Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rosa Anak yang Introvert

Kompas.com - 14/10/2008, 11:01 WIB

JAKARTA, SELASA — Menanggapi upaya bunuh diri yang dilakukan Rosa, bocah kelas 2 SD, sosiolog keluarga dari UI, Dr Evelyn Sulaeman, mengatakan, Rosa termasuk anak yang introvert atau tertutup. Dalam suatu kondisi tertentu, anak seperti ini berani mengambil keputusan yang membahayakan nyawanya.

"Dugaan saya, anak itu adalah anak yang introvert, ia takut mengeluarkan pendapat dan biasa memikirkan serta menyelesaikan sendiri masalahnya," ujar Evelyn saat dihubungi semalam.

Seperti diberitakan, Rosa gantung diri karena takut kena marah sang ibu gara gara sepeda barunya rusak. Meski lolos dari maut, hingga Senin (13/10) sore kondisi Rosa masih kritis.

Evelyn mengatakan, pribadi seorang anak memang berbeda-beda. Seorang anak yang jarang ataupun tidak pernah dimarahi orangtuanya bisa saja tumbuh menjadi anak yang takut mengeluarkan pendapat dan menyelesaikan sendiri masalahnya.

"Ketika dia merasa melakukan kesalahan yang fatal, ia merasa putus asa dan memilih mengakhiri hidupnya daripada mendapat amarah dari orangtuanya," kata Evelyn.

Rasanya sulit diterima nalar, Rosa yang baru berusia tujuh tahun punya pikiran untuk mengikatkan selendang ke kusen jendela dan lehernya. Namun, menurut Evelyn, kemungkinan Rosa mengetahui cara bunuh diri dari tayangan-tayangan di televisi atau dari cerita tentang bunuh diri yang beredar di lingkungannya.

Oleh karena itu, kata Evelyn, para orangtua harus mengenali tanda-tanda anak introvert sehingga tahu apakah anaknya termasuk anak introvert atau bukan. Menurut Evelyn, tanda-tanda anak introvert antara lain sulit bergaul, tidak cepat akrab dengan teman baru, memiliki teman yang terbatas, dan tidak pernah bercerita kepada orangtua. "Anak sebaiknya dilatih dan diajari untuk berbagi cerita kepada orangtua atau teman sehingga setiap masalah tidak disimpannya sendiri," katanya.

Mengajari anak introvert berbagi cerita bukan dengan bertanya langsung kepada si anak karena hal itu justru membuat si anak merasa dituduh dan diinterogasi sehingga dia akan bungkam atau malah menjadi lebih tertutup. "Sebaiknya dimulai dari orangtua. Orangtua bisa memancing dengan menceritakan kegiatannya kepada anak," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com