Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menjajal Japanese Head Spa yang Kini Jadi Tren, Apa Rasanya?

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren kecantikan selalu berkembang setiap harinya. Kini, salah satu perawatan rambut yang banyak diminati dan dicari orang adalah Japanese head spa. 

Perawatan rambut yang berfokus pada perbaikan kondisi kulit kepala ini banyak diminati orang karena termasuk sebagai ritual kecantikan yang melibatkan banyak langkah seperti deep cleaning rambut, facial, dan body massage. 

Namun, salah satu langkah yang paling disoroti adalah pada bagian water healing yang menawarkan sensasi seperti air hujan di bagian kepala saat perawatan ini. 

“Perawatan dengan metode water healing ini memang sebelumnya sudah lama ada di Jepang, jadi disebutnya Japanese head spa,” kata Co-founder salon House of Urara, Nouva Puspita, saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (27/2/2024). 

Salah satu salon kecantikan yang menawarkan perawatan tersebut adalah House of Urara yang berada di Gading Serpong, Tangerang. Kompas.com pun berkesempatan untuk menjajal perawatan Japanese head spa ini di sana.

Lantas, bagaimana rasanya?

Rasanya treatment Japanese head spa

Pertama-tama, sebelum masuk ke ruangan treatment, pihak salon akan melakukan scalp check untuk memeriksa kondisi kulit kepala, serta akan melakukan sesi konsultasi untuk menentukan jenis masalah kulit kepala yang ingin diperbaiki. 

Sebab, di House of Urara sendiri, penanganan setiap masalah kulit kepala akan berbeda-beda, sesuai dengan kondisi masing-masing orang. 

“Di sini kami menggunakan hair oil yang berbeda-beda untuk setiap permasalahan kulit kepalanya. Jadi masalah ketombe dengan rambut rontok, atau dengan yang lainnya, hair oil yang digunakan akan berbeda,” ujar Nouva.

Setelahnya, kulit kepala akan disisir menggunakan sisir serit untuk membersihkan kotoran-kotoran yang ada di kulit kepala. Mulai dari ketombe, pengelupasan kulit kepala, dan lainnya. 

Lalu, terapis akan membasuh kepala dengan hair oil, dan kulit kepala akan dipijat menggunakan teknik khusus agar merangsang pori-pori kulit kepala terbuka, mempersiapkan penyerapan nutrisi, serta melancarkan peredaran darah. 

Sambil menunggu penyerapan minyak rambut, terapis akan melakukan mini facial pada wajah. Ada pula satu step terapis menggunakan gua sha elektrik di bagian leher dan bahu yang membuat Kompas.com rileks, karena sensasi hangat yang diberikan. 

Setelah itu, step selanjutnya adalah deep hair cleaning menggunakan sampo. Lalu, terapis juga akan melakukan proses penguapan untuk mempersiapkan nutrisi rambut melalui hair mask. 

Selanjutnya adalah bagian yang paling ditunggu-tunggu, yakni water healing yang memberikan efek seperti air hujan, yang sedang tren di media sosial. Proses water healing ini berlangsung selama kurang lebih 10 menit. 

Kompas.com merasa tidak ada sensasi yang spesial saat step tersebut berlangsung. Tetapi, karena House of Urara memberikan treatment massage pada bagian kaki dan tangan, rasanya lebih rileks dibanding hanya dikucurkan air di bagian kepala. 

Terakhir, terapis akan memberikan pijatan di leher dan punggung sebelum akhirnya sesi treatment di dalam ruangan selesai. 

Setelah treatment di dalam ruangan selesai, Kompas.com diarahkan untuk keluar ruangan, untuk pengeringan dan styling rambut. 

Tak lupa juga, House of Urara juga menyediakan hair tonic untuk digunakan, agar rambut lebih kuat dan sehat setelah perawatan. 

“Untuk  produk-produk yang digunakan semuanya aman untuk ibu hamil dan menyusui, dan mayoritas merek lokal. Semua produknya menggunakan bahan alami, bebas SLS dan paraben, jadi kebanyakan orang pasti cocok (pakai produk-produk dari kami),” lanjut Nouva. 

Diketahui, harga treatment Japanese head spa di House of Urara ini adalah Rp 419.000. Dengan melakukan treatment ini, kulit kepala dan rambut menjadi lebih sehat dan bersih, mengurangi sebum, hingga masalah ketombe dan rambut rontok.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/02/29/100900620/menjajal-japanese-head-spa-yang-kini-jadi-tren-apa-rasanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke