Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Anjing Tidak Mau Makan, Pertanda Apa?

Direktur medis Rumah Sakit Hewan VCA Raleigh Hills di Portland, Oregon, Christine Brennan, DVM mengatakan, tidak ada jawaban yang jelas soal penyebab anjing kehilangan nafsu makan.

Namun, ada empat alasan umum mengapa anjing tidak mau makan, seperti berikut ini.

  • Anjing tidak menyukai makanannya

Anjing bisa tidak mau makan karena alasan sederhana, seperti tidak menyukai rasa makanannya atau merasa makanannya sudah tidak layak makan.

Bisa saja, anjing tidak suka makan di dekat anjing lain.

Jadi untuk mengatasinya, pastikan makanan tetap segar atau mencoba makanan dengan merek lain. Kita juga bisa memisahkan tempat makan satu anjing dan anjing lainnya.

  • Efek samping obat

Obat-obatan juga bisa membuat anjing kehilangan nafsu makan. Bahkan, beberapa obat memiliki efek samping mual.

Lalu, pola makan baru juga bisa jadi alasan di baliknya.

Jika ini terjadi, konsultasikan dengan dokter hewan tentang langkah selanjutnya.

Mungkin kita bisa beralih ke obat atau pola makan lain serta menggunakan makanan yang lebih menggoda.

  • Anjing merasa sedih atau cemas

Anjing juga merupakan makhluk emosional yang bisa berhenti makan jika cemas atau kesal.

Bahkan, perubahan seperti pindah ke rumah baru, dikurung saat kita berlibur, kematian dalam keluarga, atau anak-anak yang kembali ke sekolah dapat membuat anjing merasa sedih.

  • Sakit

Anjing juga bisa tidak mau makan karena sakit atau kesakitan.

Menurut Brennan, biasanya anjing tidak mau makan karena parasit usus, makan makanan yang tidak cocok untuknya, atau makan benda asing seperti mainan, tulang, atau kaus kaki.

“Tapi bisa juga dari penyakit sistemik seperti kanker," lanjut dia.

Selain penyebab di atas, mungkin kita akan mendapati anjing tidak mau makan, namun dengan kondisi tertentu, seperti berikut ini:

Tidak mau makan, tapi tetap minum

Jika anjing menolak mengunyah kibble yang keras tetapi minum air, mungkin anjing mengalami masalah pada mulut atau giginya.

"Haus adalah kekuatan alam yang kuat. Bahkan, anjing yang mual mungkin masih ingin minum saat dehidrasi,” kata Brennan.

Beberapa penyakit juga dapat menyebabkan peningkatan rasa haus, seperti infeksi saluran kemih dan gangguan endokrin seperti diabetes.

Pemeriksaan dan tes laboratorium seperti pemeriksaan darah serta sampel urin dan feses dapat membantu dokter hewan mengetahui penyebab utamanya.

Memakan rumput

Menurut Brennan informasi bahwa anjing memakan rumput ketika sakit hanyalah mitos.

"Sebagian besar anjing sehat dengan diet seimbang makan rumput dan hanya sedikit yang muntah setelah memakannya."

"Banyak yang menyukai rasanya atau melakukannya karena naluri, kecemasan, atau mungkin kebutuhan akan lebih banyak serat," kata dia.

Namun jika anjing menolak makanan tetapi makan rumput, bisa jadi tanda bahaya karena bisa berkaitan dengan rasa tidak nyaman atau adanya penyakit di perut atau usus anjing.

Jika terjadi, Brennan merekomendasikan untuk menghubungi dokter hewan.

Muntah

Masalah anjing tidak makan bisa menjadi lebih serius jika ada gejala tambahan seperti muntah atau diare.

Ini bisa menunjukkan kondisi yang memburuk dan anjing mungkin memerlukan perhatian medis lebih cepat.

Anak anjing

Jika anak anjing tidak mau makan, kemungkinan besar ada parasit atau karena mengonsumsi sesuatu yang seharusnya tidak dimakannya, seperti batu atau tali sepatu.

Karena anak anjing berusia di bawah enam bulan tidak dapat bertahan lama tanpa makanan seperti anjing yang lebih tua, anak anjing perlu diperiksa lebih awal.

Jika anak anjing belum makan selama 12 jam, bawa ke dokter hewan sesegera mungkin.

Anjing tua

Seiring bertambahnya usia, anjing cenderung melambat dan makan lebih sedikit, meski tetap perlu makan secara teratur.

Kendati demikian, anjing tua bisa berhenti makan sepenuhnya karena memburuknya penyakit yang dideritanya.

Biasanya, penyakit yang memburuk tersebut adalah masalah gigi, penyakit jantung, masalah usus, atau penyakit seperti kanker.

Intinya, penting untuk memeriksakan anjing ke dokter hewan untuk mengetahui apa penyebab dan cara terbaik untuk mengobatinya.

Menstimulasi nafsu makan anjing

Kunci untuk membuat anjing makan adalah membuat makanan anjing nampak menarik dan mengurangi camilan sehingga anjing lebih lapar saat waktu makan.

Misalnya, kita bisa membuat kibble lebih lembut dan aromatik dengan menambahkan air hangat atau kaldu.

Kita juga bisa menawarkan makanan kaleng kepada anjing jika anjing biasanya hanya makan makanan kering.

Memasak makanan manusia ramah anjing dan memberikannya dalam porsi kecil pun bisa dilakukan.

"Namun, jika belum menemukan apa yang salah dan memperbaikinya, Anda akan kalah," kata Brennan.

"Anda harus menemui dokter hewan untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana mengembalikan nafsu makan anjing Anda menjadi normal,” ujar dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/05/11/083000820/anjing-tidak-mau-makan-pertanda-apa-

Terkini Lainnya

Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com