Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penyebab Alergi Terhadap Produk Skincare dan Cara Mengatasinya

Namun, tidak dapat dipungkiri, dalam beberapa kasus ada orang-orang yang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap produk skincare, baik itu pada kulit yang sensitif maupun normal.

Untuk mengetahuinya lebih lanjut, seorang ahli alergi, Sandra Hong, MD, pun menjelaskan mengapa kita mungkin mengalami reaksi alergi yang dikenal sebagai dermatitis kontak, serta cara mengatasinya sebagai berikut.

Penyebab reaksi alergi

Mungkin sulit untuk mengetahui zat apa yang disukai dan tidak disukai oleh kulit sampai kita mengalami masalah.

Dan, sayangnya, tidak selalu mudah untuk menemukan produk mana yang menyebabkan masalah tersebut.

Menurut Hong, dermatitis kontak alergi adalah ruam merah gatal yang berkembang ketika kulit kita bersentuhan dengan zat (alergen) yang tidak disukai oleh tubuh.

Ruam itu juga mungkin dapat bermanifestasi sebagai kulit yang melepuh, bersisik, dan bengkak.

Yang penting adalah dermatitis kontak tidak selalu langsung muncul, terutama ketika kita menggunakan produk yang baru digunakan.

Setelah kita terpapar alergen (atau, dalam kasus produk skincare, setelah kita mengoleskannya ke kulit), diperlukan waktu beberapa hari hingga timbul ruam yang gatal.

Itu berarti bahwa jika kita mencoba pelembap baru minggu lalu, mungkin saja ruamnya baru muncul hari ini.

"Pertama kali kita bersentuhan dengan suatu produk, mungkin perlu waktu berbeda-beda untuk terjadi reaksi alergi," ungkap Hong.

"Namun seiring berjalannya waktu, setiap kali kulit bersentuhan dengan alergen tersebut, ruam akan muncul lebih cepat dan menjadi lebih sering," terangnya.

Alergen yang paling umum dalam produk skincare

Ada berbagai alergen yang diketahui dapat menyebabkan dermatitis kontak yang sering ditemukan dalam produk skincare, seperti:

• Campuran wewangian

Istilah ini mengacu pada zat tertentu yang ditambahkan ke produk untuk membuatnya lebih harum, tetapi merupakan sumber utama alergi.

• Balsam peru

Balsam peru, atau yang juga dikenal sebagai resin Myroxylon pereirae, mungkin berbau seperti kayu manis atau vanila.

Biasanya, bahan ini ditemukan dalam beberapa kosmetik, parfum, krim, dan salep.

• Euxyl K400

Pengawet ini adalah kombinasi dari dua senyawa kimia, methyldibromoglutaronitrile dan fenoksietanol. Ditemukan dalam banyak losion dan tabir surya.

• Propilen glikol

Pengawet ini membantu memperpanjang masa simpan produk seperti losion, krim cukur, dan lainnya.

• Cinnamic aldehyde

Seperti namanya, bahan ini berasal dari kayu manis.

Cinnamic aldehyde juga banyak ditemukan dalam produk yang beraroma seperti kayu manis, serta produk yang beraroma almond, aprikot, dan butterscotch.

Ini merupakan bagian dari campuran wewangian.

Perlu juga diingat, karena sebuah produk berlabel "alami" atau "organik" tidak selalu berarti produk tersebut pasti aman untuk kulit.

"Kita mungkin berpikir bahwa produk dengan minyak, mineral, dan bahan lainnya yang alami pasti aman," kata Hong.

"Tetapi, kita dapat dengan mudah mengembangkan alergi terhadap jenis produk tersebut," ujar dia.

Cara mengatasi reaksi alergi terhadap skincare

Saat mengalami reaksi alergi, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, dimulai dengan mencoba mengidentifikasi produk yang bermasalah. Pikirkan tentang produk apa yang baru-baru ini kita gunakan.

"Kita perlu bertanya pada diri sendiri produk baru apa yang kita gunakan pada kulit, atau produk apa yang hanya kita gunakan sesekali," saran Hong.

Jika kita dapat mempersempit penyebabnya, hapus produk tersebut dari rutinitas skincare dan jangan mengaplikasikannya lagi pada kulit.

Untuk mengobati ruam itu sendiri, cobalah beberapa pilihan.

"Antihistamin oral dapat membantu mengurangi rasa gatal," kata Hong.

"Selain itu, kita juga bisa mencoba steroid topikal yang dijual bebas untuk meredakan rasa gatal," lanjut dia.

Namun, apabila ruam menjadi semakin parah atau tampaknya tidak membaik, inilah saatnya untuk menemui dokter atau ahli alergi.

"Mereka mungkin akan meresepkan steroid oral dosis tinggi untuk membantu kita menghilangkannya," kata Hong.

