Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Merasa Lelah Setelah Bangun Tidur? Mungkin Kamu Mengalami Kondisi Ini

KOMPAS.com - Selain mengatur pola makan dan rutin berolahraga, salah satu saran yang kerap dianjurkan agar kita selalu sehat adalah pastikan mendapatkan waktu tidur yang cukup!

Memang terkadang kita lupa, terlalu asyik dengan ponsel atau memaksakan diri lembur, sehingga begadang hingga larut malam atau bahkan dini hari, dan pada esoknya kita merasakan sendiri akibatnya, lesu dan merasa lelah.

Tapi bagaimana jika kita sudah tidur cukup, namun tetap merasa lelah?

Pada kenyataannya, kualitas tidur sama pentingnya dengan kuantitasnya. Spesialis gangguan tidur Marri Horvat, MD, menjelaskan mengapa kita mungkin tidak mendapatkan tidur yang berkualitas walau waktunya sudah cukup.

Alasan mengapa kita terbangun dengan keadaan lelah

Gangguan tidur

Jika kamu merasa lelah di siang hari, itu mungkin merupakan tanda adanya gangguan tidur seperti sleep apnea, kelainan yang menyebabkan kamu berhenti bernapas sementara saat tidur.

Gangguan tidur lainnya, sindrom kaki gelisah (RLS), juga dapat menyebabkan tidak fokus dan bahkan dapat menyebabkan insomnia.

Gangguan tidur lain yang dapat menyebabkan kelelahan di siang hari antara lain:

· Insomnia.

· Narkolepsi.

· Hipersomnia.

Masalah tiroid

Dalam beberapa kasus, kelelahan di siang hari bisa menjadi tanda adanya masalah tiroid. Secara khusus, kelelahan di siang hari adalah gejala umum dari tiroid yang kurang aktif dimana organ tiroid tidak menghasilkan cukup hormon tiroid sehingga memperlambat metabolisme dan dapat menyebabkan kelelahan terus-menerus.

Lingkungan

Lingkungan sekitar juga bisa mengganggu tidur tanpa kita sadari. Jika kamu terus-menerus terbangun karena alarm mobil berbunyi atau bolak-balik terbangun karena ruangan terlalu panas maka ini akan mempengaruhi kualitas tidur secara keseluruhan.

“Kita perlu memiliki lingkungan yang tepat untuk memastikan kita mendapatkan tidur yang cukup dan tidak terbangun karena faktor lingkungan,” kata Dr. Horvat.

Pola makan dan alkohol

Mungkin kita tidak menyadarinya, namun makan berat sebelum tidur dan minum alkohol dapat memengaruhi tidur. Dr. Horvat menunjukkan bahwa minum alkohol di sekitar waktu tidur dapat menyebabkan kualitas tidur yang buruk sepanjang malam.

“Meskipun mungkin terasa membantu tidur, alkohol sebenarnya dapat memecah tidur lelap dan mengubah tahapan tidur,” jelasnya. “Hal ini menyebabkan kualitas tidur yang buruk secara keseluruhan dan biasanya orang merasa kurang segar di pagi hari.”

Kondisi kesehatan mental

Jika semua penyebab di atas tidak kamu alami, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui apakah penyebab kurangnya kualitas tidurmu ada hubungannya dengan stres atau penyakit mental yang mendasarinya.

Kondisi seperti kecemasan atau depresi dapat membuatmu merasa lelah di siang hari, bahkan ketika kamu sudah cukup tidur. Selain itu, gangguan mood seperti bipolar atau gangguan disforik pramenstruasi dapat menyebabkan perasaan lesu di siang hari.

“Faktanya, salah satu alasan paling umum orang bangun pagi dan tidak bisa tidur kembali adalah karena masalah suasana hati seperti depresi,” kata Dr. Horvat.

Anemia

Perasaan lelah yang terus-menerus juga bisa menjadi tanda anemia. Bahkan jika kita tidur delapan jam penuh, kekurangan zat besi dapat menyebabkan perasaan rendah energi jika tidak ditangani. Namun rasa lelah juga bukan satu-satunya tanda.

Beberapa gejala umum lainnya termasuk:

· Sesak napas

· Nyeri dada

· Kulit pucat

· Pusing

· Suara berdebar di telinga

Untuk memastikan apakah kamu menderita anemia, coba bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan tentang gejala lain yang mungkin kamu alami.

