Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Makna Suara Tokek, Komunikasi hingga Tanda Teritorial

KOMPAS.com - Tokek termasuk hewan yang cukup aktif dalam mengeluarkan suara-suara khasnya.

Suara yang terdengar itu seringkali berupa "tokek-tokek" atau "gekko-gekko" dengan beberapa penekanan hingga pengulangan bunyi.

Tapi sebenarnya, bunyi tokek yang dihasilkan bisa berbeda-beda dari segi jumlah pengulangan, durasi, nada hingga frekuensinya.

Ada beberapa jenis tokek yang mengeluarkan suara lembut seperti "chrr" atau terdengar "klik-klik" mirip suara cicak.

Namun terlepas dari seperti apa bunyinya, setiap kali tokek mengeluarkan suara, akan ada makna tersirat yang ingin mereka sampaikan.

Mengenali makna di balik bunyi tokek

Suara atau bunyi tokek tidak selalu dikaitkan dengan kejadian bernuansa mistis, karena faktanya suara yang dihasilkan tokek memiliki makna dan implikasi tertentu.

Biasanya tokek menghasilkan suara sebagai salah satu bentuk komunikasi dengan pemiliknya, kehadiran hewan lain atau merasa terancam.

Melansir laman Reptilehero, berikut beberapa makna di balik bunyi tokek yang sudah dibuktikan melalui sejumlah penelitian ilmiah.

1. Bentuk ikatan

Penelitian menunjukkan bahwa suara lembut yang dihasilkan tokek berupa "chrr" merupakan pertanda bentuk ikatan.

Suara itu sering dikeluarkan tokek ketika mendekati pawang atau pemiliknya di waktu makan, atau tokek betina saat musim kawin. Suara ini biasanya terdengar lembut sehingga sulit didengar oleh manusia.

2. Menandakan teritorial

Hasil laporan studi pada tahun 2020 tentang tokek Asia jantan (H. frenatus) menyimpulkan bahwa beberapa suara yang dihasilkan tokek merupakan tanda batas teritori, jenis kelamin hingga menunjukkan ukuran tubuh.

Suara yang bermakna batasan teritori ini pun sudah pernah diteliti pada tahun 1962.

Menurut S. Nobuo dan H. W. Campbell, dua peneliti yang terlibat dalam studi itu, tokek jantan cenderung mengeluarkan suara untuk mempertahankan wilayah kekuasaannya.

Kemudian pada laporan studi di tahun 1977 juga menyebutkan hasil yang mirip, yang mana para ilmuwan menyimpulkan bahwa suara dari tokek jantan berfungsi sebagai sistem peringatan jarak jauh untuk membuat tokek jantan lain menjauh dari area tertentu.

3. Interaksi sosial

Sebuah laporan penelitian dari Jepang di tahun 2012 menunjukkan bahwa tokek rumahan yang umumnya pendiam (Gekko japonicus), mereka mengeluarkan suaranya untuk beberapa alasan;

Tokek jantan memanggil tokek jantan dan betina. Namun, tokek betina hampir selalu memanggi tokek jantan saja.

Tokek jantan hanya memanggil tokek betina untuk mengajak kontak fisik atau kawin. Setelah mereka kawin, kedua tokek akan lebih sering berkomunikasi.

Selain itu, tujuan tokek mengeluarkan suara untuk interaksi sosial juga sempat dibuktikan melalui studi di tahun 2019.

Studi itu menunjukkan bahwa tokek juga memanggil tokek lain untuk menyampaikan kondisi mereka. Jenis panggilan ini pun biasanya terdengar berbeda dengan panggilan marabahaya.

4. Merasa tertekan

Beberapa jenis tokek bakal mengeluarkan seperti teriakan yang menandakan bahwa dirinya tengah merasa tertekan atau kesulitan.

Hal itu pun sudah dibuktikan melalui penelitian di tahun 1976 yang dilakukan oleh pecinta reptil dan amfibi di National Zoological Park of the Smithsonian Institution, Washington DC, Amerika Serikat.

Hasil studi menemukan beberapa fakta tokek mengeluarkan akan mengeluarkan suara jika merasa terancam.

Pada studi di tahun 1977 juga menyatakan hal serupa bahwa tokek cenderung mengeluarkan kicauan tunggal untuk memperingatkan datangnya predator, namun ketika berkomunikasi dengan tokek lain mereka bakal mengeluarkan suara seperti biasa.

5. Tanda peringatan

Sebagai tanda peringatan, tokek yang lebih tua mengeluarkan suara tertentu berupa kicauan atau cicit pada tokek yang lebih muda.

Umumnya pertanda peringatan ini disertai dengan gerakan fisik untuk mengusir atau menakut-nakuti lawan.

6. Mode pertahanan

Pada laporan penelitian di tahun 1992, M. F Bates, seorang peneliti yang terlibat menjelaskan mekanisme pertahanan tokek terhadap pemangsa.

Suara yang dihasilkan pada mode ini cenderung terdengar jeritan yang melengking, suara decak atau "klik" yang tajam dan cepat, serta suara "rurr" yang terdengar dengan nada rendah.

Mereka juga bisa mengeluarkan suara yang terdengar seperti teriakan untuk menakut-nakuti predator.

Sementara itu, menurut laporan di tahun 1974, bunyi "churr" yang terdengar dalam rangkaian kicauan pendek adalah seruan bertarung yang jarang terdengar saat tokek jantan bertemu pejantan yang lain.

Menurut laporan di tahun 1946 dari departemen biologi di Birla College, mode pertahanan tokek ketika ditangkap juga membuatnya mengeluarkan bunyi seperti mencicit yang lembut.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/07/07/153434820/6-makna-suara-tokek-komunikasi-hingga-tanda-teritorial

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke