Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kopi Bukan Pengganti Pupuk, Ini Risiko Efek Sampingnya untuk Tanaman

Kita bisa menyiramkan sisa kopi yang diminum di pagi hari ke tanaman hias favorit atau menaburkan bubuk kopi secara berkala.

Bubuk kopi mengandung beberapa nutrisi yang kaya manfaat untuk pertumbuhan tanaman seperti nitrogen, potasium, magnesium, dan tembaga.

"Kopi yang diseduh, meski kurang padat nutrisi, masih mengandung sejumlah unsur ini," kata Seth Pearsoll, wakil presiden Masyarakat Hortikultura Pennsylvania

Nitrogen berfungsi sebagai makronutrien vital yang penting untuk sintesis protein dan senyawa tanaman penting lainnya.

Sedangkan kalium baik untuk kesehatan tanaman secara keseluruhan, berpartisipasi dalam proses seperti fotosintesis, penyerapan nutrisi, dan pengaturan air.

"Magnesium adalah komponen inti dari klorofil, membantu tanaman untuk berfotosintesis," terang Pearsoll.

Lalu tembaga berperan dalam fungsi enzimatik dan sintesis protein meskipun hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil.

Cara menjadikan kopi sebagai pupuk tanaman hias

Kopi mampu meningkatkan jumlah nutrisi penting pada tanaman meskipun jumlahnya relatif kecil.

"Yang disediakan [kopi] adalah sumber karbon untuk mikroba tanah," jelas Linda J. Brewer, pakar holtikultura dari Universitas Oregon.

Seiring waktu, kandungan tersebut dapat memperbaiki struktur tanah, mengurangi erosi, dan mempertahankan nutrisi.

Terlepas manfaat baiknya, disarankan untuk lebih bijak menentukan dosis kopi yang ditambahkan ke tanaman.

"Jumlah kopi yang 'tepat' untuk digunakan dapat bergantung pada tingkat nutrisi dan pH tanah Anda, serta kebutuhan khusus tanaman Anda," kata Pearsoll.

"Sebagai aturan praktis, moderasi adalah kuncinya, dan selalu lebih baik berbuat salah di sisi yang lebih sedikit untuk menghindari potensi kerusakan pada tanaman Anda," tandasnya.

Ia merekomendasikan penggunaan bubuk kopi dibandingkan kopi yang sudah diseduh.

"Bubuk kopi adalah yang terbaik karena sebagian besar keasaman telah hilang dalam proses penyeduhan" katanya.

"Kopi bisa ditaburkan di permukaan tanah atau dicampur dengan ringan. Jika Anda mencampurnya, beberapa inci tanah bagian atas sudah cukup."

Kita bisa memakai bubuk kopi dari berbagai biji kopi tapi dianjurkan tidak menggunakan sisa yang sudah dicampur susu atau gula.

"Keduanya dapat menarik hama dan menciptakan tempat berkembang biak bagi bakteri dan jamur berbahaya," katanya.

Jika tetap ingin menggunakan kopi seduh, biarkan dingin lalu tuangkan ke tanah, bukan menyiramkannya ke daun.

Risiko efek samping yang perlu diperhatikan

Kopi memang bermanfaat untuk tanaman tapi bukannya tanpa risiko efek samping.

Dalam konsentrasi rendah, kopi kemungkinan besar tidak akan menimbulkan efek buruk yang besar pada tanaman hias.

Namun, Pearsoll berpesan jika kita tidak boleh menggunakannya sebagai pengganti pupuk.

"Ampas kopi bisa menjadi suplemen yang baik untuk rencana pemupukan yang menyeluruh," katanya.

Selain itu, ada sejumlah risiko efek samping jika menjadikan kopi sebagai pupuk utama, antara lain:

Menaikkan keasaman tanah

Kopi memang bisa menurunkan pH tanaman namun efeknya sering kali bersifat sementara.

Sebaliknya, meningkatkan keasaman tanah dapat menyebabkan masalah bagi tanaman yang tumbuh subur di tanah netral atau basa.

Menyebabkan tanah kering

Jika tidak diaplikasikan dengan benar, tanah bisa menjadi kering yang membuat tanaman rentan layu.

"Ampas kopi juga dapat membuat lapisan padat di permukaan tanah yang dapat menghambat infiltrasi air jika tidak tercampur dengan baik ke dalam tanah," kata Pearsoll.

Pertumbuhan lambat

Brewer juga menambahkan jika penelitian sebelumnya telah menghubungkan tingkat kafein yang lebih tinggi dengan tingkat perkecambahan biji yang lebih rendah dan pertumbuhan tanaman yang lebih lambat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/07/29/070000920/kopi-bukan-pengganti-pupuk-ini-risiko-efek-sampingnya-untuk-tanaman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke