Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Tubuh Selalu Mengidam Makanan Manis

Ketika kita stres, atau ingin mendapatkan "hadiah" setelah berhasil menyelesaikan sesuatu, secara tidak sadar kita mengidam makanan manis. Seolah keinginan itu tidak dapat ditolak.

Pada dasarnya, ada berbagai faktor --termasuk hormonal, emosional, dan fisiologis-- yang membuat orang-orang ingin memakan makanan yang manis.

Penyebab tubuh mengidam makanan manis

Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan tubuh mendambakan gula:

1. Kelelahan

"Selama kelelahan, hal pertama yang kita dambakan adalah gula," kata Maya Feller, RD, ahli gizi di Brooklyn, AS.

"Itu karena gula dimetabolisme dengan cepat dan merupakan sumber energi pilihan tubuh."

Studi menunjukkan, mengonsumsi gula merupakan perilaku adaptif fisiologis. Gula menyediakan energi yang dibutuhkan untuk tetap terjaga.

Masalahnya, peningkatan energi yang dihasilkan gula hanya berdurasi singkat, dan membuat tubuh kita mendambakan gula lebih banyak.

2. Stres

"Studi sebelumnya menemukan, ketika primata sedang stres, mereka mencari karbohidrat, terutama dalam bentuk buah," sebut Steven Gundry, MD, ahli bedah kardiotoraks.

"Kami menilai senyawa ini (karbohidrat) menghasilkan hormon serotonin yang memproduksi perasaan senang."

Manusia yang berada di bawah tekanan atau stres bereaksi dengan cara yang sama, yakni mencari sesuatu yang manis untuk mendapatkan kelegaan meski singkat.

Karbohidrat tersedia dalam berbagai bentuk. Jika merasa stres, cobalah mengonsumsi karbohidrat kompleks.

Karbohidrat kompleks membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna tubuh dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Misalnya, jika mendambakan sesuatu yang manis, pilih cokelat hitam dengan kadar kakao antara 70-85 persen untuk mencegah lonjakan gula darah.

3. Usus tidak memeroleh nutrisi yang diperlukan

Gundry menjelaskan teori mengenai apa yang membuat manusia lapar, yaitu Gut Flora-Centric Theory of Hunger.

Menurut dia, Gut Flora-Centric Theory of Hunger adalah teori yang menyebutkan rasa lapar individu dikendalikan oleh jumlah makanan yang diberikan pada bakteri usus.

"Jika bakteri usus mendapatkan bahan bakar yang tepat, itu mengirimkan pesan ke otak bahwa bakteri usus merasa bahagia dan kita tidak perlu mencari makanan tambahan," tutur dia.

Tetapi, jika bakteri usus tidak mendapatkan nutrisi sebagaimana mestinya, otak akan mengirimkan sinyal di mana tubuh membutuhkan asupan energi. Solusi termudah biasanya berupa gula.

Disarankan Gundry untuk mengonsumsi serat prebiotik, jenis serat yang tidak dapat dicerna tubuh yang bermanfaat bagi bakteri usus dan menghentikan keinginan mengidam.

Serat prebiotik dapat ditemukan pada makanan seperti kacang-kacangan, pisang, gandum, dan apel.

4. Terlalu sering mengonsumsi pemanis buatan

"Pemanis buatan mengganggu sistem tubuh saat mendeteksi gula. Itu karena kita tidak memiliki reseptor gula di lidah, kita memiliki reseptor manis," ujar Gundry.

"Reseptor manis merasakan sesuatu yang manis yaitu gula, dan memberi tahu otak dan pankreas bahwa gula masuk ke dalam tubuh. Pankreas kemudian akan memproduksi insulin."

Sayangnya, mekanisme ini tidak berlaku jika kita mengonsumsi pemanis buatan.

"Otak tidak pernah mendapatkan gula, dan otak memberi tahu tubuh untuk mencari gula lebih banyak," kata Gundry.

"Hal ini dapat menyebabkan seseorang makan atau minum lebih banyak pemanis buatan, seperti kecanduan soda diet."

Makanan sehat untuk memenuhi keinginan mengidam makanan manis

Apabila tubuh mendambakan gula, pilihlah makanan berupa karbohidrat kompleks, prebiotik, serta makanan lain yang sebenarnya diperlukan tubuh seperti:

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/11/29/163735820/alasan-tubuh-selalu-mengidam-makanan-manis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke