Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Pertanyaan Seputar Demam

Kompas.com - 02/11/2008, 19:03 WIB

Sebetulnya demam merupakan mekanisme pertahanan tubuh terhadap serangan bakteri dan virus. Para ahli yakin, tubuh dapat lebih efektif melawan infeksi jika suhunya naik. Nah, jika perilaku anak tidak berubah, yakni tetap aktif bermain dan tetap mau minum serta makan, orangtua tidak perlu langsung memberinya obat penurun panas. Biarkan tubuhnya bekerja secara alami. Konkretnya, jika suhu tubuh di atas normal tapi belum demam (antara 37,5-380C) alias sumeng, anak tak perlu diberi obat penurun panas. Cukup dengan membuatnya nyaman dalam ruangan bersuhu normal dengan pakaian biasa dan minum yang banyak.

Sedangkan bila suhu tubuh sudah di atas 380C, berikan obat penurun panas dalam bentuk drops sesuai dosisnya. Tentu lebih baik bila berkonsultasi dulu pada dokter. Ada 2 kelompok obat yang disarankan yakni ibuprofen dan asetaminofen/parasetamol. Asetaminofen dapat diulang setiap 4 jam sekali dan ibuprofen 6 jam sekali bila suhu tubuh tetap masih tinggi. Penting pula diperhatikan, untuk mengatasi demam pada bayi, jangan memberi 2 kelompok obat sekaligus ataupun obat penurun demam yang merupakan kombinasi asetaminofen dan ibuprofen.

Obat pereda demam sebenarnya hanya bekerja menurunkan suhu tubuh untuk sementara waktu sebab obat ini tidak mematikan bibit penyakit yang menyebabkan infeksi. Jadi, jangan heran kalau suhu si kecil naik lagi, itu karena infeksinya belum benar-benar sembuh. Gejala ini bisa terjadi paling tidak dalam 2-3 hari. Infeksinya sendiri, seperti influenza, bisa berlangsung 5-7 hari.

7. Madu Bisa Obati Demam?

Madu tersusun atas beberapa senyawa gula seperti glukosa dan fruktosa serta sejumlah mineral seperti magnesium, kalium, kalsium, natrium, klor, belerang, besi, dan fosfat. Madu juga mengandung vitamin B1, B2, C, B6 dan B3. Salah satu khasiatnya, madu dianggap mampu menurunkan suhu tubuh. Penggunaan madu untuk bayi di bawah satu tahun sebaiknya dihindari dan tidak digunakan bila terdapat diare.

8. Bila Demam, Kapan ke Dokter?

Ada beberapa kondisi demam yang mengharuskan orangtua sesegera mungkin membawa anaknya ke dokter. Di antaranya bila suhu demam sangat tinggi (lebih 40°C), disertai keluhan sulit bernapas, kejang, muncul bintik merah atau biru di tangannya, dibarengi muntah atau diare, dan muncul radang tenggorokan pada bayi di bawah usia 3 bulan dan ada riwayat kejang sebelumnya.

Dengan kata lain, hanya dalam kondisi-kondisi tertentu demam menjadi berbahaya. Yakni ketika disertai sakit kepala, tubuh lemas, demam sudah berlangsung lebih dari 72 jam atau 3 hari berturut-turut, serta kejang-kejang. Kebanyakan demam berakhir baik-baik saja. Sebelum ke dokter, setidaknya tunggu sampai 24 jam, sembari memerhatikan gejala-gejala tambahannya.

Untuk bayi yang demam, dianjurkan membawanya ke dokter apabila suhunya mencapai 38,50C. Dikhawatirkan terjadi infeksi yang tergolong berat dan tubuh tak dapat mengatasinya tanpa bantuan obat-obatan.

Penulis : Hilman Hilmansyah

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com