Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Perut Pria Jadi Buncit Setelah Menikah? Ini Penjelasan Dokter

Fenomena ini bahkan kerap dianggap sebagai “bonus” dari kehidupan rumah tangga yang nyaman. Namun, benarkah perut buncit setelah menikah adalah hal yang normal?

Dokter spesialis gizi memaparkan alasan mengapa banyak pria mengalami penumpukan lemak di perut setelah menikah. Berikut penjelasannya.

Kenapa Banyak Pria Buncit Setelah Menikah?

1. Pola makan jadi lebih teratur, tapi juga lebih banyak

Menurut dr. Jovita Amelia, Sp.GK, setelah menikah banyak pria mengalami perubahan pola makan yang lebih teratur karena sudah ada pasangan yang menyiapkan makanan atau kebiasaan makan bersama.

“Bisa karena status pernikahan berhubungan dengan kesejahteraan individu dan peningkatan intake makanan, seperti perubahan pola makan jadi lebih teratur dan terjamin,” jelasnya kepada Kompas.com, Kamis (15/5/2025).

Namun, keteraturan makan ini sering tidak diimbangi dengan kendali porsi. Akibatnya, asupan kalori jadi berlebihan tanpa disadari.

2. Aktivitas fisik semakin berkurang

Dokter spesialis gizi dr. Christopher Andrian, M.Gizi, Sp.GK menyebutkan, kesibukan bekerja dan mengurus keluarga bisa menggeser prioritas, termasuk dalam menjaga kebugaran tubuh.

“Kurang bergerak, karena lebih fokus ke pekerjaan dan keluarga. Waktu untuk olahraga jadi berkurang,” katanya.

Penurunan aktivitas fisik membuat tubuh lebih sulit membakar kalori, yang kemudian tersimpan sebagai lemak, terutama di area perut.

3. Merasa tidak perlu menjaga penampilan lagi

Setelah menikah, banyak pria yang merasa posisi mereka sudah “aman” secara sosial karena sudah memiliki pasangan. 

Akibatnya, keinginan untuk menjaga bentuk tubuh seperti saat lajang ikut menurun.

“Tidak merasa perlu menjaga penampilan lagi, karena merasa sudah ‘aman’ secara sosial,” ujar Christopher.

Padahal, menjaga berat badan dan lingkar pinggang bukan soal estetika semata, melainkan juga berkaitan erat dengan kesehatan jangka panjang.

4. Usia bertambah dan metabolisme menurun

Seiring waktu, tubuh juga mengalami perubahan alami, khususnya pada metabolisme tubuh.

“Selain itu, umur semakin bertambah sehingga metabolisme menurun dan aktivitas juga biasanya berkurang,” ungkap Jovita.

Di sisi lain, Christopher menambahkan, pria mengalami penurunan hormon testosteron secara bertahap seiring bertambahnya usia.

“Secara alami, hormon testosteron akan menurun seiring usia, yang menyebabkan penurunan massa otot dan peningkatan lemak perut,” jelasnya.

Lemak perut yang menumpuk, terutama lemak viseral di sekitar organ dalam, bisa menjadi faktor risiko penyakit metabolik seperti diabetes dan penyakit jantung.

5. Makan malam bersama jadi rutinitas

Christopher juga menyoroti bahwa rutinitas makan malam bersama pasangan bisa membuat pria makan lebih sering atau lebih banyak dari sebelumnya.

“Makan lebih sering dan lebih banyak, biasanya karena ada pasangan yang memasakkan atau makan malam bersama jadi rutinitas,” katanya.

Jika kebiasaan ini tidak diimbangi dengan pengeluaran energi yang cukup, maka risiko perut buncit makin besar.

Lebih lanjut, ia menekankan, pernikahan bukanlah penyebab langsung dari perut buncit.

“Jadi, bukan karena menikah itu sendiri yang bikin buncit, tapi gaya hidup setelah menikah yang berubah,” pungkas dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2025/05/20/071500820/kenapa-perut-pria-jadi-buncit-setelah-menikah-ini-penjelasan-dokter

Terkini Lainnya

Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com