Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Face Lift, Prosedur Operasi, Manfaat, dan Risikonya

KOMPAS.com - Seiring bertambahnya usia, kulit wajah akan kehilangan elastisitas.

Alhasil, keriput, garis-garis halus, dan sederet perubahan lainnya akan muncul dan bisa memengaruhi kepercayaan diri.

Ada banyak cara alami untuk menjaga penampilan kulit wajah agar tetap awet muda.

Namun, beberapa orang mungkin lebih memilih untuk terlihat muda dengan cara instan, seperti melakukan face lift atau tarik wajah.

Apakah perawatan antipenuaan satu ini benar-benar dapat membuat kita awet muda? Bagaimana dengan risiko atau efek sampingnya?

Tujuan face lift

Operasi tarik wajah bertujuan untuk menciptakan tampilan wajah yang lebih mulus. Metode ini menargetkan beberapa bagian:

  • Kulit kendur karena hilangnya elastisitas, terutama di sekitar pipi, hidung, dan mulut
  • Memperdalam garis antara hidung dan mulut
  • Berkurangnya volume di wajah
  • Perkembangan rahang di pipi
  • Munculnya double chin atau kulit kendur di area leher
  • Perubahan kontur wajah
  • Garis di bawah mata

Sering dibarengi dengan prosedur lain

Prosedur lain dapat dilakukan bersamaan dengan face lift, termasuk brow lift, eye lift, dermal filler, dan perawatan tekstur kulit.

Beberapa orang mungkin memilih untuk melakukan tarik leher atau neck lift (platysmaplasty) di satu waktu, atau bersamaan dengan face lift.

Tarik leher menghilangkan kelebihan kulit dan lemak dari leher untuk mengatasi kerutan dan kendur di area leher, sehingga menciptakan profil yang lebih halus.

Face lift tidak menghentikan proses penuaan

Face lift tidak merawat seluruh bagian wajah, karena hanya menargetkan dua pertiga bagian bawah wajah (pipi dan garis rahang).

Satu hal lagi yang perlu digarisbawahi, face lift adalah operasi restoratif yang tidak mengubah penampilan bawaan, dan tidak menghentikan proses penuaan.

  • Dalam keadaan sehat secara keseluruhan dan tidak memiliki kondisi medis yang mengganggu proses pemulihan
  • Tidak merokok
  • Menjalani prosedur dengan pandangan positif dan ekspektasi yang realistis

Biaya bedah ini bisa bervariasi. Berdasarkan data dari American Society of Plastic Surgeons, rata-rata biaya face lift adalah 8.005 dollar AS atau kira-kira Rp 122 juta.

Biaya itu belum termasuk:

  • Anestesi (obat bius untuk mengurangi sensitivitas pasien terhadap rasa sakit)
  • Fasilitas kamar operasi
  • Biaya terkait lainnya

Risikonya

Efek samping yang umum terjadi setelah operasi tarik wajah meliputi:

  • Wajah terasa kaku, bengkak, dan mati rasa (bisa berlangsung beberapa minggu hingga berbulan-bulan)
  • Memar sementara di pipi yang dapat menuju area bawah leher seiring waktu
  • Bekas luka (akan memudar tetapi tidak sepenuhnya hilang)
  • Garis rambut atau cambang yang terangkat

Beberapa risiko komplikasi akibat prosedur face lift yaitu:

  • Hematoma atau penumpukan darah di luar pembuluh darah
  • Seroma atau penumpukan cairan di bawah jaringan kulit
  • Cedera saraf, kehilangan sensitivitas atau gerakan di wajah
  • Wajah tidak merata
  • Mati rasa atau perubahan sensasi kulit
  • Perubahan warna kulit
  • Kontur kulit tidak teratur
  • Rambut rontok atau berkurangnya pertumbuhan rambut di sekitar bekas luka
  • Bekas luka yang tebal dan terlihat
  • Pendarahan parah
  • Masalah pernapasan
  • Pembekuan darah
  • Infeksi
  • Alergi atau reaksi terhadap anestesi atau obat-obatan
  • Sakit yang tidak kunjung sembuh
  • Penyembuhan luka yang lama
  • Iritasi dari jahitan
  • Memar atau bengkak yang berlangsung lebih dari tiga minggu
  • Hasil operasi yang tidak memuaskan

Prosedur face lift

Teknik yang digunakan tergantung pada pasien dan ahli bedah mereka.

Setelah pasien dibius, ahli bedah kosmetik mulai membuat sayatan di area pelipis, lalu melanjutkan sayatan di bawah daun telinga, serta garis rambut di sepanjang bagian belakang telinga.

Kulit dipisahkan dari jaringan ikat dan otot di bawahnya. Setelah kulit diangkat, otot di bawahnya dan jaringan ikat ditata kembali dan dikencangkan.

Kelebihan kulit dan terkadang sebagian lemak dihilangkan, dan kulit yang tersisa ditempatkan kembali di atas jaringan wajah.

Ahli bedah kosmetik menutup sayatan dengan jahitan halus dan atau klip logam, kemudian membalutnya untuk melindungi area tersebut.

Operasi face lift dapat terdiri dari:

1. Face lift standar

  • Menargetkan tanda-tanda penuaan sedang hingga lanjut di sekitar wajah tengah dan leher secara menyeluruh.
  • Lebih ekstensif daripada face lift mini dengan waktu pemulihan yang lebih lama dan hasil yang lebih dramatis.
  • Biasanya membutuhkan anestesi umum.
  • Sayatan dimulai di dekat pelipis, turun ke bagian depan telinga, di bawah daun telinga, dan mengikuti bagian belakang telinga ke atas (dekat garis rambut).
  • Jaringan yang lebih dalam di bawah kulit ditata ulang, dan kelebihan kulit dihilangkan.

