Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Sehari-hari yang Menguras 90 Persen Kebahagiaan Kita

Kompas.com - 27/05/2024, 13:13 WIB
Nazla Ufaira Sabri,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebahagiaan adalah sesuatu yang sering kita cari-cari, namun ternyata banyak dari kita yang justru melakukan kebiasaan-kebiasaan yang secara tidak sadar menguras sebagian besar kebahagiaan kita.

Berikut adalah sepuluh kebiasaan yang sering kali merampas 90 persen kebahagiaan kita.

1. Terlalu fokus pada bagaimana hidup "seharusnya” berjalan

Banyak orang memiliki gambaran ideal tentang bagaimana hidup mereka seharusnya berjalan. Mereka memiliki harapan tinggi dan berusaha keras agar segala sesuatunya berjalan sesuai rencana.

Namun, kenyataannya, hidup sering kali penuh dengan kejutan dan hal-hal yang tak terduga. Terlalu fokus pada ekspektasi ini bisa membuat kita merasa kecewa dan frustrasi ketika kenyataan tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Alih-alih terpaku pda harapan, cobalah menikmati setiap momen apa adanya dan terbuka pada kemungkinan-kemungkinan baru.

Baca juga: 20 Langkah Sederhana Menuju Kebahagiaan Diri

2. Ingin mengontrol hal-hal yang tidak bisa dikendalikan

Kita sering kali merasa perlu mengendalikan segala sesuatu di sekitar kita, mulai dari cuaca, keputusan orang lain, hingga nasib. Padahal, ada banyak hal yang berada di luar kendali kita.

Ketika kita terus-menerus mencoba mengendalikan yang tak bisa dikendalikan, kita hanya akan merasa stres dan cemas. Lebih baik, fokuskan energi kita pada hal-hal yang bisa kita kendalikan, seperti sikap dan reaksi kita terhadap situasi atau kejadian tertentu.

3. Terlalu melekat pada masa lalu

Mengenang masa lalu memang bisa menyenangkan, tapi terlalu terikat pada cara-cara lama dapat menghalangi kita untuk maju.

Kita sering kali takut berubah karena nyaman dengan status quo, padahal perubahan adalah bagian alami dari kehidupan. Dengan belajar melepaskan dan menerima perubahan, kita bisa menemukan peluang baru dan pengalaman yang lebih kaya.

4. Menolak untuk memaafkan diri sendiri

Kita semua pernah membuat kesalahan, dan itu adalah bagian dari proses belajar. Namun, banyak orang yang sulit memaafkan diri sendiri dan terus-menerus menyalahkan diri atas kesalahan masa lalu.

Ketika kita tidak bisa memaafkan diri sendiri, kita memenjarakan diri dalam rasa bersalah dan penyesalan. Memaafkan diri sendiri adalah langkah penting untuk melanjutkan hidup dengan lebih ringan dan bahagia.

Baca juga: 6 Kebahagiaan Dalam Hidup yang Tidak Bisa Dibeli dengan Uang

5. Terus-menerus mengikuti jalur nyaman

Sering kali, kita merasa nyaman dengan pengaturan default dalam hidup, baik itu dalam pekerjaan, hubungan, atau rutinitas harian. Kita menerima keadaan begitu saja tanpa mencoba mengeksplorasi kemungkinan lain yang mungkin lebih baik.

Padahal, berani mengambil langkah keluar dari zona nyaman bisa membuka pintu menuju kebahagiaan yang lebih besar. Cobalah tantang diri untuk mengeksplorasi hal-hal baru dan membuat perubahan kecil yang positif.

6. Menolak ide dan pelajaran baru

Kita sering kali terjebak dalam zona nyaman kita sendiri. Ketika kita menolak ide-ide baru dan pelajaran yang bisa kita ambil dari kehidupan sehari-hari, kita sebenarnya sedang menutup pintu terhadap peluang untuk tumbuh dan berkembang.

Padahal, menerima hal baru bisa membuka banyak kesempatan dan kebahagiaan yang tak terduga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com