Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Minuman yang Bisa Bantu Melancarkan BAB

Sembelit merupakan kondisi di mana kita mengalami kesulitan buang air besar (BAB) yang menimbulkan ketidaknyamanan, karena ini bisa membuat perut terasa kembung dan sakit, bahkan mungkin menyebabkan tubuh menjadi lesu.

Selain itu, sembelit juga bisa membuang banyak waktu kita untuk dihabiskan di dalam kamar mandi atau toilet untuk mengejan sampai tinja keluar.

Sayangnya, proses mengejan bisa mengakibatkan bagian anus terluka atau mengeluarkan darah, terlebih ketika tinja yang kita keluarkan memiliki tekstur yang keras.

Untungnya, ada beberapa minuman menyehatkan yang bisa dikonsumsi untuk membantu melancarkan pencernaan sehingga kita dapat dengan mudah buang air besar.

Minuman untuk melancarkan BAB

Nah, dilansir dari laman Eat This Not That, berikut delapan minuman yang bisa dicoba guna membantu melancarkan BAB.

1. Air putih

Ahli diet terdaftar, Melanie Marcus, MA, RD, mengatakan bahwa garis pertahanan pertama untuk meredakan sembelit akut atau kronis adalah hidrasi yang cukup dengan air putih.

"Coba pikirkan tentang hal ini. Konstipasi adalah hasil dari makanan yang tidak tercerna dan tersangkut di usus kita," terangnya.

"Kadang-kadang, ini hanya masalah menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik untuk menjaga agar segala sesuatu tetap bergerak melalui usus," ujar dia.

Marcus pun merekomendasikan orang dewasa untuk minum air putih sekitar 1,5-2 liter sehari.

Karena selain menghidrasi, air putih jug dapat menyediakan magnesium dan sulfat yang dikenal dengan efek pencaharnya.

2. Air lemon

Menurut ahli diet terdaftar Caroline Thomason, RD, CDCES, lemon dan jusnya mengandung suatu bentuk vitamin C yang disebut asam sitrat.

Penelitian menunjukkan bahwa asam sitrat bertindak sebagai pencahar alami bagi sebagian orang tanpa menyebabkan diare.

"Ketika dikonsumsi, jus lemon menarik air ke dalam saluran pencernaan dan ini dapat merangsang proses pengosongan usus," kata Thomason.

3. Chia fresca

Menurut ahli diet dan seorang penulis, Lauren Manaker, MS, RDN, minuman lain yang dapat menstimulasi kelancaran BAB adalah chia fresca.

Chia fresca merupakan minuman kombinasi biji chia, air, dan sedikit perasan lemon atau jeruk nipis.

Cleveland Clinic mencatat, kandungan serat yang tidak larut dalam biji chia membantu melunakkan tinja dengan efek pencahar.

4. Kopi

"Kopi mungkin terkenal karena kandungan kafeinnya, tapi minum kopi juga dapat memicu sistem pencernaan untuk bekerja, menyebabkan segala sesuatunya 'bergerak' secara alami," kata Manaker.

Meskipun banyak orang mungkin beranggapan bahwa kecenderungan kopi untuk memicu buang air besar hanya disebabkan oleh kandungan kafeinnya, ahli diet Kim Kulp, RDN, mengklaim bahwa kopi tanpa kafein pun dapat membantu kita BAB dengan lancar.

"Bahkan tanpa kafein, kopi menstimulasi refleks gastrokolik," tutur Kulp.

"[Ini] adalah saat perut memberi tahu usus besar untuk memberi ruang bagi apa yang akan datang dengan berkontraksi untuk membuat kita buang air besar," jelas dia.

5. Jus buah segar

Ahli diet dan pemilik Plant Centered Nutrition, Ashley Kitchens, MPH, RDN, mengungkapkan bahwa jus buah segar seperti pir, apel, dan aprikot dapat meredakan sembelit.

"Jus apel memiliki rasio kandungan fruktosa terhadap glukosa dan sorbitol yang cukup tinggi sehingga dapat membantu meredakan sembelit dengan lembut," terangnya.

6. Jus prune

"Jus prune secara alami mengandung sorbitol, pencahar alami telah dikaitkan dengan hasil pencernaan yang lebih baik," kata Manaker.

Satu studi yang menilai efek jus prune menyimpulkan bahwa minuman ini adalah pilihan yang aman dan alami untuk dikonsumsi, terutama dalam kasus sembelit kronis.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Gastroenterology, para peneliti menemukan bahwa asupan prune secara signifikan mengurangi tinja yang keras dan menggumpal, sekaligus meningkatkan tinja yang normal dan tidak meningkatkan tinja yang encer dan berair.

"Asupan prune juga memperbaiki keluhan subyektif sembelit dan tinja yang keras, tanpa perubahan perut kembung, diare, mencret, atau kebutuhan mendesak untuk buang air besar," jelas dia.

7. Jus lidah buaya

Ahli diet dan pendiri Savvy Stummy, Paulina Lee, MS, RD, LD, mengatakan, lidah buaya mengandung sejumlah besar antioksidan dan dapat membantu mempercepat motilitas usus, yang dapat memperbaiki konstipasi.

"Lidah buaya juga mampu menenangkan usus dan mengurangi peradangan usus sehingga berpotensi membantu mengatasi gejala kembung," ungkapnya.

Thomason juga menambahkan, ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa lidah buaya berfungsi sebagai pencahar, meskipun FDA tidak mengakui hal ini sebagai metode yang aman atau efektif.

8. Kombinasi teh hitam dan teh hijau

Kombinasi teh yang mencakup varietas teh hitam dan hijau mengandung ribuan senyawa bioaktif, seperti asam amino, kafein, lignin, protein, xantin, dan flavonoid.

Ini menjadikannya sebagai pilihan minuman sehat yang mampu memberi manfaat bagi tubuh kita dalam berbagai cara.

Teh hitam dan teh hijau juga secara khusus cenderung memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi dibandingkan dengan teh lainnya sehingga memberikan efek pencahar ringan yang dapat menstimulasi sistem pencernaan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/03/08/052704420/8-minuman-yang-bisa-bantu-melancarkan-bab

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com