2. Face lift mini

  • Bisa dilakukan pada orang dengan tingkat kulit kendur dan rahang yang ringan.
  • Tidak terlalu rumit dibandingkan face lift standar.
  • Menggunakan sayatan yang lebih sedikit, biasanya di sepanjang garis rambut di atas masing-masing telinga dan atau di lipatan yang mengelilingi telinga.
  • Mengangkat dan mengencangkan jaringan struktural di sekitar pipi
  • Dapat dilakukan dengan anestesi lokal dan sedasi.

Proses sebelum operasi

Sebelum operasi, pasien akan berkonsultasi dengan ahli bedah kosmetik.

1. Hal-hal yang dilakukan selama berkonsultasi:

  • Dokter bedah akan bertanya tentang riwayat medis dan keluarga.
  • Pemeriksaan fisik dan psikologis.
  • Pasien ditanya dan diberitahu tentang obat-obatan yang digunakan, serta vitamin, suplemen, dan kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol.
  • Pasien mendiskusikan tujuan, opsi, dan rekomendasi, termasuk kemungkinan hasil, risiko, dan potensi komplikasi.
  • Dokter bedah akan memeriksa dan mengukur wajah dan mengambil foto.
  • Jika pasien seorang perokok, kemungkinan besar pasien diminta untuk berhenti selama beberapa waktu sebelum operasi.
  • Pasien disarankan mengajukan pertanyaan jika belum memahami.

2. Seminggu hingga hari sebelum operasi:

  • Berhenti minum atau menyesuaikan obat-obatan serta suplemen makanan dan herbal sesuai petunjuk dari dokter bedah.
  • Beri tahu dokter bedah jika menderita pilek, flu, demam, wabah herpes, atau tanda-tanda penyakit apa pun, pada hari atau menjelang operasi.

3. Hari H operasi:

  • Kemungkinan pasien diberitahu untuk tidak minum atau makan apa pun setelah tengah malam pada malam sebelum operasi.
  • Jika mulut terasa kering, bilas dengan air tetapi jangan sampai tertelan.
  • Minum obat apa pun yang diminta untuk dikonsumsi.
  • Datang tepat waktu.
  • Ikuti dengan hati-hati setiap instruksi dari ahli bedah atau staf kesehatan.

Selama konsultasi, beri tahu ahli bedah tentang obat apa pun yang diminum.

Dokter bedah mungkin menyarankan kita untuk berhenti minum obat-obatan tertentu dalam beberapa waktu sebelum operasi. Obat itu termasuk:

  • Aspirin
  • Motrin, advil (ibuprofen)
  • Aleve, naprosyn (naproxen)
  • Obat anti inflamasi lainnya
  • Beberapa suplemen herbal

Bicarakan dengan ahli bedah sebelum menghentikan atau mengganti obat-obatan ini:

  • Jantoven (warfarin)
  • Pradaxa (dabigatran)
  • Eliquis (apixaban)
  • Xarelto (rivaroxaban)
  • Plavix (clopidogrel)

Setelah operasi

Setelah operasi, pasien akan dibawa ke sebuah ruangan untuk pemulihan dari anestesi.

Selama operasi, pasien mungkin dipasangi tabung drainase tipis sementara waktu untuk membantu mengalirkan darah. Kepala akan dibalut perban.

Ketidaknyamanan yang mungkin dirasakan pasien dapat dikurangi dengan obat pereda nyeri yang diresepkan dokter bedah.

Pemulihan face lift

Pemulihan penuh dari operasi tarik wajah membutuhkan waktu sekitar dua hingga empat minggu. Selama waktu ini, pasien diminta untuk menghentikan aktivitas seperti bekerja.

Jika mengalami demam, keluar cairan atau nanah dari luka operasi, merasakan nyeri luar biasa, atau pembengkakan, segera hubungi dokter.

Memar dan bengkak adalah kondisi yang normal dan mencapai puncaknya sekitar dua hari pasca operasi, dan secara bertahap membaik setelah 10-14 hari.

Menopang kepala dengan bantal saat istirahat dapat membantu mengatasi pembengkakan pada beberapa hari pertama.

Hindari mengonsumsi aspirin, ibuprofen, atau obat antiinflamasi nonsteroid lainnya selama beberapa hari pertama pasca operasi atau sampai diizinkan oleh ahli bedah.

Juga, hindari posisi membungkuk, mengejan, dan mengangkat sesuatu selama waktu ini.

Lalu, beberapa minggu setelah operasi, jauhi sinar matahari ketika berada di luar rumah dengan menggunakan topi yang lebar.

Setelah diperbolehkan dokter bedah, oleskan tabir surya secara teratur sebelum terpapar matahari.

Ikuti anjuran dokter bedah mengenai kapan kita boleh melanjutkan aktivitas seperti mengemudi, mandi, merias wajah, dan sebagainya.

Hindari merokok atau terpapar asap rokok selama proses pemulihan.

Diperlukan waktu antara 6-9 bulan untuk melihat hasil sepenuhnya dari face lift.

Perawatan lain

Operasi tarik wajah tidak menghentikan proses penuaan, tetapi ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membuat hasil operasi bertahan lama.

Mengelola berat badan sehat dapat membantu mencegah peregangan kulit yang mungkin terjadi akibat fluktuasi berat badan.

Kita juga dapat menjaga kesehatan kulit Anda mengikuti rutinitas perawatan kulit secara konsisten.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/02/25/124626720/face-lift-prosedur-operasi-manfaat-dan-risikonya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke