Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Slow Living dan Manfaatnya untuk Kebahagiaan Diri

Hal ini berawal dari wawancara aktris senior Lulu Tobing yang menyebut dirinya sebaga pribadi yang tidak ambisius dalam hidup.

"Hidup gue slow banget deh, gue enggak kompetitif orangnya, gue tidak ambisius, gue slow, slow banget," ujarnya saat diwawancara di konten YouTube Melaney Ricardo.

Sejumlah pengguna Twitter lalu melontarkan berbagai pendapatnya termasuk mencontohkan slow living versinya masing-masing.

"Slow living adalah pendekatan sadar terhadap kehidupan yang melibatkan hidup lebih lambat sehingga Anda dapat menghargai setiap momen dan memprioritaskan apa yang penting dalam hidup," kata Dr. Jenelle Kim, pakar pengobatan China dan herba.

Cara hidup seperti ini jauh dari normalisasi masyarakat modern yang didominasi dengan persaingan ketat dalam berbagai bidang.

"Kita telah diberitahu untuk percaya bahwa kita perlu bekerja keras untuk menerima hadiah apa pun," kata Alyse Bacine, seorang mentor spiritual dan praktisi pernapasan.

Akan tetapi, slow living mengajak kita untuk mencoba cara berpikir baru yang memungkinkan untuk menerima dan mengalami semua yang ditawarkan kehidupan sepenuhnya.

"Itu didasarkan pada memilih kebahagiaan kita daripada hal lain," jelas Bacine.

Konsep hidup berkesadaran ini belakangan memang main populer berkat media sosial.

Namun Kim mengatakan jika slow living sebenarnya sudah eksis dalam banyak masyarakat dan budaya selama berabad-abad.

Ia juga mengatakan, pandemi Covid-19 berkontribusi pada popularitas gaya hidup ini karena memaksa banyak orang untuk memperlambat dan mengevaluasi kembali prioritasnya.

Pandemi memberi banyak orang gambaran sekilas tentang manfaat hidup yang lebih lambat.

Pasalnya, banyak orang sebenarnya mengalami kelelahan fisik maupun mental akibat tekanan, kesibukan dan stres yang terus-menerus.

Manfaat slow living

Slow living bermanfaat untuk menghadirkan lebih banyak kebahagiaan, kedamaian, dan kegembiraan karena dijadikan prioritas utama.

Kim menjelaskan, salah satu unsur penting slow living adalah menghilangkan stres dari hidup yang bermanfaat untuk fisik maupun mental.

Misalnya membuat tidur yang lebih nyenyak, pencernaan yang lebih baik, suasana hati yang meningkat, ketegangan otot yang berkurang, kecemasan yang berkurang, dan tekanan darah yang lebih rendah.

"Hidup sederhana dan memilih untuk memberikan perhatian penuh setiap saat membantu Anda terhubung dengan diri sendiri dan tujuan Anda," kata Kim.

"Begitu diimplementasikan, orang cenderung merasakan rasa syukur dan penghargaan yang menyeluruh terhadap kehidupan," tandas Bacine.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/07/19/080000620/apa-itu-slow-living-dan-manfaatnya-untuk-kebahagiaan-diri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke