KOMPAS.com - Mengasuh atau mendidik anak terkadang membuat orangtua lelah, sehingga mudah terbawa emosi. Terlebih, jika orangtua lelah setelah seharian bekerja atau memiliki masalah yang membuat stres.
Akibatnya, tidak jarang anak menjadi pelampiasan emosi orangtua. Padahal, meluapkan emosi atau amarah kepada anak akan memberikan luka batin yang berdampak jangka panjang.
Bentuk emosi paling sering ditemukan berupa teriakan atau bentakan. Melansir dari Happy Families, meskipun bukan bentuk kekerasan fisik, namun berteriak atau membentak anak memberikan dampak negatif yang serupa dengan memukul anak.
Tips orangtua mendidik anak tanpa emosi
Berikut cara orangtua mengasuh anak tanpa emosi seperti dirangkum Kompas.com dari praktisi psikologi anak.
1. Letakkan beban emosional
Praktisi Psikologi Anak, Aninda, S.Psi, M.Psi.T., menyarankan para orangtua untuk meletakkan emotional baggage atau beban emosional saat berhadapan dengan anak.
Tidak dipungkiri, setiap orang membawa beban emosional masing-masing, bisa berupa masalah di pekerjaan, keluarga, kolega, sosial, dan sebagainya. Namun, sebaiknya singkirkan beban emosional tersebut ketika berhadapan dengan anak.
Aninda menuturkan, beban emosional tersebut mudah “tumpah” jika ada pemicunya, seperti perilaku anak yang tidak sesuai dengan harapan orangtua.
“Kita perlu untuk meletakkan emotional baggage saat berhadapan dengan anak, sehingga kita tidak mudah merasa terkena trigger dan kita bisa menciptakan batasan emosi yang sehat dan positif saat mendidik anak,” jelasnya saat dikonfirmasi Kompas.com, dikutip Jumat (23/2/2024).
2. Pakai humor
Melansir dari Happy Families, orangtua bisa mengubah emosinya menjadi humor. Sebab, humor atau bercanda adalah salah satu cara terbaik untuk menghilangkan amarah dan mengurangi emosi.
Dengan menggunakan humor, orangtua juga bisa melepaskan ketegangan. Setelah tenang, orangtua bisa membicarakan hal yang kurang sesuai dengan anak serta mencari solusi bersama untuk mengatasinya.
3. Ucapkan mantra penenang
Jika orangtua mulai merasa emosinya mencapai puncak, maka bisa mengucapkan mantra untuk menenangkan diri. Misalnya mantra “Saya harus tenang dan bersikap baik.”
Ulangi kalimat mantra tersebut hingga emosi berangsur reda. Cara ini membantu mengingatkan orangtua terhadap tindakan yang diinginkan dan membantu mengatur emosi.
4. Sembuhkan luka batin
Melansir Mind Body Green dalam Kompas.com (7/11/2019), orangtua hendaknya menyembuhkan luka batin yang bisa memicu emosi saat berhadapan dengan anak.
Luka batin tersebut dapat disebabkan oleh pengalaman buruk di masa lampau maupun permasalahan yang tengah dihadapi.
Oleh karena itu, mulailah berdamai dengan keadaan. Akui dan terima perasaan sakit atau luka masa lalu. Dengan demikian, orangtua bisa mengasuh dan mendidik anak dengan penuh kasih sayang.
5. Merawat diri
Saat merasa lelah dan kehabisan energi, orangtua kerap kewalahan untuk menangani anak-anak, sehingga mudah tersulut emosi. Oleh sebab itu, sebagai orangtua hendaknya memberikan ruang untuk merawat diri.
Sejumlah aktivitas perawatan diri antara lain meditasi, yoga atau olahraga. Dampak positif dari kegiatan tersebut adalah mampu menghilangkan energi negatif.
Jadi, saat berhadapan dengan anak-anak kita bisa menularkan dan membawa energi positif.
https://lifestyle.kompas.com/read/2024/02/23/205542020/5-tips-orangtua-mengasuh-anak-tanpa-emosi