Dia pun menyarankan kita untuk berkonsultasi dengan dokter jika kondisi memburuk, berlangsung lebih dari tiga minggu, mempengaruhi mata atau mulut kita, dan mempengaruhi kemampuan kita untuk fokus atau tidur.

Cara mencegah alergi

Sebenarnya tidak ada jaminan bahwa kita bisa menghindari reaksi alergi, karena meskipun kita tidak alergi terhadap suatu bahan sebelumnya, kita dapat mengembangkan alergi dari waktu ke waktu.

Dan alergen dapat ditemukan dalam semua jenis produk, termasuk:

• losion

• deodoran dan antiperspiran

• krim wajah

• kosmetik

• parfum, cologne, dan semprotan tubuh

Kita bahkan dapat mengembangkan alergi terhadap akrilik pada kuku akrilik dan tidak menyadari bahwa hal itu menyebabkan dermatitis kontak pada wajah.

"Terkadang, tangan seseorang akan terlihat sempurna, tanpa ruam apa pun di atasnya, tetapi mereka akan mengalami ruam merah yang menyakitkan di sekitar mata," kata Hong.

"Bisa jadi sangat sulit untuk menentukan penyebabnya sehingga kita benar-benar perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan seseorang yang terlatih dalam dermatitis kontak," jelas dia.

• Hindari produk yang membuat alergi

"Pertama dan terutama, kita harus menghindari produk tersebut di masa mendatang," Hong menegaskan.

Setelah mengetahui produk mana yang kemungkinan besar menyebabkan reaksi alergi, berhentilah menggunakannya.

• Hindari produk dengan wewangian

Wewangian dan campuran wewangian adalah salah satu alergen utama dalam produk skincare.

Jadi, jika kita mengalami reaksi alergi, mulailah membaca label produk dengan saksama dan pilihlah produk yang berlabel bebas pewangi.

"Fokuslah pada produk yang sangat sederhana dalam bahan-bahannya dan tidak memiliki wewangian apa pun, karena itu adalah masalah utama bagi banyak orang," saran Hong.

• Pilih yang hipoalergenik

Kita mungkin akan terkejut mengetahui bahwa produk yang berlabel "hipoalergenik" sebenarnya tidak memiliki standar khusus dari badan pengawas mana pun.

Menurut FDA, tidak ada standar atau definisi yang mengatur penggunaan istilah hipoalergenik. Istilah ini berarti bisa dikarang oleh perusahaan pembuat kosmetik.

Tetapi, jika kita khawatir tentang dermatitis kontak — terutama jika kita memiliki riwayatnya — masih lebih baik memilih produk-produk ini.

"Sebaiknya selalu fokus pada produk hipoalergenik atau bebas pewangi," terang Hong.

• Lakukan uji tempel

Jika kita berpikir untuk menggunakan produk baru, cobalah terlebih dahulu pada area kecil di kulit yang bersih dan kering. Hal ini dikenal sebagai uji tempel.

"Kulit di siku bagian dalam, tepat di tempat lengan menekuk, sangat sensitif, mirip dengan kulit di wajah kita," kata Hong.

"Jadi, itu adalah area yang tepat untuk menguji suatu produk," saran dia.

Oleskan produk pada bagian yang sama selama tujuh hingga 10 hari. Idenya adalah untuk meniru cara kita menggunakan produk di wajah, yang akan memungkinkan tubuh untuk mengetahui bagaimana reaksinya.

Jika pada akhir periode waktu tersebut kita tidak mengalami reaksi negatif, kita dapat mulai menggunakan produk tersebut pada wajah.

Uji coba sendiri bisa jadi tidak praktis, tetapi ini adalah cara yang penting bagi orang-orang dengan kulit sensitif atau alergen yang diketahui untuk menentukan produk mana yang aman digunakan.

• Temui seorang profesional untuk mengetahuinya

Bisa jadi sangat sulit untuk menentukan bahan apa (atau beberapa bahan) yang menyebabkan masalah bagi kita.

"Beberapa orang alergi terhadap produk yang berbeda dalam losion, sampo, dan produk lainnya," kata Hong.

"Jadi, perlu sedikit kerja detektif untuk menentukan penyebab masalah mereka," terangnya.

Dokter kulit atau ahli alergi dapat melakukan uji tempel profesional, yang akan membantu kita mengidentifikasi bahan-bahan tertentu yang membuat kita alergi.

"Setelah itu, kita akan dapat membaca daftar bahan dan mencari bahan yang menyebabkan masalah," jelasnya.

"Kemudian, kita bisa fokus pada semua produk yang dapat digunakan dan bukan pada produk yang tidak dapat digunakan," imbuh dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/06/01/185728220/penyebab-alergi-terhadap-produk-skincare-dan-cara-mengatasinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke