Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Skincare Organik, Manfaat, Kerugian, dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Meski belum banyak bukti ilmiah, namun skincare organik diyakini lebih efektif dalam mengatasi masalah kulit, dengan kandungan yang lebih ramah lingkungan pula.

Nah, sebelum memutuskan untuk mencoba skincare organik, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui mengenai bahan ini.

Antara lain tentang apa manfaat, dan kerugiannya, serta perbedaannya dengan skincare lain, seperti dilansir dari laman Medical News Today berikut ini.

Apa itu skincare organik?

Skincare organik mengacu pada produk yang menyertakan bahan-bahan yang diternakkan secara organik. 

Standar pertanian organik bervariasi secara global, tetapi biasanya, pertanian organik tidak menggunakan bahan buatan laboratorium, termasuk pupuk kimia, pestisida kimia, antibiotik, paraben, hingga sulfat.

Sebaliknya, pertanian organik menjaga produk tetap sehat dengan menggunakan bahan alami. 

Gagasan di balik ini adalah bahwa pertanian organik tidak terlalu berbahaya bagi lingkungan.

Supaya produk skincare menjadi organik, produk tersebut harus terdiri atas bahan-bahan yang berasal dari tanaman yang dibudidayakan dan diproses secara organik. 

Beberapa contoh di antaranya seperti ekstrak tumbuhan, minyak dari tanaman, minyak esensial, dan resin.

Di AS, produk organik juga harus memungkinkan siklus sumber daya mempertahankan atau meningkatkan kualitas udara dan tanah, melestarikan keanekaragaman hayati, serta meminimalkan penggunaan sintetis.

Persentase yang tepat dari bahan organik dalam produk dengan "organik" pada label dapat bervariasi tergantung pada hukum di wilayah setempat. 

Di AS, penggunaan istilah "organik" diatur oleh Food and Drug Administration (FDA), tetapi negara bagian menetapkan ambang batas mereka sendiri untuk proporsi bahan organik yang perlu dikandungnya.

Perbedaannya dengan natural, green, dan clean skincare 

Istilah-istilah natural, green, dan clean skincare ternyata memiliki makna yang berbeda-beda.

Natural atau alami dapat berarti bahwa beberapa atau semua bahan dalam suatu produk berasal dari tumbuhan atau hewan. 

Ini tidak sama dengan organik, karena bahan-bahan alami dapat berasal dari pertanian organik atau non organik.

Bahan alami juga tidak selalu berarti semua bahan yang aman atau ramah lingkungan. 

Misalnya, beberapa produsen mengambil squalane, yang merupakan zat penghidrasi, dari hiu. Hal ini berkontribusi pada perburuan hiu.

Kemudian, green atau hijau adalah istilah yang digunakan perusahaan untuk menyampaikan bahwa produk mereka tidak berbahaya bagi lingkungan. 

Namun, sekali lagi, ini bersifat subjektif. 

Perusahaan dapat menggunakan ini untuk merujuk pada bahan-bahan mereka, kemasan mereka, praktik bisnis mereka, atau kombinasi. 

Jadi, ini tidak menjamin bahwa produk tersebut benar-benar tidak berbahaya.

Sementara clean atau bersih masih memiliki definisi yang lebih longgar. 

Ini menggambarkan produk yang mengandung bahan-bahan yang aman dan tidak beracun. 

Produk kecantikan yang bersih umumnya tidak mengandung bahan-bahan yang mungkin berbahaya seperti paraben dan wewangian.

Tidak ada dari ketiga istilah ini yang diatur oleh FDA. Tapi, perusahaan skincare harus memenuhi standar tertentu sebelum dapat menggunakan istilah organik pada produk mereka, terlepas dari bahan yang digunakan.

Manfaat skin care organik

Skincare organik belum tentu lebih atau kurang efektif daripada skincare non organik. 

Namun, skincare organik memiliki beberapa manfaat utama yang meliputi:

• Aman dipakai

Karena skincare organik diatur oleh badan pengawas obat dan makanan, maka orang-orang dapat mengetahui bahwa produk tersebut mengandung bahan yang aman dipakai.

• Lebih baik untuk keanekaragaman hayati

Pertanian organik tidak menggunakan pestisida kimia yang dapat membahayakan satwa liar dan mengurangi keanekaragaman hayati.

• Lebih sedikit polusi 

Untuk menggunakan istilah organik, produk harus menjaga atau meningkatkan kesehatan tanah atau udara tempat mereka tumbuh.

• Dapat terurai secara hayati

Bahan-bahan organik juga cenderung dapat terurai secara hayati, yang berarti bahan ini bisa terurai dengan cepat dan tidak menumpuk di lingkungan.

Efek samping skincare organik

Ada beberapa efek samping dari skincare organik.

Namun, orang-orang harus menyadari bahwa produk organik tidak selalu berarti perusahaan yang membuatnya bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Beberapa merek menyoroti bahan organik mereka untuk mempraktikkan "greenwashing", yang merupakan upaya untuk menyesatkan orang agar percaya bahwa perusahaan lebih ramah lingkungan daripada yang sebenarnya.

Misalnya, sebuah perusahaan mungkin menekankan bahan-bahan organik mereka, tetapi mereka masih menggunakan beberapa bahan non organik, beberapa bahan sintetis yang memiliki jejak karbon tinggi, dan kemasan yang tidak dapat terurai seperti plastik.

Hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan

Status organik sebenarnya hanyalah satu hal yang perlu dipikirkan ketika mencari skincare yang berkelanjutan. 

Faktor-faktor lain dapat memberi tahu orang-orang seberapa berkualitas tinggi, etis, dan ramah lingkungan suatu produk secara keseluruhan.

Tergantung pada kekhawatiran seseorang, mereka mungkin juga ingin mencari informasi tentang hal lain seperti:

• Kemurnian

Adanya pengujian pihak ketiga dalam label skincare memungkinkan sebuah perusahaan telah meminta laboratorium independen untuk menguji keamanan dan kemurnian produk mereka. 

Ini memastikan bahwa produk mengandung bahan-bahan yang telah dicantumkan dalam produk.

• Efektivitas

Beberapa perusahaan melakukan uji klinis produk untuk membuktikan bahwa produk tersebut berfungsi. Hal ini juga dapat menunjukkan bahwa suatu produk efektif.

• Sumber

Pertanian atau pemanenan beberapa bahan organik mungkin masih memiliki efek negatif pada lingkungan, atau pada masyarakat yang tinggal di dekatnya. 

Misalnya, tanaman tertentu membutuhkan banyak lahan atau air untuk tumbuh. 

Beberapa merek mendukung praktik-praktik yang meminimalkan efek negatif dan mengangkat masyarakat.

• Lokasi

Pengiriman produk ke seluruh dunia membutuhkan lebih banyak bahan bakar daripada pengiriman secara lokal. 

Orang-orang mungkin ingin mempertimbangkan merek yang beroperasi di wilayah atau negara mereka.

• Kesejahteraan hewan

Meskipun pengujian pada hewan dilarang di banyak tempat, beberapa negara masih mengharuskan merek untuk menguji produk pada hewan sebelum mereka diizinkan untuk menjualnya di wilayah itu. 

Beberapa produk skincare juga mengandung bahan-bahan yang berasal dari hewan. 

Orang yang ingin menghindari produk semacam itu dapat mencari merek bebas kekejaman terhadap hewan atau vegan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/14/152055520/skincare-organik-manfaat-kerugian-dan-hal-yang-perlu-diperhatikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke