Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mendisiplinkan Anak Tak Perlu Pakai Kekerasan, Coba 3 Cara Ini

KOMPAS.com - Mengajarkan kedisiplinan pada anak sangat penting untuk membentuk karakter dan kepribadian yang lebih baik hingga mereka dewasa.

Namun, tak sedikit orangtua yang mendidik anak untuk disiplin tetapi menggunakan kekerasan.

Hal itu harus ditinggalkan karena justru dapat berdampak negatif bagi perkembangannya.

  • Kapan Waktu yang Tepat Punya Anak Kedua? Ini Kata Psikolog
  • Seperti Rose Blackpink, Ini 5 Manfaat Hubungan Baik dengan Saudara Kandung

Lantas, bagaimana cara mendisplinkan anak tanpa kekerasan? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Cara mendisplinkan anak tanpa kekerasan

1. Menetapkan aturan dan konsekuensi yang jelas

Meskipun tanpa kekerasan, orangtua tetap perlu berlaku tegas ketika mengajarkan anak agar lebih displin.

Hal ini bisa dimulai dengan menetapkan aturan dan konsekuensi yang jelas jika anak melanggar aturan.

"Kita perlu kasih tahu ke anak (aturan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan). Aturan itu harus jelas," kata praktisi psikologi anak usia dini, Aninda SPsi, MPsiT, dalam acara Baby Huki di Jakarta, Rabu (7/2/2024).

Dengan memahami aturan, seiring waktu anak akan tahu di mana letak kesalahan yang membuatnya terpaksa menanggung konsekuensi.

Dengan menetapkan aturan dan konsekuensi jelas, orangtua bisa lebih berkomunikasi dengan anak.

Menurut Aninda, orangtua milenial (usia 28-43 tahun) dan juga Gen Z (usia 19-27 tahun) umumnya lebih terbuka dan mau berkomunikasi, sehingga lebih mudah mengajarkan kedisiplinan pada anak sesuai dengan usianya.

"Kalau orangtua zaman dulu biasanya lebih kaku, makanya jadi lebih keras cara mendidiknya," terang Aninda.

3. Mendengarkan perasaan anak

Aninda juga merekomendasikan orangtua mengadopsi pola asuh pintar atau smart parenting untuk mengajarkan kedisiplinan.

Pola asuh tersebut bisa diwujudkan dengan mendengarkan dan memahami perasaan anak, memberikan dukungan positif, serta menjalani self care.

Langkah-langkah ini menjadi kunci untuk menciptakan kebahagiaan. Tidak hanya bagi si kecil, tetapi juga bagi orangtua.

"Makanya dengan smart parenting, tak jarang anak bisa tumbuh menjadi anak-anak yang bahagia (serta disiplin) karena merasa kebutuhannya terpenuhi," imbuhnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/02/11/180700020/mendisiplinkan-anak-tak-perlu-pakai-kekerasan-coba-3-cara-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke