Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Membakar Kalori Bukan Semata dengan Olahraga, Sudah Tahu?

Tetapi kita tidak menyadarinya secara langsung, entah karena keterbatasan pengetahuan atau termakan perkataan influencer yang begitu meyakinkan.

Salah satunya adalah cara membakar kalori. Topik ini menjadi favorit sebagian orang yang berusaha menurunkan berat badan.

Bahasan tersebut pernah diungkap salah satunya oleh pengguna TikTok dengan akun @barbarianbody.

Melalui video singkat, pemilik akun tersebut mengatakan, kalori seporsi besar kentang goreng dari restoran cepat saji bisa dibakar dengan olahraga.

Hal itu bisa dirasakan apabila kita berjalan selama 1 jam 19 menit, atau melakukan latihan secara intens dengan durasi 49 menit.

Saran yang disampaikan @barbarianbody memang terdengar tepat. Apalagi, dia pun mempunyai tubuh ideal yang bisa meyakinkan banyak orang.

Meski begitu, perkataan ini dibantah oleh pelatih kesehatan yang juga pemilik Bloom Training, Anthony Coffey.

Melalui akun TikTok-nya @Tony, Coffey menyebut informasi tersebut tidak benar, karena bukan begitu cara kerja metabolisme dalam tubuh.

Bahkan, unggahan @barbarianbody juga disebut Coffey mendorong terjadinya gangguan makan.

Lalu, bagaimana cara kalori bisa dibakar setelah makan kentang goreng dari restoran cepat saji -misalnya?

Di sini Coffey menjelaskan, olahraga dalam waktu lama untuk membakar kalori dari makanan tidak baik untuk kesehatan dan juga tidak akan berhasil.

"Jika tahu TDEE (total daily energy expenditure), maka kita tahu bahwa tubuh hanya membakar sekitar 5-15 kalori harian dari olahraga," ungkap dia.

Ya, TDEE adalah total energi harian yang dikeluarkan tubuh, yang diperlukan untuk mengetahui jumlah keseluruhan kalori yang sudah terbakar.

Coffey lantas mengatakan,  sisa kalori yang tidak terbakar dengan berolahraga bisa hilang melalui sejumlah cara.

Antara lain dengan gerakan non-olahraga, tingkat metabolisme tubuh, hingga faktor pencernaan.

"Jadi berpikir bahwa kita harus membakar kalori yang dimakan melalui olahraga hanyalah cara berpikir yang tidak mendidik," tandas dia.

"Lebih baik kita melihat secara keseluruhan gambaran dalam hal pembakaran kalori ini," tambah Coffey.

Coffey menerangkan, sejumlah aktivitas lain juga berkontribusi pada pembakaran kalori dari asupan makanan.

Di antaranya adalah tidur yang nyenyak, rutin berjalan kaki, dan tidak terlalu lama duduk.

"Semua hal ini memiliki dampak yang jauh lebih besar pada tingkat metabolisme," imbuh dia.

Dia menegaskan, kalori sebenarnya diperlukan tubuh sebagai energi yang didapat dari makanan melalui proses metabolisme.

Namun, jika tubuh menyimpan banyak kalori, maka masalah kesehatan seperti obesitas, hipertensi, penyakit jantung, hingga stroke bisa menyerang.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/07/08/172352520/membakar-kalori-bukan-semata-dengan-olahraga-sudah-tahu

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com