Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Mitos tentang Vertigo yang Sering Kali Menyesatkan

Hal ini bisa membuat penderitanya merasa pusing dan merasa tidak seimbang.

Banyak orang menganggap vertigo sama dengan pusing biasa, dan sering kali tidak menyadari penyebabnya.

Penyebab vertigo bisa beragam, mulai dari efek samping mengonsumsi obat-obatan hingga kondisi medis yang sudah ada.

Karena vertigo mirip dengan pusing, banyak orang memiliki pemahaman yang keliru. Inilah mitos yang berkembang soal vertigo.

1. Vertigo sama dengan pusing

Menurut dokter dari Mayo Clinic, sebenarnya vertigo dan pusing bukanlah kondisi yang sama. Meskipun vertigo dan pusing memiliki kesamaan, keduanya berbeda.

Pusing adalah perasaan ringan di kepala, muncul rasa bingung dan tidak seimbang dalam berdiri atau berjalan.

Sementara itu, vertigo ditandai dengan sensasi berputar di seluruh tubuh.

2. Vertigo selalu terkait masalah di bagian dalam telinga

Menurut UK National Health Service, vertigo bisa disebabkan oleh banyak faktor dan kondisi medis yang berbeda.

Selain karena peradangan di telinga bagian dalam, vertigo juga bisa disebabkan oleh:

  • Cedera kepala
  • Operasi telinga
  • Migrain
  • Vertigo posisi paroksismal jinak (sensasi berputar akibat perubahan posisi kepala)
  • Penyakit Meniere (gangguan telinga bagian dalam yang memicu vertigo)
  • Labirinitis (radang telinga bagian dalam atau saraf yang menghubungkan telinga bagian dalam ke otak)
  • Sifilis
  • Penyakit otak

3. Vertigo adalah takut akan ketinggian

Terkadang, orang salah mengartikan ketakutan mereka terhadap ketinggian sebagai vertigo, padahal itu belum tentu benar.

Dilaporkan Pubmed Central, vertigo bisa menjadi salah satu gejala dari akrofobia (ketakutan akan ketinggian), namun keduanya tetaplah berbeda.

Serangan vertigo dapat menimpa siapa saja, di mana saja, dan kapan saja.

Meski begitu, ketinggian bisa memperburuk ketidakseimbangan yang dirasakan oleh penderita vertigo.

4. Vertigo bisa sembuh dengan sendirinya

Dilansir dari Healthline, ada beberapa kasus vertigo yang dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, pengobatan untuk vertigo tergantung pada penyebab dan jenis vertigo.

Beberapa pemicu serangan vertigo bisa berupa stres, dehidrasi, kekurangan istirahat, dan sebagainya.

Jika setelah mengatasi beberapa pemicu tersebut kita masih merasakan gejala vertigo, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

5. Obat antihistamin manjur untuk pasien vertigo

Menurut dokter dari Mayo Clinic, obat antihistamin dapat membantu mengatasi gejala vertigo seperti mual, muntah, dan pusing.

Sayangnya, obat ini tidak untuk digunakan dalam jangka panjang karena hanya mengurangi gejala sementara waktu tanpa mengobati penyebabnya.

Obat ini bekerja dengan memblokade sinyal di otak sehingga dapat membuat kita merasa mengantuk dan tertidur selama serangan vertigo.

Pada dasarnya, obat antihistamin hanya menyamarkan gejala, bukan mengobati vertigo.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/04/06/070000420/5-mitos-tentang-vertigo-yang-sering-kali-menyesatkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke