Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Jika Digigit Ular

KOMPAS.com - Ada sejumlah hal tidak boleh dilakukan ketika memberikan pertolongan pertama kepada diri sendiri atau orang lain setelah digigit ular.

Pasalnya pertolongan yang keliru bisa memperparah pembengkakan pada bagian tubuh tertentu bahkan kematian beberapa waktu setelahnya.

Di samping itu, bisa ular yang telanjur masuk ke dalam tubuh berisiko menyebar lebih cepat melalui aliran darah jika kita salah bereaksi.

Karena alasan itulah memberikan bantuan secara medis lebih disarankan ketimbang mempercayai mitos-mitos tertentu.

Jenis bisa ular

Perlu diketahui dulu bahwa bisa ular punya jenis yang berbeda-beda. Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut daftarnya:

Seberapa bahaya gigitan ular?

Tidak semua gigitan ular berbahaya. Karena ada dua jenis gigitan ular yang dapat bereaksi pada korbannya.

  • Elapids (jenis kobra): ada sekitar 300 spesies Elapidae yang berbisa, termasuk kraits, mamba, ular karang, dan ular laut.

Jenis ular ini punya taring pendek di depan rahang atas dengan racun neurotoksin yang membahayakan jaringan tubuh atau sel darah.

Apabila seekor kobra menggigit, jenis ukar ini bisa menyebabkan kelumpuhan jantung dan paru-paru secara cepat.

  • Viper: ada lebih dari 200 spesies Viperidae, termasuk pit viper seperti ular derik, copperheads, water moccasins, atau cottonmouths, dan old-World vipers (adders).

Jenis ular ini punya taring yang panjang, berongga, dan berbisa yang menempel pada tulang dan dapat digerakkan di rahang atas.

Ular viper punya kemampuan untuk melipat taringnya setelah tidak digunakan.

Gejala gigitan ular

Seperti yang sudah disebutkan bahwa masing-masing ular punya jenis bisa dan gigitan yang berbeda-beda.

Namun, ada sejumlah gejala umum yang bisa dirasakan setelah digigit ular. Apa saja?

  • Gigitan kering dari ular yang tidak berbisa dapat menyebabkan pembengkakan atau kemerahan di sekitar luka
  • Muncul bekas gigitan yang terlihat seperti luka tusukan atau tanda kecil
  • Rasa sakit menusuk, berdenyut, sensasi terbakar di sekitar bekas gigitan ular, sakit di seluruh badan
  • Kemerahan , pembengkakan, atau kerusakan jaringan
  • Pembekuan darah dan pendarahan yang tidak normal. Pendarahan yang para bisa menyebabkan perdarahan atau gagal ginjal
  • Tekanan darah rendah, detak jantung lebih rendah, atau denyut nadi menjadi lemah
  • Mual, diare, muntah, gelisah, sakit kepala, pusing, dan pandangan kabur
  • Sulit bernapas
  • Produksi air liur dan keringat meningkat
  • Otot melemah dan mati rasa di wajah atau anggota tubuh.

Di sisi lain, korban gigitan ular bisa merasakan reaksi alergi seperti syok anafilaksis.

Itu menyebabkan gejala-gejala lain, seperti:

Penanganan korban gigitan ular

Simak cara memberikan pertolongan setelah ular menggigit. Apa saja?

  • Panggil bantuan medis, seperti menelepon ambulans.
  • Lepaskan perhiasan dan jam tangan karena berisiko melukai kulit jika terjadi pembengkakan
  • Posisikan bagian tubuh yang digigit ular lebih rendah dari jantung untuk memperlambat penyebaran racun melalui aliran darah
  • Korban gigitan ular disarankan tidak banyak bergerak supaya racun tidak cepat menyebar
  • Balut gigitan ular dengan perban yang bersih dan kering. Pastikan perban menutup secara rapat dan dibungkus dengan perban tambahan supaya kencang.

Yang tidak boleh dilakukan jika digigit ular

Gigitan ular bisa membuat korban panik. Meski begitu, ada sejumah hal yang tidak boleh dilakukan. Simak yang berikut ini:


https://lifestyle.kompas.com/read/2022/08/22/121832620/8-hal-yang-tidak-boleh-dilakukan-jika-digigit-ular

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke