Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menghindari Produk Kecantikan Beralkohol, Apakah Perlu Dilakukan?

Penekanan ini khususnya disampaikan saat mempromosikan produknya ke masyarakat luas.

Tren ini akhirnya memicu pertanyaan di benak banyak orang soal dampak alkohol pada kulit.

Selama ini, agaknya tidak banyak yang paham soal penggunaan kandungan alkohol pada skincare dan efeknya pada kita.

Mengapa alkohol ada dalam produk perawatan kulit?

Dokter kulit bersertifikat Jeannette Graf, MD dari Mount Sinai School of Medicine, New York AS menjelaskan pendapatnya soal penggunaan alkohol dalam kosmetik.

Menurutnya, saat diformulasikan ke dalam produk perawatan kulit, alkohol dapat memiliki banyak fungsi.

Namun, tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan penetrasi bahan lainnya di dalam produk tersebut.

Misalnya, alkohol dapat membantu antioksidan seperti vitamin C dan retinol meresap ke lapisan kulit yang lebih dalam serta membuatnya lebih efektif.

Kandungan ini juga dapat melarutkan bahan-bahan membandel yang tidak hilang dengan air.

Selain itu, alkohol di dalam kosmetik yang kita pakai juga dapat mengontrol minyak.

Jadi, tak heran jika toner dan pelembap berbasis gel memasukkan alkohol ke dalam bahan bakunya. 

Hal ini dimaksudkan untuk menyeimbangkan kulit dan mengurangi produksi minyak berlebih.

Bagaimana kandungan alkohol bisa merusak kulit?

Di sisi lain, alkohol juga bisa merusak skin barrier, mempercepat proses penuaan dan membuat proses perbaikan kulit terganggu.

Marisa Garshick, MD, dokter kulit bersertifikat layanan perawatan MDCS Dermatology, New York menjelaskan, alkohol juga dapat mengeringkan dan menghilangkan kelembapan alami kulit. 

Dampak lainnya adalah meningkatkan sensitivitas jika digunakan dalam konsentrasi kecil.

Penggunaan alkohol berlebihan juga dapat menyebabkan dehidrasi pada kulit.

Kondisi ini yang akhirnya akan menyebabkan peningkatan produksi minyak untuk mengimbanginya.

Kulit yang terpengaruh pada alkohol juga sebenarnya dapat dilihat dengan mudah.

Dr. Garshick memberi contohm biasanya penderita akan mengalami kemerahan, pengelupasan, kekeringan, kepekaan, sesak, atau sensasi terbakar sebagai gejalanya.

Jadi, berhati-hatilah.

Jawabannya, tergantung.

Dr. Graf menilai beberapa produk dengan alkohol dapat memberikan banyak manfaat untuk kulit.

"Ini bisa bermanfaat ketika digunakan dalam perawatan spot, misalnya ketika ada noda yang perlu dikeringkan," katanya.

Ia juga berpendapat bahwa ada alkohol “baik” yang benar-benar dapat mengobati kulit kering dan eksim dengan menambahkan lapisan kelembapan ekstra.

Intinya, yang terpenting adalah mampu membedakan antara alkohol "baik" dan "buruk.”

Sementara itu, Dokter Garshick menambahkan bahwa alkohol berlemak, yang umumnya berasal dari minyak kelapa sawit atau kelapa, sering dijadikan bahan pengental produk dan tidak akan bersifat keras pada kulit.

Lalu, alkohol lain yang dianggap lembut seperti setil, setearil, dan stearil alkohol juga dapat memiliki sifat pengemulsi atau emolien.

Nah, jika bicara soal alkohol yang perlu dihindari, sebaiknya hindarilah etanol, alkohol terdenaturasi, metanol, atau alkohol isopropil.

Pasalnya, jenis-jenis ini dapat membuat iritasi pada pemilik kulit sangat kering, sensitif, atau kondisi kulit yang meradang (seperti rosacea).

Apa yang harus dilakukan jika kulit iritasi karena alkohol?

Jika merasa sakit atau mengalami kondisi kulit tertetu setelah memakai produk beralkohol, Dr. Graf menyarankan agar kita berhenti menggunakan produk tersebut.

Setelah itu, gunakan pelembap atau petroleum jelly untuk mengembalikan kelembapan kulit.

Kita juga perlu meningkatkan hidrasi saat memulai rutinitas perawatan kulit.

Tenang, pembersih yang menghidrasi dan lembut tak akan menyakitkan dan membantu memperbaiki penghalang kulit.

Namun, jangan lupa untuk menghindari beberapa bahan aktif, seperti retinoid, benzoil peroksida, dan bahan exfoliant kimia saat masa pemulihan.

Sebab, bahan-bahan ini dapat membuat iritasi bertambah parah.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/02/12/131316920/menghindari-produk-kecantikan-beralkohol-apakah-perlu-dilakukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke