Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Melirik Pertimbangan hingga Investasi Properti di Mata Gen Z

KOMPAS.com - Generasi Z (Gen Z) kini sudah menjadi target di bidang properti. Mayoritas dari generasi ini sudah berada di tingkatan mahasiswa dan first jobber, dengan status lajang atau belum menikah.

Kelompok usia juga cenderung belum memiliki kekuatan finansial yang mumpuni, tetapi ingin berinvestasi hingga sudah berkesempatan untuk membeli properti.

Dalam hal ini, Jakpat mengadakan survei untuk mengetahui perspektif Gen Z dalam hal properti.

Laporan yang melibatkan 1.194 responden dari kalangan Gen Z ini menunjukkan apa saja jenis investasi properti yang mereka incar, dan persiapan keuangan dalam mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dan pandangan mengenai sewa properti.

Hasil survei menyatakan bahwa tiga dari dari lima responden berencana untuk membeli properti di masa mendatang.

Lahan kosong adalah pilihan terbanyak yang mana 69 persen Gen Z berpikir untuk berinvestasi pada properti tersebut.

Sementara itu, 30 persen dari mereka berencana membeli rumah tapak.

Tujuan Gen Z membeli properti menurut survei

Sebanyak 75 persen Gen Z membeli properti sebagai investasi. Harga yang makin mahal setiap tahunnya juga menjadi alasan 43 persen Gen Z ingin membeli properti.

Pertimbangan lainnya adalah sebagai tempat tinggal (40 persen) dan kebutuhan bisnis (36 persen).

Laporan Jakpat juga menemukan bahwa lokasi dan akses properti adalah penentu utama bagi Gen Z dalam memilih properti yang ingin dibeli (79 persen).

Lokasi yang diminati adalah yang dekat dengan akses ke pusat kota dan fasilitas publik seperti transportasi umum atau pusat perbelanjaan.

“Saat ini, alasan utama mereka ingin membeli properti, khususnya tanah atau lahan kosong, adalah sebagai bentuk investasi untuk masa depan."

"Hal ini diperkuat dengan faktor pertimbangan utamanya adalah faktor lokasi dan akses properti, serta kondisi lingkungan sekitar."

"Harapannya, faktor-faktor tersebut nantinya dapat menaikkan nilai properti mereka sebagai produk investasi,” ujar Head of Research Jakpat, Aska Primardi dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com.

Selain itu, investasi properti juga direncanakan akan menjadi passive income (pendapatan pasif) dengan cara menyewakannya.

“Minat ini muncul karena adanya visi untuk mencapai kondisi financial freedom di masa mendatang,” tambah Aska.

Jabodetabek adalah wilayah impian bagi Gen Z untuk membeli properti. Hanya 6 persen dari responden yang tertarik untuk membeli properti di luar Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Persiapan Gen Z dalam membeli properti

Sebanyak 29 persen Gen Z berencana membeli properti dalam 1-3 tahun mendatang.

Sementara itu, 27 persen responden merencanakan hal serupa dalam 4-5 tahun lagi dan 20 persen lainnya memproyeksikannya lebih dari 5 tahun lagi.

Dua dari lima Gen Z lebih memilih untuk membeli properti dengan kocek sendiri.

Kemudian, 36 persen berencana membelinya bersama pasangan dan 31 persen dibantu orang tua. Hanya 10 persen yang berniat membeli properti bersama rekan bisnis.

Gen Z memperhitungkan KPR

Satu dari empat Gen Z berencana membeli properti dengan cara Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Mayoritas dari mereka yang memilih opsi ini berniat memilih tenor 10 tahun.

Ada berbagai alasan dalam mempertimbangkan besaran tenor yang dipilih, salah satunya kemampuan bayar cicilan (70 persen).

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/06/09/235900820/melirik-pertimbangan-hingga-investasi-properti-di-mata-gen-z

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke