Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saran Dokter Hewan, Jangan Berikan Makanan Ini kepada Kucing

KOMPAS.com - Tingkah laku kucing yang lucu dan menggemaskan membuat banyak orang tertarik untuk memeliharanya.

Namun memelihara kucing diperlukan komitmen tinggi. Tidak mudah mengurus kucing, apalagi dalam hal memberi makan.

Makanan tertentu bisa menimbulkan penyakit dan berbahaya jika makanan itu tidak sesuai atau tidak dapat diolah oleh perut kucing.

Berikut ini beberapa makanan yang tidak boleh dimakan kucing, menurut para ahli dan dokter hewan.

1. Anggur dan kismis

Meskipun enak bagi manusia, anggur dan kismis dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal kucing.

"Para dokter hewan masih terus mempelajari hal ini, namun bukti terbaru menunjukkan tingkat asam tartarat dalam anggur dan kismis mungkin menyebabkan toksisitas pada kucing," jelas dokter hewan Whitney Miller, DVM, MBA, DACVPM.

"Paparan terhadap makanan ini menciptakan penumpukan tanin dan elemen lainnya di ginjal yang tidak dapat diproses kucing."

Gejala biasanya dimulai dalam 24 jam pertama setelah terpapar, seperti kelelahan, hilang nafsu makan, dan dehidrasi.

Namun, gejala tersebut dapat berkembang menjadi tanda gagal ginjal, seperti muntah, haus berlebihan atau sering buang air kecil, nyeri perut, bahkan koma.

2. Cokelat

Cokelat dan makanan lain yang mengandung kafein beracun bagi kucing.

"Cokelat mengandung zat bernama metilksantin --kafein dan teobromin-- yang membuatnya beracun. Konsentrasi teobromin dalam cokelat lebih tinggi daripada kafein," kata Carly Fox, dokter hewan di Schwarzman Animal Medical Center.

Gejala keracunan kucing akibat cokelat dapat bervariasi tergantung pada jumlah dan jenis cokelat yang dikonsumsi.

Gejala umum meliputi muntah dan diare, hingga hipertensi dan kejang.

"Cokelat putih atau susu cenderung memiliki komponen beracun yang lebih sedikit dibandingkan cokelat bubuk atau cokelat hitam," imbuh Fox.

3. Bawang-bawangan

"Bawang, termasuk daun bawang, bawang merah, bawang bombai, serta bawang putih beracun bagi kucing dalam segala bentuk karena mengandung senyawa sulfoksida dan sulfida alifatik, yang dapat merusak sel-sel tubuh," ujar Miller.

"Bubuk bawang dalam campuran sup dapat menyebabkan reaksi yang merugikan jika dikonsumsi kucing."

Bawang-bawangan umumnya menyebabkan pemecahan sel darah merah dan akhirnya menyebabkan anemia pada kucing.

Gejala keracunan termasuk kucing menjadi lemas, gusi pucat, dan urine yang berwarna tidak normal.

4. Produk susu

Sebagian besar kucing tidak memiliki enzim untuk mencerna produk susu seperti manusia yang intoleran terhadap laktosa.

Oleh karena itu, sebaiknya tidak memberikan susu dan keju kepada kucing.

"Setelah anak kucing berhenti minum susu induknya, tubuhnya tidak lagi mampu mencerna laktosa," ungkap Dr Gary Richter, pendiri Ultimate Pet Nutrition.

"Akibatnya, banyak kucing mengalami gangguan perut, muntah, dan diare jika mengonsumsi produk susu."

5. Daging mentah

Seperti halnya manusia, kucing juga dapat mengalami reaksi buruk terhadap daging mentah.

Daging yang belum dimasak, seperti ayam dan telur dapat menyebabkan keracunan bakteri salmonella atau E.coli pada hewan.

Beberapa tanda kucing memakan daging mentah termasuk muntah, diare, dan kelesuan.

6. Protein dengan tulang

Banyak kucing menyukai ikan salmon dan tuna, namun pastikan makanan tersebut tidak mengandung tulang sebelum diberikan pada kucing.

"Tulang sebenarnya tidak beracun, tetapi dapat menyebabkan gangguan pencernaan yang serius, patah gigi, atau terjebak di kerongkongan atau saluran usus, yang memerlukan tindakan darurat," kata Fox.

"Memakan tulang dapat menyebabkan muntah, diare, hilang nafsu makan, tercekik, dan mengeluarkan air liur secara berlebihan."

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/06/15/080800520/saran-dokter-hewan-jangan-berikan-makanan-ini-kepada-kucing

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com