KOMPAS.com - Jerawat yang muncul di wajah kita bisa hadir dalam berbagai bentuk. Terkadang, muncul jerawat besar, merah dan nyeri yang biasa kita sebut dengan jerawat batu. Ada pula jerawat berbentuk benjolan-benjolan kecil atau jerawat pasir.
Di Indonesia sendiri, jerawat pasir biasanya lebih dikenal dengan nama “bruntusan” atau jerawat kecil dengan warna seperti kulit dan biasa muncul di dagu atau dahi.
Mengenal jerawat pasir
Dikutip dari Healthline, jerawat pasir atau comedonal acne dalam bahasa Inggris ini biasanya hadir dalam dua bentuk, yaitu blackheads dan whiteheads.
Keduanya tentu berbeda. Blackheads adalah jerawat pasir “terbuka” dan berwarna gelap.
Warna gelap itu disebabkan karena pigmen melanin dalam sebum di kult kita “bertemu” dengan udara, membuatnya teroksidasi dan berubah menjadi gelap.
Sementara itu, whiteheads yang memiliki permukaan tertutup terlihat seperti benjolan kecil berwarna putih atau warna kulit.
Lalu, perlu diketahui bahwa jerawat pasir juga ada yang tidak terlihat. Biasanya, itu disebut dengan nama microcomedones.
Sebaliknya, ada pula jerawat pasir yang ukurannya lebih besar dari biasanya, yaitu giant comedo dan macrocomedones.
Adapun soal penyebab, umumnya blackheads dan whiteheads disebabkan oleh folikel rambut yang terjebak.
Untuk diketahui, sel-sel kulit kita bisa meluruh untuk memungkinkan sel-sel kulit baru terbentuk.
Namun, terkadang sel kulit mati bisa terperangkap di dalam folikel rambut, sehingga dapat menyumbat pori-pori kulit ketika bertemu dengan minyak alami di dalamnya (sebum).
Lebih lanjut, Healthline menjelaskan bahwa jenis jerawat ini biasanya menyerang orang dewasa dengan kulit berminyak dan lebih umum terjadi pada perokok.
Selain itu, jerawat pasir juga bisa terjadi karena beberapa hal berikut ini:
Menangani jerawat pasir
Meski terkadang sulit dihilangkan dan membandel, jerawat pasir bisa ditangani.
Kuncinya, hentikan produksi sebum yang berlebihan dari kelenjar sebaceous.
Karena itu, obat-obatan yang dijual bebas (over-the-counter/OTC) mungkin tidak cukup kuat untuk menghilangkan jerawat pasir ini selamanya, meski bisa digunakan sebagai pengobatan sementara.
Berdiskusi dengan dokter kulit dan tidak memencet atau memecahkan jerawat pasir tetap jadi cara paling tepat untuk menanganinya.
Nah berikut ini, ada beberapa contoh obat dan kandungan yang biasa diresepkan dokter kulit pada penderita jerawat pasir.
Topikal
Obat topikal biasanya langsung diaplikasikan ke kulit untuk mengontrol sebum berlebih dan menangani comedone yang tersumbat.
Biasanya, dokter akan meresepkan produk dengan kandungan sebagai berikut:
Lalu, jangan lupa untuk menggunakan tabir surya setiap hari saat menggunakan obat topikal, terutama asam dan retinoid.
Namun, pastikan memilih produk dengan SPF 30 atau lebih tinggi.
Obat-obatan
Biasanya, dokter akan meresepkan beberapa obat-obatan OTC, baik oral maupun topikal.
Berikut opsi obat yang biasa diberikan:
Seperti halnya topikal, obat ini dapat membuat kita berisiko mengalami sunburn, jadi pakailah tabir surya dengan SPF 30 atau lebih tinggi.
Operasi
Jika obat tidak dapat menangani jerawat pasir, biasanya dokter akan menyarankan operasi untuk membuka dan mengangkat lesi jerawat.
Dokter juga bisa merekomendasikan mikrodermabrasi, metode di mana sebuah mesin meniupkan kristal kecil ke kulit untuk menghiilangkan lapisan permukaan kulit teartas guna menghilangkan jerawat pasir.
Cryotherapy atau aplikasi nitrogen cair ke jerawat pun bisa dilakukan untuk membekukan dan menghilangkan jerawat pasir.
Masker charcoal atau clay
Masker dari clay atau charcoal dapat membantu sebum yang terjebak dalam pori-pori kulit mengering dan dapat menghilangkan sel kulit mati serta kotoran yang terjebak.
Hasilnya, blackhead pun lebih mudah hilang.
Mengubah gaya hidup
Mengubah gaya hidup dapat membantu mencegah jerawat pasir,
Misalnya, dengan memilih pelembap berbahan dasar air untuk menghilangkan minyak dan kotoran, memakai lotion untuk kulit kombinasi-berminyak, dan memakai makeup non-comedogenic.
Kita juga perlu menghindari makanan dengan gula tambahan dan lemak serta mengurangi konsumsi produk susu. Pasalnya, ketiganya dapat memperparah peradangan pada jerawat.
https://lifestyle.kompas.com/read/2022/08/29/073047320/mengenal-jerawat-pasir-dari-penyebab-hingga-cara-menanganinya