Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Quarter Life Crisis" itu Nyata, Jangan Diremehkan

Oleh: Rangga Septio Wardana dan Rizky Nauvalif

KOMPAS.com - Peralihan usia remaja ke dewasa merupakan masa-masa yang paling menakutkan. Pasalnya, ketika memasuki usia 20-an, manusia mulai dihadapkan oleh berbagai masalah kehidupan.

Kondisi tersebut kerap disebut sebagai quarter life crisis. Pada fase ini, biasanya seseorang merasa kehilangan arah hidup sehingga muncul perasaan khawatir terhadap berbagai hal.

Kukuh & Dwik pun ternyata pernah merasakan kondisi tersebut. Dalam siniar Balada +62 episode “Dwik Curhat ke Kukuh Karena Gak Dibolehin Stand Up Comedy” dengan tautan s.id/Balada62SUC Dwik mengaku quarter life crisis sempat membuat hidupnya kehilangan arah.

Menyelami Fase Quarter Life Crisis

Dilansir dari Bradley University, waktu terbaik dalam hidup manusia terjadi ketika memasuki usia 20 hingga awal 30-an.

Pada rentang usia ini, umumnya manusia sedang dalam keadaan sehat, memiliki tanggung jawab yang minimal, mampu mengeksplorasi peluang, serta mengambil peluang baik dalam kehidupannya.

Namun, usia muda justru akrab dengan banyak ketidakpastian yang terjadi dalam hidup. Ketidakpastian tersebut biasanya dapat menimbulkan kecemasan, sehingga mereka mempertanyakan tujuan, rencana, dan relasi yang dimiliki.

Mengutip Kompas.com, Psikolog Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Ratna Yunita Setiani memaparkan bahwa quarter life crisis merupakan pencarian jati diri, makna diri, serta bagaimana seseorang dalam melihat keberhasilan dirinya sendiri.

Fase ini membuat seseorang akan mengalami rasa takut dan khawatir terhadap masa depan, termasuk dalam hal karier, relasi, dan kehidupan sosial.

Ratna juga menyampaikan bahwa quarter life crisis dapat dikaitkan dalam tahapan perkembangan seseorang.

Pada setiap perkembangan manusia, mereka akan memiliki tanggung jawab yang perlu dipegang. Namun terkadang, tanggung jawab tersebut menjadikan seseorang menjadi tertekan dan memicu stres.

Menghadapi Quarter Life Crisis

Melansir Kompas.id, quarter life crisis dapat dihadapi dengan bersikap baik pada diri sendiri. Artinya, jangan menyepelekan diri sendiri dan jangan menyimpan dendam atas kesalahan di masa lalu.

Seseorang perlu menerima kekurangan diri, mempelajarinya, dan memahami diri sendiri. Selain itu, seseorang juga perlu melakukan self-talk untuk mengidentifikasi cita-cita yang ingin diraih di masa depan.

Setelah itu, seseorang perlu menginvestasikan waktu untuk pengembangan diri dengan keterampilan yang memadai.

Lantas, bagaimana cara Kukuh & Dwik menghadapi quarter life crisis?

Dengarkan perbincangan lengkap Kukuh Adi dan Dwik seputar topik ini dalam siniar Balada+62 episode “Dwik Curhat ke Kukuh Karena Gak Dibolehin Stand Up Comedy” yang dapat diakses melalui tautan s.id/Balada62SUC.

Di sana, kita akan mendengarkan obrolan mengenai topik-topik yang ramai dibicarakan dengan perspektif baru, namun tetap menggunakan argumentasi yang logis.

Tunggu apalagi? Yuk, subscribe YouTube Medio by KG Media serta Balada +62 di TipTip dan Noice

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/10/09/143007620/quarter-life-crisis-itu-nyata-jangan-diremehkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke