Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Segera Dilelang, Jam Tangan Patek Philippe Milik Kaisar Terakhir China

KOMPAS.com - Tidak banyak jam tangan milik seorang kaisar yang masuk balai lelang.

Salah satunya, Patek Philippe yang diberikan sebagai hadiah untuk kaisar Ethiopia Haile Selassie saat ia melakukan kunjungan negara ke Swiss pada 1954.

Di tahun 2017, jam tangan tersebut terjual seharga 2,9 juta dollar AS atau sekitar Rp 43,2 miliar di rumah lelang Christie's di Jenewa, Swiss.

Kini, satu referensi Patek Philippe lain akan segera dilepas oleh rumah lelang Phillips.

Jam tangan Patek itu pernah dimiliki oleh Aisin-Gioro Pu Yi yang menjadi kaisar China saat ia baru berusia 2 tahun di tahun 1908.

Kisah hidup Pu Yi diangkat dalam "The Last Emperor", film karya Bernardo Bertolucci yang berhasil menyabet penghargaan Oscar untuk kategori film terbaik pada 1988.

Patek Philippe langka bekas kaisar terakhir China dilelang

Dilansir The New York Times, pada 1912 Pu Yi dipaksa turun takhta. Ia menjadi kaisar terakhir dari dinasti Qing, dinasti yang berkuasa selama 276 tahun di Negeri Tirai Bambu.

Kemudian, di tahun 1934, Jepang memposisikan Pu Yi sebagai pemimpin boneka di Manchuria sampai masa kekalahan Jepang pada 1945.

Selama Perang Dunia II, Pu Yi ditangkap oleh pasukan Rusia (masih bernama Uni Soviet).

Uni Soviet menempatkan Pu Yi di kamp tahanan, namun mengizinkannya membawa koper yang berisi jam tangan langka Patek Philippe referensi 96 Quantieme Lune berbahan platinum dan dilengkapi fitur fase bulan.

Sebelum kembali ke China pada 1950, mantan kaisar tersebut memberikan jam tangan itu kepada penerjemahnya, Georgy Permyakov.

Keluarga Permyakov kemudian mewarisi jam tersebut pada 2005, dan menjualnya ke pemilik saat ini sekitar empat tahun lalu.

Aurel Bacs, konsultan senior divisi jam tangan di Phillips mengatakan jika rumah lelang menghabiskan lebih dari tiga tahun untuk meriset dan memverifikasi referensi 96 milik Pu Yi.

Selain melakukan tes radiokarbon pada jam tangan itu, Phillips juga merekrut ahli kaligrafi untuk memeriksa tulisan di kipas yang diberikan Pu Yi kepada Permyakov.

"Kami menemukan selama Pu Yi ditahan, ia meminta pelayannya Li Guoxiong untuk mengikis sedikit cat dari dial jam agar dia bisa memastikan apakah bagian tersebut juga terbuat dari platinum, sama seperti cangkang jam," jelas Bacs.

"Selain itu, jam tangan tersebut terlihat benar-benar asli dan mungkin belum pernah diservis sejak dijual oleh Patek Philippe ke pengecer Paris yang sudah tidak beroperasi lagi, Guillermin pada Oktober 1937."

Menurut Bacs, jam tangan itu adalah satu dari tiga model platinum referensi 96 Quantieme Lune yang diberi dial dua warna (perak dan merah muda).

Bagaimana dengan dua model lainnya? Diketahui, satu berada di museum Patek Philippe di Jenewa, dan satunya lagi dilelang Sotheby's seharga 2,1 juta dollar AS pada 20 tahun lalu.

Bacs meyakini Quantieme Lune milik Pu Yi adalah salah satu jam tangan Patek terpenting di dunia dan sebaiknya dibiarkan dalam kondisi apa adanya.

"Menurut pendapat saya, fakta bahwa jam tangan itu menunjukkan tanda-tanda kehidupan yang dilalui menambah nilai sejarah," kata Bacs.

"Akan menjadi sebuah kesalahan jika merestorasi jam tersebut."

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/04/04/055155320/segera-dilelang-jam-tangan-patek-philippe-milik-kaisar-terakhir-china

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke