Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengulik Perseteruan Pangeran William dan Pangeran Harry dari Kacamata Ahli

Kedua anak Putri Diana itu rupanya memendam konflik, yang agaknya bermula sejak masa kanak-kanak.

Tak hanya soal status mereka sebagai pewaris takhta Inggris dan cadangannya namun juga terkait istri masing-masing, Kate Middleton dan Meghan Markle.

Bagi sebagaian kalangan, fakta tersebut mengejutkan karena kakak adik itu kerap terlihat akrab dalam berbagai momen Kerajaan Inggris selama ini.

Pangkal perseteruan Pangeran William dan Pangeran Harry

Pangeran Harry mengungkap banyak detail tidak menyenangkan soal hubungannya dengan putra mahkota Inggris itu.

Ia menuding kakaknya enggan terlihat bersamanya meskipun mereka sama-sama sekolah di Eton ketika remaja.

Duke of Sussex juga mengurai pertengkaran fisik yang terjadi antara mereka hingga pengakuan bahwa mereka tak lagi saling berbicara sejak lama meskipun berjalan bersama saat mengiringi peti mati Ratu Elizabeth.

Berbagai klaim sensasional itu seakan membuktikan jika persaingan antar saudara bisa dialami siapa pun, termasuk bangsawan Inggris yang bergelimang privilege.

Penelitian menunjukkan hubungan saudara kandung sangat penting untuk kesejahteraan emosional.

Harvard Study of Adult Development menunjukkan hubungan dekat dengan saudara kandung selama masa kuliah adalah indikator kesehatan emosional yang paling dapat diandalkan pada usia 65 tahun.

Hubungan tersebut lebih berpengaruh daripada kedekatan masa kanak-kanak dengan orangtua, perceraian orangtua, pernikahan, dan karier.

"Wajar bagi saudara kandung untuk memiliki tingkat persaingan tertentu dan hal itu bisa diprediksi," kata Laura Petiford, perkawinan berlisensi dan terapis keluarga, dikutip dari USA Today.

"Lagi pula, anak-anak bersaing untuk mendapatkan sumber daya dalam keluarga dalam hal perhatian dari orang tua serta kebutuhan dan keinginan lainnya."

Namun beberapa faktor dapat merusak hubungan persaudaraan seperti trauma keluarga, perbedaan pandangan politik, kecanduan, dan isu kesehatan mental.

Perpecahan juga bisa terjadi ketika saudara kandung memutuskan identitas keluarga, seperti menikahi seseorang yang tidak disetujui.

Petiford mengatakan sudah seharusnya mencari bantuan jika konflik meluas, lebih intens dan mengganggu fungsi keluarga.

"Faktor risiko kedua adalah favoritisme orangtua, dan monarki menghadirkan favoritisme tertinggi, karena William akan menjadi raja dan Harry akan selalu diturunkan ke peran pendukung," jelasnya.

"Monarki juga terkenal buruk dalam menyelesaikan masalah pribadi..dan Harry menikah jauh di luar identitas keluarga," tambahnya, merujuk pada status Meghan Markle.

Cara memperbaiki hubungan persaudaraan yang sempat rusak

Rusaknya persaudaraan bukan hanya dialami Pangeran William dan Pangeran Harry namun juga banyak orang lainnya.

Meski demikian, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya.

Beberapa langkah yang dianjurkan, seperti:

Memahami pasang surut hubungan

"Hubungan saudara kandung yang sehat, seperti persahabatan yang kuat, ditandai dengan cinta, rasa hormat, perhatian, konsistensi, dan timbal balik," kata Chapman. "

Saudara kandung seharusnya mengantisipasi adanya konflik sekaligus yakin akan adanya perbaikan dan pengampunan.

Selain itu, ada periode kedekatan dan jarak, yang juga terjadi dalam hubungan apa pun.

"Sebagai orang dewasa, mungkin ada lebih banyak kemampuan untuk bernalar dan mengatasi perbedaan pendapat, namun banyak hal yang dapat mengganggu hal yang sebenarnya terjadi," tambah Petiford.

Mengakui tidak semua hubungan bisa diperbaiki

Beberapa hubungan saudara kandung terlalu beracun untuk diperbaiki atau memang harus dibatasi.

Jika menghadapi memiliki keluarga yang toxic maka tak ada salahnya menetapkan batasan yang jelas.

Untuk saudara kandung yang terasing, rekonsiliasi hanya mungkin jika semua pihak merasa aman dan tidak ada risiko kekerasan lebih lanjut atau trauma ulang.

Terapi

Cara lainnya adalah menjalani terapi sebagai bagian penting untuk rekonsiliasi.

Kakak beradik harus mendengarkan tanpa menyela atau menentang cerita satu sama lain, mengakui, dengan empati, rasa sakit hati atau keterasingan orang lain, dan melepaskan kemarahan.

"Memperbaiki konflik membutuhkan kerja sama kedua belah pihak," tambah Petiford.

"Memutuskan bahwa hubungan adalah prioritas dan mengomunikasikan keinginanmu untuk menyelesaikan masalah bisa menjadi awal yang baik untuk menyembuhkan keretakan."

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/01/12/133623620/mengulik-perseteruan-pangeran-william-dan-pangeran-harry-dari-kacamata

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke