Nurul Anwar, Si Putri Reformasi

Putri Reformasi. Begitulah Nurul Izzah Anwar (27) menyebut dirinya dalam berbagai situs yang dibuat untuknya.

Putri tertua mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim ini meramaikan pesta demokrasi di negeri jiran dengan mencalonkan diri sebagai anggota parlemen. Pencalonan ini merupakan debutnya dalam kancah politik Malaysia.

Nurul akan mewakili daerah pemilihan Lembah Pantai, daerah urban di jantung Kuala Lumpur. Dia akan bersaing dengan Menteri Urusan Perempuan Shahrizat Abdul Jalil, yang difavoritkan memenangi kursi di daerah itu.

Dalam sebuah wawancara, Nurul mengatakan, Partai Keadilan, yang kini dipimpin ibunya, Wan Azizah Wan Ismail, akan berjuang mengakhiri politik rasial yang telah mengakar di Malaysia. ”Jika kita melanjutkan jalan rasial ini, kita akan hancur. Kita memerlukan masa depan tanpa politik rasial. Itulah mengapa penting bagi kaum muda Malaysia: keturunan India, China, dan Melayu, untuk berdiri dan bekerja bersama,” ujar sarjana teknik elektro dan kelistrikan itu.

Nurul membantah anggapan bahwa dia maju pemilu sebagai pelindung ayahnya. Anwar dilarang mengikuti pemilu karena dakwaan korupsi. Anwar bisa kembali ke parlemen melalui pemilu sela, salah satunya dengan mengambil alih kursi Nurul jika berhasil menang.

Saat ini, Nurul adalah anggota Forum Pemimpin Perempuan Antarbudaya dan aktif di Gerakan Reformasi. Perempuan kelahiran November 1980 ini baru saja melahirkan putri pertamanya, Nur Safiyah. (reuters/fro)