Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Penyebab Sakit Perut Setelah Konsumsi Makanan Pedas

KOMPAS.com - Sakit perut bisa menyerang setelah kita mengonsumsi makanan pedas.

Beberapa orang merasakan reaksinya sesaat setelah mengonsumsi makanan pedas atau bahkan keesokan harinya.

Makanan pedas secara umum telah dikenal sebagai salah satu penyebab sakit perut dan menimbulkan sensasi ketidaknyamanan.

Hal itu dapat terjadi karena makanan pedas mengandung senyawa yang bisa memicu reaksi tertentu. Mulai dari perut yang terasa panas, sakit perut, sampai terasa melilit.

Melansir laman livestrong, penyebab sakit perut setelah makan pedas diakibatkan oleh senyawa yang disebut capcaisin.

Sensasi panas dan seperti terbakar sebenarnya dapat dirasakan di area mulut, namun bisa berlanjut sampai ke perut hingga dubur. 

Berikut sejumlah alasan makanan pedas dapat menyebabkan sakit perut setelah menyantapnya.

1. Kandungan capsaicin

Menurut studi yang dilakukan University of Michigan Health, capsaicin terdapat pada tanaman seperti cabai, paprika dan sejenisnya yang dipakai sebagai bumbu utama untuk memberikan sensasi pedas pada makanan.

Capsaicin itu merupakan senyawa yang bila bersentuhan dengan lapisan perut, maka dapat menempel dan memicu reseptor rasa sakit, yang kemudian memberikan sinyal ke otak untuk merasakan sensasi seperti terbakar.

Sensasinya bisa dirasakan pada lidah, tenggorokan bahkan sampai ke lambung.

Pada orang yang tubuhnya sensitif dengan capsaicin, gejala yang bisa dirasakan kemungkinan akan terasa lebih sakit, perih atau panas.

Itulah sebabnya ada beberapa orang yang kuat makan pedas, dan ada pula orang yang gampang menyerah ketika mengonsumsi makanan pedas meski tingkat kepedasannya rendah.

2. Ada masalah pada lambung

Dalam beberapa kasus, makanan pedas dapat memperburuk kondisi seseorang yang memiliki masalah gangguan lambung, seperti gastritis dan sakit maag.

Menurut studi Johns Hopkins Medicine, pada umumnya lapisan lambung manusia cukup kuat menampung zat pemicu makanan pedas.

Bahkan pada obat tertentu, zat capsaicin bisa memiliki sejumlah zat yang bersifat antiinflamasi yang dapat meredakan rasa sakit.

Namun jika kadarnya berlebihan atau melebihi batas kemampuan seseorang menahan sensasi pedas, maka hal itu bisa menyebabkan peradangan, hingga gejala sakit perut sampai terasa dipelintir.

3. Asam lambung naik

Makanan pedas juga dapat memperburuk masalah refluks asam alias memicu asam lambung naik ke kerongkongan.

Menurut Mayoclinic, capsaicin dapat memperlambat sistem pencernaah sehingga dampaknya bisa meningkatkan produksi asam lambung.

4. Sindrom iritasi usus

Sindrom iritasi usus atau Irritable bowel syndrom (IBS) adalah kelainan iritasi yang terjadi pada usus besar.

Beberapa gejalanya dapat disertai dengan kram perut, kembung, diare, hingga nyeri perut.

Seseorang yang menderita IBS jika terus mengonsumsi makanan pedas maka dapat memperburuk gejala sakit perut hingga sensasi melilit yang menyebalkan.

Hal itu bisa terjadi karena usus yang tengah mengalami iritasi terpapar zat capcaisin dari makanan pedas.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/10/03/200529920/4-penyebab-sakit-perut-setelah-konsumsi-makanan-pedas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke