Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/05/2024, 22:42 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Konflik antara menantu dan mertua kerap terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Jika dibiarkan berlarut-larut, konflik antara menantu dan mertua tersebut, dapat memengaruhi keharmonisan rumah tangga dengan pasangan. 

Seperti yang dialami oleh selebgram Ria Ricis, yang bercerai dengan Teuku Ryan pada Kamis (2/5/2024) lalu. 

Baca juga: Teuku Ryan Dianggap Lebih Sering Bela Ibunya Dibanding Ria Ricis, Kuasa Hukum: Komunikasi Mereka yang Buruk

Hubungan yang kurang harmonis antara Ria Ricis dengan ibu mertuanya, menjadi salah satu penyebab perceraian tersebut. Selain itu, Ria Ricis merasa bahwa Teuku Ryan membela sang ibu tanpa berusaha menenangkan perasaannya sebagai istri. 

Informasi tersebut tertuang dalam Putusan Nomor 547/Pdt.G/2024/PA.JS yang dapat diakses melalui Direktori Putusan Mahkamah Agung. Per Senin (6/5/2024), putusan tersebut sudah diunduh sebanyak 623661 kali. 

Cara menyelesaikan konflik dengan mertua 

Terlepas dari kasus di atas, berikut sejumlah tips menyelesaikan konflik antara menantu dan mertua, seperti dilansir Kompas.com dari Glamour dan Tribun News. 

Ilustrasi mertua dan menantuFreepik/ Lifestylememory Ilustrasi mertua dan menantu

1. Ingat jasanya 

Saat merasa emosi dengan mertua, cobalah ingat jasanya sebagai orangtua yang telah membesarkan pasangan kamu dengan segala jerih payah mereka. 

“Ingatlah dia (mertua) mencurahkan waktu dan upayanya untuk membesarkan orang yang kamu cintai,” ujar Pakar Parenting Ruth Nemzoff, sekaligus Penulis Buku Don't Roll Your Eyes: Making In-Laws Into Family, dilansir dari Glamour

Mengingat semua kebaikannya dapat meredakan emosi kamu saat berkonflik dengan mertua. Dengan demikian, kamu bisa berpikir lebih jernih serta menjaga hubungan harmonis dengan mertua. 

Baca juga: 5 Tips Menjalin Hubungan Harmonis Menantu dengan Mertua 

2. Ungkapkan perasaan

Saat terjadi konflik dengan mertua, sebagai menantu, kamu tidak perlu memendam perasaan yang menganggu pikiran. Sebaliknya, kamu bisa menyampaikan kepada mertua, lewat komunikasi yang baik, dengan bantuan dan pendampingan pasangan.

Rachel Needle, Psikolog Klinis di Palm Beach, Florida, mengatakan saat menantu mengutarakan perasaannya secara baik-baik, maka mertua bisa lebih memahaminya. 

Menyampaikan perasaan yang mengganjal secara baik-baik lebih baik ketimbang memendamnya, lantaran bisa menjadi bumerang pada masa mendatang. 

 “Berkomunikasi dengan mertua dapat membantu dalam mengungkapkan perasaanmu, serta memahami mengapa mertua memilih untuk mengekspresikan dirinya seperti itu,” tutur Rachel Needle dalam Glamour

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com