Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Cara Mendisiplinkan Anak di Sekolah Tanpa Kekerasan

KOMPAS.com - Selain di rumah, sekolah merupakan tempat bagi anak-anak untuk belajar disiplin. Sikap disiplin tidak terbentuk secara instan, melainkan membutuhkan proses yang penuh kesabaran. 

Sebagai pengganti orangtua di sekolah, sosok guru perlu mengetahui cara mendisiplinkan anak di sekolah tanpa kekerasan. Tanpa kekerasan, anak-anak bisa menerapkan disiplin positif yang berangkat dari kesadaran diri. 

  • Bagaimana Cara Mengatasi Anak yang Susah Diatur? Simak 6 Tips Berikut 
  • 5 Tipe Anak yang Rentan Jadi Korban Bullying

Mendisiplinkan anak di sekolah tanpa kekerasan

1. Tegas dan penuh kasih sayang 

Praktisi Psikologi Anak, Aninda, S.Psi, M.Psi.T., menuturkan cara mendisiplinkan anak tanpa kekerasan adalah guru harus tegas namun tetap penuh kasih sayang. Sebab, seorang guru merupakan pengganti orangtua di sekolah. 

“Guru adalah sosok pengganti orangtua manakala anak di sekolah, sehingga penerapan pendisiplinannya pun perlu keseimbangan antara ketegasan dan kasih sayang,” ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, dikutip Jumat (23/2/2024). 

Dengan demikian, diharapkan anak-anak lebih mudah diatur dan mau mengikuti aturan yang ada di sekolah.

2. Disiplin positif 

Melansir dari situs Unicef, sangat penting bagi orangtua maupun guru untuk menerapkan pendekatan disiplin positif. 

Lucie Cluver, Profesor Anak dan Keluarga di Universitas Oxford menuturkan, pendekatan disiplin positif dapat membantu membangun hubungan positif dengan anak-anak dan mengajarkan keterampilan seperti tanggung jawab, kerja sama, dan disiplin diri.

Disiplin positif dilakukan tanpa kekerasan, seperti membentak, memukul, berteriak, dan sebagainya. Sebab, mendisiplinkan anak dengan kekerasan tersebut tidak akan berhasil, justru bisa lebih merugikan daripada menguntungkan dalam jangka panjang.

“Berteriak dan memukul secara berulang-ulang bahkan dapat berdampak buruk pada seluruh hidup anak,” ujar Cluver dilansir dari situs Unicef. 

3. Puji perilaku positif 

Orangtua maupun guru sering kali berfokus dan menegur perilaku buruk anak. Karenanya, anak-anak bisa jadi membacanya sebagai cara untuk menarik perhatian dengan cara terus melakukan perilaku buruk tersebut. 

Oleh sebab itu, orangtua maupun guru hendaknya sering memuji perilaku positif anak. Sebab, anak-anak tumbuh dengan baik dengan pujian dan hal itu membuat mereka merasa dicintai.

Profesor Cluver menyarankan untuk memuji perilaku positif anak-anak, meskipun dalam hal kecil. 

“Hal ini dapat mendorong perilaku yang baik dan mengurangi perlunya disiplin,” jelasnya dikutip dari situs Unicef. 

4. Instruksi yang jelas 

Instruksi yang jelas dapat membantu mendisiplinkan anak tanpa kekerasan. Profesor Cluver menuturkan, memberi tahu anak apa yang harus dilakukan dengan jelas, jauh lebih efektif daripada memberi tahu mereka apa yang tidak boleh dilakukan. 

“Saat Anda meminta anak untuk tidak membuat kekacauan, atau menjadi baik, mereka belum tentu mengerti apa yang harus mereka lakukan,” jelasnya. 

Sebab, anak-anak membutuhkan instruksi yang jelas seperti “Tolong ambil semua mainan dan masukkan ke dalam kotak”.

5. Memberi contoh 

Terpisah, Psikolog Universitas Indonesia, Prof. Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi, menjelaskan, cara mendisiplinkan anak di sekolah tanpa kekerasan yakni dengan memberi contoh. 

Bunda Romy, sapaan akrabnya, menuturkan, setiap anggota sekolah harus melakukan tindakan disiplin serupa. 

“Mendisiplinkan anak di sekolah harus dengan contoh juga, kalau kita mengatakan harus tepat waktu, maka seluruh anggota di sekolah dari guru, satpam, sampai petugas administrasi juga harus tepat waktu,” kata Bunda Romy.

Dengan contoh tersebut, maka anak akan memahami bahwa aturan tersebut harus dipatuhi, karena semua orang di sekolah melakukan hal yang sama. 

6. Beri pemahaman 

Sejalan dengan memberi contoh, lanjut Bunda Romy, anak-anak juga harus diberi pemahaman mengapa mereka perlu melakukan disiplin tersebut. Misalnya, anak-anak harus tepat waktu, maka perlu dijelaskan alasan mengapa mereka harus tepat waktu. 

Misalnya, dengan datang tepat waktu mereka tidak terengah-engah menuju kelas sehingga lebih fokus belajar. 

  • Yang Harus Dilakukan Orangtua Ketika Anak Jadi Pelaku Bullying
  • Cara Mengendalikan Anak yang Agresif

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/02/23/193500420/6-cara-mendisiplinkan-anak-di-sekolah-tanpa-kekerasan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke