Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bahasa Tubuh Pangeran Harry dan Meghan Markle yang Terisolasi Saat Pemakaman Ratu Elizabeth

Maklum saja, pasangan ini memang menuai kontroversi ketika meninggalkan tugas kerajaan pada 2020 dan pindah ke Amerika Serikat.

Keduanya juga kerap mengaku mendapatkan sikap rasis dan tidak adil dari keluarga Kerajaan Inggris, dalam berbagai wawancara.

Perseteruan keluarga ini terpaksa harus diredam ketika neneknya meninggal dunia di Kastil Balmoral pekan lalu.

Meski demikian, bukan berarti Duke dan Ducchess of Sussex diterima dengan tangan terbuka oleh keluarga maupun publik Inggris.

Analisis bahasa tubuh Pangeran Harry dan Meghan Markle

Psikoterapis dan pakar perilaku manusia Dr. Robi Ludwig menilai Meghan Markle bagaikan 'ikan yang kehabisan air' saat menghadiri pemakaman kenegaraan di Westminster Abbey kemarin.

Penampilannya yang mengenakan topi bertepi lebar bahkan dianggap sebagai caranya melindungi diri agar ekspresi muramnya tidak tampak sepenuhnya di hadapan publik.

Pilihan mode ini sangat berbeda dengan di masa sebelumnya ketika ia lebih percaya diri dalam acara kerajaan.

Selama acara, pandangannya juga kerap tertuju ke bawah karena merasakan ketidaksetujuan publik atas kehadirannya dan dipaksa keluar dari lingkungannya sendiri.

Saat menanti giliran untuk duduk, aktris Amerika ini juga terus menggenggam tangannya yang menunjukkan sikap tertutup terhadap lingkungannya dan berusaha menghibur dirinya sendiri pada saat yang sama.

"Saya tidak berpikir ini adalah apa yang dia antisipasi. Meghan Markle tidak mempertimbangkan sebab dan akibat dari tindakannya dan bagaimana ini bisa membahayakan dirinya," kata Ludwig, dikutip dari Fox News.

"Harry berusaha fokus pada istrinya, ditunjukkan dengan bahasa tubuhnya yang memegang tangannya dan mencondongkan tubuh ke arahnya," tambah Ludwig.

Meskipun ibu dua anak itu merasa tidak diterima, pakar kerajaan Duncan Larcombe mengatakan sikapnya cukup baik dalam menangani situasi canggung selama semingggu terakhir ini.

"Dia tidak muncul seperti dia mencoba untuk datang dan melakukan apa pun. Dia pada dasarnya pergi dan melakukan apa pun yang diperlukan," kata Duncan.

Saat meninggalkan lokasi acara, Meghan Markle berjalan di belakang para bangsawan wanita lainnya termasuk Kate Middleto dan Sophie, Countess of Wessex.

Sikapnya itu menonjol karena adanya kesinkronan antar anggota keluarga kerajaan yang tidak melibatka dirinya.

Saat itu, wanita berusia 41 tahun tersebut masih khusyuk namun memandang ke depan, berusaha menunjukkan kehadirannya.

Gerakannya yang cenderung menutupi wajahnya, termasuk dengan memiringkan kepala, menunjukkan malu dan perasaan menjadi korban.

"Ada perasaan bahwa dia kesal dan tidak nyaman," ujar.

Bahasa tubuhnya menunjukkan hubungan yang terputus dengan anggota keluarga lain dan ketidaknyamanan dengan statusnya saat ini, di antara bangsawan aktif lainnya.

"Dia pasti merasakan sikap dingin dan sangat tidak nyaman tentang hal itu. Dia seperti ikan yang keluar dari air, dan itu jelas," tandas Ludwig.

Posisi duduknya berjauhan dengan saudaranya, Pangeran William yang bersisian dengan istri dan anak-anak mereka.

"Harry terlihat sedih menjalani hari itu dan orang bisa membayangkan rasanya seperti pria di antara dua dunia," kata Ludwig.

"Dia sudah banyak menyerah dan wajah kontemplatifnya menunjukkan rasa sakit untuk semua yang telah terjadi selama bertahun-tahun," ujarnya.

Ia juga berpendapat, anak bungsu Putri Diana ini pernah mengantisipasi bahwa tindakannya akan menyebabkan perselisihan yang sifatnya abadi dengan keluarganya sendiri.

"Jika ratu adalah jangkarnya ke keluarga, itu juga telah hilang," terang Ludwig, merujuk pada kedekatan hubungan nenek dan cucu itu.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/21/104019020/bahasa-tubuh-pangeran-harry-dan-meghan-markle-yang-terisolasi-saat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke