Ross mengatakan, ekstrovert cenderung mengatakan apa pun yang terlintas dalam pikiran mereka selama pertengkaran.

Sebab, salah satu cara mereka memproses informasi adalah dengan mendengarkan diri mereka sendiri berbicara tentang mereka.

Tetapi, para introvert biasanya tidak merespons atau tidak banyak berpendapat kecuali mereka yakin dengan apa yang mereka rasakan atau pikirkan.

Jadi, ketika seorang ekstrovert siap untuk berbicara, seorang introvert mungkin tidak berpotensi untuk menanggapinya.

Kondisi semacan inilah yang berpotensi menimbulkan perdebatan.

"Sebagian alasan mengapa hal ini dapat menyebabkan lapisan perselisihan tambahan adalah karena ekstrovert mungkin menganggap diamnya seorang introvert sebagai tanda menarik diri," ujar Ross.

Apa yang lebih mungkin terjadi adalah bahwa introvert memilah-milah perasaan mereka sehingga mereka dapat meresponsnya dengan lebih baik, alih-alih langsung bereaksi.

Pada akhirnya, memahami gaya komunikasi satu sama lain dan juga percaya bahwa kita memiliki kepentingan terbaik satu sama lain adalah apa yang membawa hubungan introvert-ekstrovert menuju kesuksesan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/02/10/161537020/3-hambatan-dari-hubungan-percintaan-introvert-ekstrovert

Terkini Lainnya

Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com