Berapa banyak waktu tidur yang kita butuhkan?

Tidur mempengaruhi kesehatan secara mendalam. Jadi, sangat penting untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas tidur yang tepat. Dr. Horvat sendiri menyarankan 7-9 jam tidur setiap malamnya. Namun mengingat kondisi setiap orang berebeda-beda, maka itu bergantung pada seberapa lama kita perlu tidur agar merasa cukup istirahat,

Selain itu, lamanya waktu tidur juga beragam berdasarkan usia. Dan mungkin kita memang sesekali ingin mengikuti pesta di malam hari. Hal tersebut sesungguhnya tidak masalah selama tidak melakukannya secara regular atau terus-menerus.

“Penting juga untuk membedakan antara berapa lama kita perlu tidur agar bisa beraktivitas vs. berapa lama yang kita butuhkan untuk merasa cukup istirahat,” jelas Dr. Horvat.

“Seringkali, saya mendengar orang berkata, ‘Saya hanya butuh tidur enam jam semalam untuk beraktivitas,’ namun orang-orang tersebut mengaku merasa tidak enak badan dengan jumlah tidur sebanyak itu, yang menunjukkan bahwa mereka membutuhkan lebih banyak tidur.”

Mungkinkah untuk tidur ‘terlalu banyak’?

Namun bagaimana jika kita tidur lebih dari delapan jam setiap malam? Dalam beberapa kasus, ini mungkin diperlukan jika seseorang sedang sakit atau mengembalikan waktu tidur yang hilang. Namun ada tanda-tanda yang harus diwaspadai yang mungkin menunjukkan gangguan tidur atau masalah yang lebih besar.

“Jika seseorang tidur 10 jam atau lebih dalam sehari dan merasa cukup istirahat tanpa perlu tidur siang, mereka mungkin hanya tukang tidur,” kata Dr. Horvat.

“Namun, jika mereka tidak merasa segar di pagi hari, merasa mengantuk di siang hari, atau bahkan terkadang merasa lebih buruk setelah tidur siang, ini bisa menjadi indikasi adanya masalah tidur.”

Biasanya, solusi terbaik adalah berkonsultasi dengan spesialis tidur jika kamu tidur lebih dari 10 jam sehari dan masih belum merasa segar.

Cara meningkatkan kualitas tidur

Selain memastikan mendapatkan tujuh hingga sembilan jam setiap malam, ada beberapa cara untuk meningkatkan kualitas tidur, antara lain::

1. Hindari melihat layar setiap malam karena cahaya dari HP, tablet, dan komputer jelas mengganggu kualitas tidur.

2. Sesuaikan pola makan seperti makan malam beberapa jam sebelum tidur dan membatasi terlalu banyak cairan di malam hari untuk mencegah seringnya ke toilet.

3. Buat lingkungan yang ramah-tidur dengan membuat kamar tidur menjadi ruang yang nyaman dan menenangkan. Kita juga bisa menggunakan penutup telinga dan mata untuk mengurangi distraksi.

4. Rutin berolahraga karena melakukan aktivitas fisik secara teratur di siang hari dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Tapi coba hindari olahraga berat ketika mendekati waktu tidur.

5. Batasi konsumsi kafein dan alkohol mengingat keduanya dapat mengganggu pola tidur dan menurunkan kualitas tidur.

6. Manfaatkan waktu tidur siang jika memungkinkan dan usahakan kurang dari satu jam agar tidak mengganggu jadwal tidur malam.

Kapan harus menemui spesialis?

Dr Horvat merekomendasikan untuk menemui spesialis gangguan tidur jika kamu masih merasakan gejala kelelahan yang ekstrem di siang hari, bahkan setelah tidur tujuh hingga sembilan jam setiap malam.

Jika kamu merasa perubahan gaya hidup tertentu tidak berhasil, maka kamu perlu memeriksakan diri untuk mengetahui apakah ada kondisi lain yang menyebabkan gangguan tidur.

Tidur adalah unsur utama gaya hidup sehat, jadi jika tubuh memberi tahu bahwa ada sesuatu yang tidak beres, penting untuk mendengarkanya dan mellakukan apa yang diperlukan untuk memperbaikinya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/09/19/051500420/merasa-lelah-setelah-bangun-tidur-mungkin-kamu-mengalami-kondisi-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke