Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Mengurangi Rambut Rontok pada Bayi

KOMPAS.com - Rambut rontok biaasnya terjadi pada orang dewasa yang diakibatkan oleh penggunaan zat kimia atau panas dari alat-alat penata rambut. Namun bagaimana rambut rontok terjadi pada bayi?

Sebenarnya, rambut rontok bisa saja terjadi pada semua usia termasuk bayi. Menurut American Academy of Pediatrics sebagian besar bayi akan kehilangan sebagian atau bahkan seluruh rambutnya dalam beberapa bulan pertama kehidupannya.

Namun hal ini merupakan keadaan yang normal. Kerontokan rambut ini disebut alopecia. Kerontokan ini dapat disebabkan oleh beberapa pemicu, mulai dari hormon hingga posisi tidur.

Gejala normal

Ahli di Oregon Health and Science University menyebut sebagian besar kerontokan rambut pada bayi terjadi pada 6 bulan pertama kehidupan, dengan puncaknya sekitar 3 bulan pertama.

Pada beberapa bayi, pertumbuhan kembali rambut terjadi pada waktu yang sama dengan kerontokannya, sehingga mungkin tidak terlihat perbedaannya. Namun, pada bayi yang lain, rambut rontok bisa terjadi dengan cepat dan membuat bayi botak.

Meski begitu hal tersebut normal terjadi pada bayi. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti:

Sebagian besar penyebab kerontokan rambut bayi meliputi:

Telogen effluvium

Bayi lahir dengan folikel rambut atau bagian dari kulit tempat helai rambut tumbuh. Saat lahir, beberapa folikel biasanya berada dalam fase istirahat (disebut fase telogen) dan yang lainnya berada dalam fase pertumbuhan (fase anagen).

Hormon yang terlibat selama kehamilan dan kelahiran dapat memainkan peran penting dalam siklus pertumbuhan rambut. Hormon estrogen yang tinggi selama kehamilan dapat berkontribusi pada pertumbuhan rambut yang kuat dan sehat pada ibu hamil dan bayi.

Namun, hormon-hormon ini berkurang setelah melahirkan dan dapat terjadi perubahan dalam siklus pertumbuhan rambut. Akibatnya adalah kerontokan rambut pada ibu dan juga bayi.

Meski begitu, ada faktor-faktor tertentu yang dapat mempercepat fase telogen dan menyebabkan rambut rontok.

Gesekan

Rambut bayi juga bisa rontok disebabkan oleh gesekan. Hal ini karena gesekan yang terjadi antara rambut dan permukaan kasur tempat tidur, kereta dorong, atau boks bayi. Kondisi ini disebut alopesia oksipital neonatal atau alopesia gesekan.

Namun, ada pula penelitian yang menyebut kondisi ini berkaitan dengan faktor genetik dan perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan, sehingga rambut di area belakang kepala bayi menjadi lebih tipis pada beberapa bayi.

Cradle cap

Cradle cap adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondis kulit kepala bayi yang timbul gejala bercak-bercak berkerak, bersisik, dan terkadang berminyak.

Meskipun penyebab pasti cradle cap belum sepenuhnya dipahami, ada beberapa teori yang mengaitkannya dengan perubahan hormon dan pertumbuhan ragi kulit (Malassezia) yang lebih aktif.

Faktor lain yang mungkin memainkan peran adalah produksi minyak berlebih di kulit kepala bayi yang disebabkan oleh hormon ibu yang masih ada dalam tubuh bayi setelah lahir.

Ringworm

Ringworm atau tinea capitis terjadi akibiat adanya pertumbuhan jamur. Kondisi ini terjadi di berbagai area kulit, termasuk kulit kepala. Infeksi ini dapat menyebabkan ruam merah, bersisik, dan bentuk cincin di kulit kepala

Ringworm  tidak menginfeksi anak-anak di bawah usia 2 tahun tetapi mudah menular. Jadi jika ada satu orang dalam satu keluarga yang mengidapnya, ada kemungkinan kndisi ini akan menular melalui benda-benda seperti topi dan sikat rambut yang dipakai bersama.

Alopecia areata

Kondisi ini akan menyebabkan bintik-bintik botak yang tidak merata di kulit kepala. Meski begitu, ResearchTrusted Source yang diterbitkan pada tahun 2002 mencatat bahwa kondisi ini sangat jarang terjadi pada anak di bawah 6 bulan.

Selain itu, rambut bayi yang rontok itu akan kembali tumbuh subur pada hari ulang tahun pertamanya. 

Perawatan untuk rambut rontok bayi

Rambut bayi yang rontok dalam beberapa bulan pertama kehidupan adalah hal yang normal dan seringkali tidak memerlukan perawatan khusus. Rambut bayi akan tumbuh kembali dengan sendirinya dalam beberapa bulan ke depan.

Memposisikan bayi dalam posisi tengkurap dapat membantu mengurangi kerontokan rambut yang disebabkan oleh gesekan dengan permukaan tidur.

Namun, penting untuk selalu mengikuti pedoman keamanan tidur untuk bayi, yang menyarankan agar bayi tidur telentang untuk mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

Jika ada kekhawatiran bayi mengalami kondisi medis seperti ringwarm atau alopecia areata, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau dokter kulit.

Tips perawatan rambut bayi

- Gunakan sampo ringan yang dibuat untuk bayi karena tidak terlalu mengiritasi kulit kepala bayi yang baru lahir.

- Jangan berlebihan saat keramas rambut bayi. Basahi kulit kepala bayi 2 hingga 3 kali seminggu.

- Jangan menggosok kepala bayi. Ambil waslap yang telah dibasahi sampo dan pijatkan dengan lembut ke kepala bayi.

- Gunakan sikat berbulu lembut pada rambut bayi yang basah. Jika ada cradle cap, hilangkan sisik dengan lembut. Tapi perlu diingat, cradle cap tidak berbahaya dan pada akhirnya akan sembuh dengan sendirinya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/08/08/141300720/tips-mengurangi-rambut-rontok-pada-bayi-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke