Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Board Game Bantu Kurangi Gejala ADHD Anak, Ini Penjelasan Dokter

TANGERANG, KOMPAS.com – Board game bermanfaat untuk tumbuh kembang anak, termasuk membantu mengurangi gejala Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

Dokter spesialis anak dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, MPH mengatakan, berdasarkan data ilmiah dan riset yang ada, board game mampu menurunkan gejala ADHD hingga 50 persen.

  • Gejala ADHD pada Anak, Bukan Sekadar Tak Bisa Diam
  • Board Game Bantu Anak Lebih Fokus dan Kurangi Screen Time, Ini Kata Dokter

“Board game ini sesuatu yang sudah terbukti secara data saintifik dan riset yang memang bisa menurunkan gejala ADHD pada anak sampai dengan 50 persen,” ujar Mesty dalam acara Peluncuran Inovasi dari Tentang Anak: Boardgame Jelajahi Laut Dalam di Bx Sea Aquarium, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (5/7/2025).

Sebagai informasi, ADHD adalah gangguan perkembangan saraf yang umumnya bisa membuat anak sulit fokus dalam waktu yang lama, serta memunculkan perilaku impulsif.

CEO Tentang Anak ini juga menyebutkan, ADHD biasanya baru bisa didiagnosis setelah anak berusia lima tahun. 

Sebab, pada usia di bawah lima tahun, anak masih dalam tahap eksplorasi dan cenderung mudah bosan. Hal itu masih dianggap wajar dalam proses tumbuh kembang.

Namun, ada ciri khusus yang bisa menjadi tanda awal ADHD, yakni ketika anak sering kali meninggalkan aktivitas yang sedang dikerjakannya dalam kondisi belum selesai.

“Paling gampang perbedaannya adalah ketika apa yang sedang dilakukan anak, lalu ditinggalkan dalam keadaan belum selesai,” jelas Mesty.

Gejala ADHD bisa diminimalisasi dengan mengajak anak bermain board game secara rutin.

Sebab, ketika bermain board game, orangtua diharapkan bisa membantu anak untuk bermain sambil berinteraksi dan mengenal obyek di sekitarnya.

Selain itu, motorik anak juga terlatih karena bisa latihan menunjuk dan menggenggam dengan mainan tersebut.

“Harapannya orangtua juga bisa mendampingi anak-anak dalam bermain, supaya anak punya kebiasaan baik yang bisa membawanya ke masa depan yang lebih baik,” ucap Mesty.

Lebih lanjut, Mesty menuturkan, permainan konvensional seperti board game, flashcard, dan buku, lebih bermanfaat untuk stimulasi kognitif anak dibandingkan dengan permainan online. 

Jenis permainan ini terbukti dapat membantu meningkatkan IQ, serta membantu mencegah keterlambatan bicara atau speech delay.

“Permainan konvensional seperti board game, flashcard, dan buku, jauh lebih bermanfaat untuk meningkatkan IQ, performa akademis anak, hingga mencegah speech delay,” ucap dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2025/07/10/150600720/board-game-bantu-kurangi-gejala-adhd-anak-ini-penjelasan-dokter

Terkini Lainnya

Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com