Sepeda Brompton CHPT3 V4 Harga Rp 52 Juta Laris Manis, Apa Uniknya?

Pengalaman ini pula yang kembali terjadi pada produk anyar sepeda lipat asal Inggris, Brompton CHPT3 edisi ke-4, yang sedianya resmi diluncurkan di Indonesia, pada Jumat (17/3/2023) besok.

Pasalnya, sepeda kreasi mantan pesepeda pro-Tour, David Millar dari CHPT3 ini laris manis bak kacang goreng di masa pre order.

"Kita harus mengakui pasar Indonesia itu unik, konsumennya itu kolektor," sebut Kevin Wijaya, Country Manager Brompton Bicycle Indonesia, dalam perbincangan dengan Kompas.com, Kamis (16/3/2023).

"Jadi setelah peluncuran pertama di London pada 17 Februari 2023, kita di Indonesia sudah membuka pre-order untuk konsumen melalui dealer-dealer kami," kata Kevin.

Hasilnya, Brompton CHPT3 edisi ke-4 ini, menurut Kevin, dapat dikatakan sold out, bahkan sebelum resmi dirilis.

Kevin mengaku, Brompton Indonesia tetap akan menyisakan beberapa unit untuk ditawarkan secara on the spot, dalam acara gowes bareng menjelang berbuka puasa, dengan tajuk ‘Sunset Buster’.

Acara tersebut bakal digelar pada 25 Maret 2023 bersama komunitas lokal CHPT3 di Jakarta.

"Di acara itu nanti akan ada beberapa unit yang kita sediakan untuk pembelian on the spot, biar yang enggak pre-order juga bisa dapat," sebut Kevin.

Lalu, penggemar yang sudah memesan dengan mekanisme pre-order di dealer-dealer Brompton, akan mulai mendapatkan sepeda seharga Rp 52 juta itu, pada rentang Maret-April 2023 secara bertahap.

Keunikan Brompton CHPT3 edisi ke-4

Lantas, pertanyaan lanjutan yang bakal segera muncul di benak kita adalah, apa keunikan dari sepeda Brompton CHPT3 edisi ke-4 ini.

Brompton CHPT3 edisi ke-4 menggunakan basis desain dari Brompton P-Line, yang dikenal ringan berkat penggunaan material titanium pada fork dan triangle-nya.

Selain itu, sepeda ini menggunakan eksternal gir 4 percepatan -sekaligus menghilangkan penggunaan hub internal gir yang merupakan salah satu komponen terberat pada sepeda Brompton versi klasik.

Hasilnya, berat sepeda ini menjadi 9,5 kilogram, terpaut 1,5 kilogram lebih ringan dari Brompton standar.

Perkara warna dan aksen adalah hal dominan yang selalu membedakan Brompton edisi khusus dengan produk reguler.

Seperti terlihat pada foto di atas, main frame dari sepeda ini menggunakan warna abu-abu muda glossy (grey winter sky), dengan aksen merah (fire red) khas CHPT3 v4.

Sementara, bagian fork dan triangle dibiarkan menggunakan warna abu-abu doff khas komponen titanium.

Uniknya, ada aksen berwarna aqua teal (seperti hijau toska) pada salah satu mangkuk handlepost.

Aksen toska ini menjadi aksen eye catching, karena muncul di antara kombinasi khas CHPT3.

Ban dalam ini terbuat dari bahan elastomer termoplastik, sehingga lebih kuat dibandingkan ban dalam karet biasa.

Penggunaan ban ini pada Brompton CHPT3 v4 mudah dikenali dengan keberadaan pentil berwarna jingga yang ikonik.

Selain kuat, Tubolito juga memiliki bobot yang lebih ringan dibandingkan ban dalam konvensional.

Lipatannya menjadi lebih kecil, sehingga lebih mudah dibawa, tanpa memakan tempat.

Di pasaran Indonesia, ban dalam jenis ini untuk sepeda Brompton dijual mulai dari harga Rp 600 ribu per buah.

Keunikan selanjutnya dari CHPT3 v4 adalah penggunaan sadel FizikTerra Argo bergaya sporty, dengan aksen merah pada bagian tengah.

Sadel tersebut dipadukan dengan handgrip spesial yang juga berwarna merah, dari Ergon tipe GE1.

Kombinasi ini dapat disebut spesial, karena belum pernah ada pada edisi sepeda Brompton sebelumnya.

Keunikan lainnya adalah kreasi tas kecil (frame pouch) yang dibuat fit dengan ruang pada main frame di sisi crank.

Tas kecil unik tersebut dapat memuat tools dan juga ban dalam tubolito. Ini pun merupakan kreasi anyar dari Brompton yang belum dikenalkan sebelumnya.

Dengan seluruh perpaduan tersebut, Brompton CHPT3 edisi keempat ini memang terasa menawarkan kekhasan baru, tanpa meninggalkan gaya ikonik yang telah ada sejak CHPT3 edisi pertama.

Tertarik?