Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Herpes Jangkiti Ratusan Korban Banjir

Kompas.com - 12/03/2008, 16:01 WIB

Laporan Wartawan Surya, Sudarmawan
NGAWI, RABU - Ratusan warga korban banjir di Kabupaten Ngawi mulai teserang berbagai jenis penyakit kulit, yakni mulai gatal-gatal sampai herpes. Pasalnya, hampir setiap rumah  terdapat sebanyak 2-3 orang yang sudah terserang herpes dengan kondisi yang cukup parah.

Penyakit gatal-gatal dan herpes yang menyebabkan pembengkakan pada bagian kulit dan membusuknya kulit itu bukan hanya menyerang kalangan balita dan anak-anak. Melainkan juga sudah menyerang orang dewasa dan bahkan orang tua.

Diduga serangan penyakit gatal-gatal dan herpes itu akibat kekurangan jatah pasokan air bersih selama banjir 3 hari terjadi. Apalagi, air di sumur warga sampai saat ini juga masih tampak keruh dan belum bisa digunakan untuk mandi, memasak, dan mencuci.

Kendati banjir akibat luapan Bengawan Solo dan Bengawan Madiun mulai surut hari ini, namun ratusan warga ini masih kelimpungan dengan serangan penyakit gatal-gatal dan herpes itu. Apalagi mereka belum mendapat bantuan pengobatan.

Dalam satu rumah Puji Lestari, 27, misalnya. Di dalam keluarganya yang hanya berisikan tiga orang. Dirinya, suaminya, dan seorang anaknya Wisnu, 1,5 dari ketiganya hanya suaminya yang tidak terserang penyakit gatal-gatal dan herpes. Bahkan kondisi terparah dialami putra pertamanya, Wisnu yang terus merengek akibat bengkaknya mata sebelah kanan akibat terserang herpes tersebut.

"Sejak banjir kan hewan serangga dan kutu kecil-kecil itu bertebaran di bawah air kemana-mana. Makanya, bukan hanya menyerang kalangan anak-anak, kalangan kakek dan nenek pun juga tak lepas dari serangan virus herpes dan gatal-gatal itu," kata Puji kepada Surya, Rabu (12/3) sembari menggendong putranya yang terus merengek akibat terserang herpes.

Hal yang sama diungkapkan keluarga pasangan Budiono, 43 dan Surati, 40. Dalam satu keluarga mereka yang berisi sebanyak 5 orang anggota keluarga justru terserang herpes secara keseluruhan. Hanya saja yang tergolong parah dari keluarga itu hanya Budiono dan Surati lantaran keduanya akibat serangan herpes mengalami bengkak dan lebam di bagian wajahnya.

"Sebelumnya hanya saya yang terserang lebih dulu, selanjutnya ke anggota keluarga lainnya secara berurutan mulai 3 hari banjir datang kemarin," jelas Budiono.

Penderita herpes yang tergolong parah dengan hampir seluruh lehernya menghitam dan lebam dengan luka bekas darah dan nana, Hartini, 54 mengungkapkan jika sampai saat ini ratusan warga yang terserang penyakit gatal-gatal dan herpes itu belum mendapatkan bantuan obat-obatan sama sekali.

"Sebenarnya kami menunggu bantuan obat-obatan buat serangan penyakit ini dari pemerintah. Tetapi sampai sekarang belum ada yang turun. Makanya, kami hanya memberinya salep dan obat gosok. Karenanya tidak tahu mana obat yang manjur untuk menghilangkan sakit herpes ini, makanya cepat menular ke anggota keluarga lainnya," paparnya sembari membersihkan lumpur di dalam rumahnya dan perabot rumahnya.

Sementara itu, Kepala Lingkungan Mulyorejo, Wakidi mengaku sampai saat ini ratusan warga di lingkungannya belum mendapatkan bantuan obat-obatan sama sekali. Selain itu, ia mengungkapkan jika sampai saat ini pihaknya belum dapat mendata jumlah warganya yang terserang penyakit gatal-gatal dan herpes tersebut.

"Ya untuk jalur gang ini saja, jumlah penderitanya sudah mencapai 30-40 orang yang sudah terserang. Tetapi kami belum mendapatanya secara rinci. Jika dirinci ratusan lebih khusus lingkungan disini saja," paparnya sambil menunjuk gang di samping rumahnya.

Diisinyalir bukan hanya ratusan warga Karangtengah, Kecamatan/Kabupaten Ngawi saja yang terserang penyakit tersebut. Namun, korban banjir lainnya di lima kecamatan lainnya juga masih banyak yang terserang penyakit yang hampir sama.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesahatan Pemkab Ngawi dr Pudjo S saat dihubungi melalui ponselnya menegaskan masih berencana akan memberikan bantuan obat-obatan bagi korban banjir yang sudah terserang gatal-gatal tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com