Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Autoimun SLE, Penyakit Lupus yang Diderita Isyana Sarasvati

Lewat unggahan Instagram miliknya, ia mengaku sempat harus bolak-balik ke rumah sakit sebelum mendapatkan kejelasan soal status kesehatannya itu.

Kini, pelantun "Tetap Dalam Jiwa" itu menyebut kondisinya sudah lebih baik meskipun harus tetap menjaga kesehatan.

Ada empat jenis penyakit lupus yang selama ini diketahui antara lain cutaneous lupus, neonatal lupus, dan drug-induced lupus.

Namun SLE tergolong dalam penyakit lupus yang paling sering terjadi, setidaknya dialami 70 persen penderitanya, berdasarkan data Lupus Foundation of America.

SLE menyebabkan peradangan pada beberapa organ atau sistem organ di dalam tubuh, baik secara akut maupun kronis sehingga memicu kerusakan jaringan. 

Penyakit autoimun ini akan memengaruhi persendian, kulit, otak, paru-paru, ginjal, dan pembuluh darah.

Sejauh ini, belum ada obat untuk menghilangkan penyakit lupus namun penderita harus menjaga pola hidup dan minum obat untuk menjaga kondisinya.

Penyakit SLE bisa menjadi hal yang ringan hingga mengancam nyawa seseorang, tergantung penanganannya.

Orang dengan lupus yang mendapatkan perawatan medis yang tepat, perawatan pencegahan, dan pendidikan dapat meningkatkan fungsi dan kualitas hidup secara signifikan.

Penyebab dan gejalanya

Pakar tidak mengetahui penyebab SLE meskipun lupus dan penyakit autoimun lainnya bisa diturunkan dalam keluarga.

Meski demikian, wanita berusia 15-44 tahun dan kelompok etnis tertentu memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya.

Orang yang menderita SLE bisa memiliki gejala yang berbeda-beda, datang dan pergi serta berubah seiring waktu.

Sesuai namanya sebagai penyakit seribu wajah, Lupus sering kali memiliki gejala yang sama dengan penyakit yang lain sehingga sulit didiagnosis.

Gejala yang paling umum dialami penderita SLE antara lain:

Autoimun SLE yang memburuk bisa memicu komplikasi yang berkaitan dengan organ tubuh utaa.

Misalnya radang ginjal, peradangan pada sistem saraf, pembuluh datah, otak hingga kulit dengan gejalanya masing-masing.

Apakah bisa dicegah?

Penyakit lupus tidak bisa dicegah, demikian pula dengan jenis SLE.

Namun kita bisa menghindari sejumlah faktor pemicunya untuk menekan risikonya.

Beberapa hal yang disarankan seperti:

  • Menghindari paparan sinar matahari langsung yang dapat menyebabkan ruam dan memakai tabir surya
  • Mengurangi kondumsi obat-obatan yang tidak dibutuhkan, khususnya yang membuat kita sensitif pada matahari.
  • Mengurangi stres
  • Tidur yang cukup

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/04/21/123521520/mengenal-autoimun-sle-penyakit-lupus-yang-diderita-isyana-sarasvati

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com