Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diabetes hingga Sinus, 4 Jenis Penyakit yang Ditandai Bau Mulut

KOMPAS.com - Bau mulut mungkin menjadi satu hal yang normal jika dialami setelah bangun pagi.

Masalah itu biasanya dapat diatasi dengan mengubah kebiasaan hingga memerhatikan kebersihan gigi dan mulut secara rutin.

Namun jika sudah rutin dibersihkan tapi bau mulut tidak kunjung hilang, mungkin masalah itu bisa menjadi pertanda bahwa kita menderita suatu penyakit.

Penyakit yang ditandai dengan gejala bau mulut

Bau mulut atau dalam istilah medisnya disebut halitosis adalah kondisi yang umum dan bisa dialami siapa pun.

Masalah yang satu ini tentu sangat mengganggu dan dapat mengurangi rasa percaya diri seseorang.

Penyebab dari bau mulut pun dapat bervariasi dan tak jarang sering terkait dengan masalah kesehatan tertentu.

Melansir laman Cleveland Clinic, berikut sejumlah penyakit yang ditandai dengan gejala bau mulut.

1. Abses gigi

Abses gigi bisa jadi penyebab bau mulut yang persisten dan masalah ini tidak akan hilang sampai penyebabnya diatasi secara tepat.

Abses gigi atau infeksi yang terdapat pada gusi ini seringkali menyerang area gusi, gigi hingga ke bagian akarnya.

Beberapa abses gigi mungkin tidak disertai dengan rasa sakit. Tapi pada kasus tersebut, bau mulut kronis bisa menjadi salah satu indikator pertama dari abses.

"Infeksi yang terjadi pada gusi dapat memicu bau mulut."

"Ada baiknya untuk memeriksakan gigi ke dokter gigi agar dapat mengatasi sumber infeksi yang dialami," papar dokter spesialis gigi dari Cleveland Clinic, Dr Karyn Kahn, DDS.

Jika tidak diobati, infeksi dari abses gigi dapat menyebar ke tulang rahang dan bahkan menyebar ke jantung hingga otak.

2. Infeksi sinus

Sinus menghasilkan lendir yang mengalir keluar dari hidung dan menawarkan perlindungan dari bakteri dan alergen.

Namun ketika sinus ini mengalami gangguan atau terkena infeksi, kondisi itu bisa memicu produksi lendir berebihan, membuat lendir menguning, hingga hijau kental di hidung bagian dalam dan tenggorokan.

“Infeksi sinus dapat mengganggu area tenggorokan dan terbawa ke mulut. Pada gilirannya hal itu bisa memicu bau mulut," kata Kahn.

Untuk mengatasinya, penggunaan obat flu atau antialergi yang dijual bebas hingga kumur dengan air garam dapat membantu mengencerkan lendir yang mengendap di tenggorokan.

Tapi jika gejalanya tidak membaik dalam waktu seminggu atau lebih, segera pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

3. Refluks asam lambung

Masalah pencernaan seperti refluks asam juga ditandai dengan gejala awal bau mulut yang mengganggu.

Biasanya hal itu dapat terjadi ketika isi perut beserta asam lambung naik ke kerongkongan.

Zat yang naik ke kerongkongan itu bisa meninggalkan sisa asam di area itu dan mulut sehingga membuat napas jadi lebih bau.

4. Tanda diabetes

Menurut Kahn, mulut mungkin merupakan tanda diabetes atau komplikasi dari kondisi tersebut.

Peningkatan kadar gula darah (glukosa) di mulut dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri dan hal itu memicu bau mulut,

Gula darah yang lebih tinggi juga dapat merusak pembuluh darah, melemahkan gusi dan gigi serta membuatnya lebih rentan terhadap penyakit periodontal.

Dalam hal ini, menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mempraktikkan kebersihan mulut yang baik bisa membantu mengatasi masalah bau mulut.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/07/27/200000820/diabetes-hingga-sinus-4-jenis-penyakit-yang-ditandai-bau-mulut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke